JEMBATAN DALAM KEHIDUPAN


Ada lima jembatan dalam kehidupan ini:
1. Jembatan terpendek: Putus asa.
2. Jembatan terpanjang: Pengharapan.
3. Jembatan terkuat: Iman.
4. Jembatan termahal: Pengorbanan.
5. Jembatan terindah: Kasih.

Kelima jembatan ini pasti pernah kita lewati, tapi jembatan yang mana yang sering kita lewati?

Ada “Jembatan Pengharapan” yang tetap ada, sekalipun kita dihadapkan dengan masalah yg berat. Atau "Jembatan Iman" yang harus tetap kokoh, kuat dan teguh. Ini membutuhkan "Jembatan Pengorbanan" yang besar, misalnya korban perasaan, waktu bahkan harga diri kita yang terasa diinjak-injak, sehingga kita baru bisa lewati "Jembatan Kasih", karena inilah yang terpenting yang bisa membuat kita kuat sebab kasih Tuhan yang memampukan kita untuk melewati setiap masalah yang kita hadapi, sehingga "Jembatan Putus Asa" tidak akan pernah kita lewati karena kita selalu bersama dengan Tuhan.

CINTA, KEKAYAAN, KESOMBONGAN DAN WAKTU


Ada sebuah pulau bernama Perasaan dan di pulau itu hidup 4 orang, yakni: Cinta, Kekayaan, Kesombongan dan Waktu. Suatu hari pulau itu akan tenggelam dan semua sibuk menyelamatkan diri masing-masing dan naik ke perahu. Tapi hanya Cinta yang tak beranjak karena cinta setia menanti, hingga akhirnya Cinta hampir tenggelam dan diapun berteriak minta tolong. Cinta minta tolong pada Kekayaan, tapi perahunya tidak cukup untuk menampung Cinta karena penuh dengan harta. Kemudian Cinta minta tolong pada Kesombongan, tapi  ia tak mengizinkan Cinta naik karena takut perahunya kotor. Hingga akhirnya Cinta minta tolong kepada waktu dan waktu pun mengizinkan cinta naik ke perahunya. Mengapa? Karena hanya Waktu yang mengerti betapa besar arti Cinta.

DOA SATU MENIT


Tuhan Yesus,
ampunilah kami
jika sering kami
mengatakan tentang "kasih",
namun kenyataannya
kami sedikit dalam berbuat ‘kasih’.

Ampuni kami
jika kami sering
mengkritik orang lain
dan menasehati orang lain
tentang berbuat kasih,
namun kami sendiri
tidak menunjukkan
teladan dalam kasih.

Tolong kami ya Tuhan,
agar tidak menjadi
seperti orang fasik,
yang mengatakan hal-hal
tentang kebenaran,
namun diri sendiri
tidak melakukannya,
ataupun melakukannya
demi motivasi
yang tidak benar.

Ajar kami untuk sepenuhnya
meneladani kasih-Mu,
dan mau bertekad untuk
sungguh-sungguh melakukan
perbuatan kasih
di manapun dan kapanpun,
tanpa memilih-milih orang
seperti Engkau sendiri
yang datang untuk
menyelamatkan semua orang
tanpa membeda-bedakan.

Beri kami hati
seperti hati-Mu ya Yesus,
yang berbelas kasihan,
yang selalu ingin
menolong orang lain
yang membutuhkan,
yang selalu mendahulukan
orang lain
tanpa memikirkan
kepentingan diri sendiri.

Kepada-Mu ya Tuhan Yesus,
kami mohon bimbingan-Mu,
dengarlah doa kami ini
yang tidak sempurna
yang hanya kami panjatkan
di dalam nama-Mu,
Tuhan Yesus yang Maha Kasih.

Amin.

DOA MENJAGA PERKATAAN


Tuhan Yesus,
Jagalah lidahku ya Tuhan,
agar setiap kata-kata yang keluar dari bibirku ini
adalah perkataan yang manis, menyejukkan hati,
menjadi berkat bagi setiap yang mendengarnya.

Aku menyadari bahwa mulut ini seringkali sulit untuk dikontrol,
terkadang tergoda untuk mengatakan gosip,
untuk mengatakan hal-hal yang buruk tentang orang lain,
mengatakan hal-hal yang menyakitkan hati orang lain.
Terlebih ketika emosi sedang meluap,
kata-kata cercaan dan makian sering terlontar tanpa dipikirkan lagi.

Ampunilah aku ya Tuhan.
Tolonglah aku agar dapat menjaga lidahku ini.
Ajar aku untuk bersikap bijak, berpikir dahulu sebelum berkata-kata,
karena setiap kata yang terlontar tidak bisa ditarik kembali.
Perkataan yang menyakitkan akan berbekas

di hati orang yang mendengarnya,
dan tidak mudah untuk dihapus begitu saja.

Saat aku sedang marah,
tolong aku ya Tuhan untuk berdiam diri sejenak,
dan tidak mengatakan apapun juga
yang mungkin dapat melukai hati orang lain.
Kiranya aku selalu mencari Engkau
dan berdoa kepada-Mu mohon agar Engkau
memberiku ketenangan dan kedamaian di hati dan pikiran,
sehingga aku tidak dikuasai oleh emosi,
dan dengan hikmat daripada-Mu dapat mengatakan hal-hal yang baik,
hal-hal yang positif yang menjadi berkat
bagi setiap orang yang mendengarnya.

Hanya kepada-Mu ya Tuhan Yesus,
aku panjatkan doa ini.

Amin.

SEBUAH PERENUNGAN (9)


Hidup selalu terbungkus oleh banyak lapisan.
Kita hanya melihat lapisan luar
dan tidak tahu isi dalamnya.
Kita selalu tertipu oleh keindahan di luar
dan tidak tahu realita yang di dalam.

Sesungguhnya semua keluarga punya masalah.
Semua orang punya cerita duka.
Begitulah hakekat hidup!

Jangan mengeluh karena masalah.
Hayatilah makna dibalik semua masalah,
maka masalah-masalah itu akan membuat
hidup menjadi bermakna!

Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain,
karena orang lain belum tentu lebih bahagia dari kita.

Rencana kita boleh indah,
tapi rencana-Nya-lah yang terindah.
Hidup kita mungkin baik-baik saja,
tapi hidup bersama-Nya lebih sempurna.
Pekerjaan kita mungkin menjanjikan,
tapi berkat-Nya-lah yang menjadikan kaya.
Kekuatan kita mungkin sanggup
membawa kita menjadi orang hebat,
tapi hanya bersama Tuhan,
kita menjadi luar biasa.
Sebab Tuhan bukan hanya mencukupi
apa yang kita perlukan,
tapi ia memberi dengan berkelimpahan
sesuai dengan waktu-Nya.
Indahnya kehidupan,
bukan terletak dari banyaknya kesenangan,
tapi terletak pada rasa syukur kita kepada Tuhan.

TUHAN MEMAKAI MASALAH


Masalah yang kamu hadapi akan membuatmu kalah atau juga membuatmu berhasil – tergantung bagaimana kamu meresponinya. Sayangnya banyak orang yang salah memandang bagaimana Tuhan memakai masalah-masalah untuk kebaikan dalam hidupnya. Mereka menanggapinya dengan cara yang bodoh dan marah terhadap masalah-masalahnya bahkan tidak mau memikirkan apa keuntungan yang mereka terima.

Di bawah ini ada lima cara Tuhan memakai masalah dalam hidupmu:

1.    Tuhan memakai masalah untuk menuntunmu.
Kadang-kadang Tuhan harus membakar tempat kenyamananmu agar kamu mau berpindah. Masalah sering membawa kita ke tempat yang baru dan memotivasikan kita untuk berubah. Apakah Tuhan sedang mencoba mengambil perhatianmu. Kadang-kadang membawa kita ke situasi, keadaan yang menyakitkan agar kita mau mengubah cara jalan kita. (Ams. 20:30)

2.    Tuhan memakai masalah untuk mengujimu.
Manusia seperti teh celup, jika kita ingin mengetahui apa yang ada di dalamnya, masukkan saja ke dalam air panas! Pernahkah Tuhan menguji imanmu lewat masalah-masalah? Apakah masalah-masalah itu membuka pikiranmu? Ketika kamu menghadapi banyak masalah, hendaklah kamu penuh sukacita sebab lewat masalah-masalah ini akan menguji imanmu dan akan mengajarkan kamu tentang kesabaran. (Yak. 1:2-3)

3.    Tuhan memakai masalah untuk mengoreksimu.
Ada beberapa pelajaran yang kita dapati lewat jalan yang menyakitkan dan kegagalan. Contohnya seperti anak kecil yang orang tuanya menyuruh dia untuk tidak memegang kompor yang panas. Tetapi kamu mungkin akan dapat mempelajari sesuatu lewat terbakar. Kadang-kadang kita mempelajari nilai dari sesuatu: kesehatan, uang, hubungan, dengan menghilangkannya.
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. (Mzm. 119:71)

4.    Tuhan memakai masalah untuk melindungimu.
Suatu masalah kadang-kadang kelihatan akan lebih memberkatimu jika masalah itu mencegahmu untuk jatuh ke masalah yang lebih merugikanmu . Tahun yang lalu seorang teman dipecat karena menolak mengerjakan sesuatu yang tidak beretika ketika atasannya menyuruhnya. Kehilangan pekerjaan adalah masalahnya. Tetapi ia terselamat dari hukuman penjara setelah setahun kemudian ketika tindakan atasannya terungkap.
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.” (Kej. 50:20)

5.    Tuhan memakai masalah untuk meyempurnakanmu.
Masalah, jika ditanggapi dengan benar, membangun karakter kita. Tuhan jauh lebih tertarik pada karaktermu daripada kesenanganmu. Hubunganmu dengan Tuhan dan karaktermu adalah dua hal yang kekal, justru bisa bersukacita ketika kita sedang menghadapi masalah… Masalah menolong kita untuk belajar bersabar. Dan kesabaran membentuk karakter kita dan menolong kita percaya.

MENGAPA TUHAN MAU JADI MANUSIA?


Suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah takhayul belaka. Dia bukanlah orang yang kikir. Dia adalah pria yang baik hati dan tulus, setia kepada keluarganya dan bersih kelakuannya terhadap orang lain. Tetapi ia tidak percaya pada kelahiran Kristus yang diceritakan setiap gereja di hari Natal. Dia sungguh-sungguh tidak percaya. “Saya benar-benar minta maaf jika saya membuat kamu sedih,” kata pria itu kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja. “Tapi saya tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mau menjadi manusia. Itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya.”

Pada malam Natal, istri dan anak-anaknya pergi menghadiri kebaktian tengah malam di gereja. Pria itu menolak untuk menemani mereka. “Saya tidak mau menjadi munafik,” jawabnya. “Saya lebih baik tinggal di rumah. Saya akan menunggumu sampai pulang.”

Tak lama setelah keluarganya berangkat, salju mulai turun. Ia melihat keluar jendela dan melihat butiran-butiran salju itu berjatuhan. Lalu ia kembali ke kursinya di samping perapian dan mulai membaca surat kabar. Beberapa menit kemudian, ia dikejutkan oleh suara ketukan. Bunyi itu terulang tiga kali. Ia berpikir seseorang pasti sedang melemparkan bola salju ke arah jendela rumahnya. Ketika ia pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, ia menemukan sekumpulan burung terbaring tak berdaya di salju yang dingin. Mereka telah terjebak dalam badai salju dan mereka menabrak kaca jendela ketika hendak mencari tempat berteduh.

Saya tidak dapat membiarkan makhluk kecil itu kedinginan di sini, pikir pria itu. Tapi bagaimana saya bisa menolong mereka? Kemudian ia teringat akan kandang tempat kuda poni anak-anaknya. Kandang itu pasti dapat memberikan te mpat berlindung yang hangat. Dengan segera pria itu mengambil jaketnya dan pergi ke kandang kuda tersebut. Ia membuka pintunya lebar-lebar dan menyalakan lampunya. Tapi burung-burung itu tidak masuk ke dalam. Makanan pasti dapat menuntun mereka masuk, pikirnya. Jadi ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengambil remah-remah roti dan menebarkannya ke salju untuk membuat jejak ke arah kandang. Tapi ia sungguh terkejut. Burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti tadi dan terus melompat-lompat kedinginan di atas salju.

Pria itu mencoba menggiring mereka seperti anjing menggiring domba, tapi justru burung-burung itu berpencaran kesana kemari, malah menjauhi kandang yang hangat itu. “Mereka menganggap saya sebagai makhluk yang aneh dan menakutkan,” kata pria itu pada dirinya sendiri. “Dan saya tidak dapat memikirkan cara lain untuk memberitahu bahwa mereka dapat mempercayai saya. Kalau saja saya dapat menjadi seekor burung selama beberapa menit, mungkin saya dapat
membawa mereka pada tempat yang aman.”

Pada saat itu juga, lonceng gereja berbunyi. Pria itu berdiri tertegun selama beberapa waktu, mendengarkan bunyi lonceng itu menyambut Natal yang indah. Kemudian dia terjatuh pada lututnya dan berkata, “Sekarang saya mengerti,” bisiknya dengan terisak. “Sekarang saya mengerti mengapa Engkau mau menjadi manusia.”

ANDAIKAN YESUS TIDAK PERNAH LAHIR


Ada seorang pengkhotbah yang sementara menyiapkan khotbah Natal tertidur dan kemudian bermimpilah ia. Ia mimpi tentang dunia dimana Kristus tidak pernah dilahirkan. Di dalam mimpinya ia tidak melihat sebatang lilinpun menyala, sudut rumahnya kosong tanpa pohon Natal, sunyi dan sepi.

Ia ingin tahu apa yang terjadi di luar, maka ia berjalan kaki menuju kota dan pasar. Aneh, tak ada sebuah gereja pun yang nampak, bunyi lonceng pun tidak terdengar, tiada lagu-lagu natal kecuali musik jazz dan rock pengiring mereka yang berdisko di bar.

Ia pulang dan masuk ke ruangan bukunya. Herannya ,semua buku-buku tentang Yesus Juruselamat sudah lenyap. Setelah itu ia mendengar pintunya diketuk orang dan seorang memintahnya untuk segera mengunjungi ibunya yang sakit keras. Ia mencoba menghibur anak yang sedang menangis itu dengan sepotong ayat : ‘’Ia membuka Alkitab untuk menemukan ayat perjanjian itu, tapi betapa terkejutnya ia, Alkitabnya hanya berakhir di kitab Maleakhi, tidak ada Injil, tidak ada ayat-ayat perjanjian,dan tidak ada pengharapan atas keselamatan. Maka ia hanya bisa menundukkan kepala dan menangis bersama anak itu dalam keputusasaan.

Dua hari kemudiaan ia berdiri di samping peti jenazah wanita itu untuk memimpin upacara pemakaman.tetapi ia tidak bisa berkhotbah tentang penghiburan yang meyakinkan kecuali:
‘’Apa yang berasal dari tanah kembali ke tanah dan apa yang dari debu kembali ke debu...” Mengapa demikian?
Ia baru sadar: semuanya ini karena…. Yesus Kristus tidak datang ke dalam dunia ini.

Tiba-tiba terbangunlah ia oleh kegembiraan dan sukacita. Teriakan “Haleluyah” keluar dari mulutnya waktu ia mendengar paduan suara yang berlatih di gereja menyanyikan: “Kesukaan bagi dunia, Penebus datanglah. B’ri hatimu kepada-Nya. S’kalian nyanyilah, s’kalian nyanyilah, s’kalian orang bernyanyilah.” Alangkah mengerikan keadaan manusia andaikata Yesus Kristus tidak datang ke dalam dunia! Tidak ada harapan sama sekali untuk pengampunan dosa dan hidup yang kekal.

Tapi syukurlah Yohanes 3:16 membawa berita bahagia yang sangat indah bagi seluruh umat manusia di dunia.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

SEBUAH PERENUNGAN (8)



Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru.
Bunga selalu mekar dan mentari selalu bersinar.
Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi…
Pelangi di setiap badai.
Senyum di setiap air mata.
Berkat di setiap cobaan dan
jawaban di setiap doa.

Jangan pernah menyerah.
Teruslah berjuang.
Life is so beautiful.
Hidup bukanlah suatu tujuan,
melainkan sebuah perjalanan.
Nikmatilah!

Hidup adalah tantangan, hadapilah.
Hidup adalah anugerah, terimalah.
Hidup adalah pertandingan, menangkanlah.
Hidup adalah tugas, selesaikanlah.
Hidup adalah cita-cita, capailah.
Hidup adalah misteri, singkapkanlah.
Hidup adalah kesempatan, ambillah.
Hidup adalah lagu, nyanyikanlah.
Hidup adalah janji, penuhilah.
Hidup adalah keindahan, bersyukurlah.
Hidup adalah teka-teki, pecahkanlah.

‎​Satu hal yang membuat kita bahagia, cinta.
Satu hal yang membuat kita tambah dewasa, masalah.
Satu hal yang membuat kita hancur, putus asa.
Satu hal yang membuat kita maju, usaha.
Satu hal yang membuat kita kuat, doa.

SEBUAH PERENUNGAN (7)


Seseorang telah menuliskan kalimat-kalimat yang indah ini. Cobalah ambil sedikit untuk mengerti maknanya:

        1.        Doa bukanlah "ban serap" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi ‘kemudi’ yang menunjukkan arah yang tepat.
        2.        Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil? Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.
        3.        Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.
        4.        Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya.
Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.
        5.        Teman lama adalah emas, teman baru adalah berlian!
Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas.
        6.        Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah belokan, bukan akhir!”
        7.        Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuan-Nya; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuanmu.
        8.        Seorang buta bertanya pada seorang bikkhu, "Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata?" Dia menjawab, "Ya ada, kehilangan visimu!"
        9.        Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka. Dan terkadang, ketika kamu aman dan bahagia, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu.
     10.     Kekhawatiran  tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini.