BAGAIMANA AKU MENGUBAH EMOSIKU?


How do I change?

If I feel depressed,
I will sing.
If I feel sad,
I will laugh.
If I feel fear,
I will plunge ahead.
If I feel inferior,
I will wear new garments.
If I feel uncertain,
I will raise my voice.
If I feel poverty,
I will think of wealth to come.
If I feel incompetent,
I will think of past success.
If I feel insignificant,
I will remember my goals.
Today I will be the master of my emotions.

(Og Mandino)

Bagaimana aku mengubah emosiku?

Bila aku merasa tertekan dan depresi,
aku akan menyanyi.
Bila aku merasa sedih dan duka,
aku akan tertawa.
Bila aku merasa takut,
aku akan terus maju.
Bila aku merasa rendah diri,
aku akan memakai baju baru.
Bila aku merasa ragu,
aku akan mengeraskan suaraku.
Bila aku merasa miskin,
aku akan memikirkan kekayaan yang segera aku miliki.
Bila aku merasa tidak mampu,
aku memikirkan keberhasilanku yang dulu-dulu.
Bila aku merasa tidak berarti,
aku akan mengingat semua cita-citaku.

Hari ini aku akan menjadi ‘tuan’ dari emosiku sendiri.

TUKANG CUKUR

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang, "Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu?" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... Untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, mlungker-mlungker - istilah Jawa-nya", kotor dan brewok yang tidak dicukur.
Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,"
Kamu tahu,sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR." Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu?"
"Saya di sini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!" sanggah si tukang cukur. "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui. "Itulah point utamanya! Sama dengan TUHAN, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapi apa yang terjadi... Orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong!

KASIH YANG TERBESAR

Suatu pagi yang sunyi di Korea, di suatu desa kecil, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng. Itu adalah rumah yatim piatu di mana banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang.
Tiba-tiba, kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh di atas rumah yatim piatu itu. Atapnya hancur oleh ledakan dan kepingan-kepingan seng mental ke seluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka.
Ada seorang gadis kecil yang terluka di bagian kaki oleh kepingan seng tersebut, dan kakinya hampir putus. Ia terbaring di atas puing-puing ketika ditemukan, P3K segera dilakukan dan seseorang dikirim dengan segera ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan.
Ketika para dokter dan perawat tiba, mereka mulai memeriksa anak-anak yang terluka. Ketika dokter melihat gadis kecil itu, ia menyadari bahwa pertolongan yang paling dibutuhkan oleh gadis itu secepatnya adalah darah. Ia segera melihat arsip yatim piatu untuk mengetahui apakah ada orang yang memiliki golongan darah yang sama. Perawat yang bisa berbicara bahasa Korea mulai memanggil nama-nama anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis kecil itu.
Kemudian beberapa menit kemudian, setelah terkumpul anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama, dokter berbicara kepada grup itu dan perawat menerjemahkan, "Apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya untuk gadis kecil ini?" Anak-anak tersebut tampak ketakutan, tetapi tidak ada yang berbicara. Sekali lagi dokter itu memohon, "Tolong, apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya untuk teman kalian, karena jika tidak, ia akan meninggal!"
Akhirnya, ada seorang bocah laki-laki di belakang mengangkat tangannya dan perawat membaringkannya di ranjang untuk mempersiapkan proses transfusi darah.
Ketika perawat mengangkat lengan bocah untuk membersihkannya, bocah itu mulai gelisah. "Tenang saja," kata perawat itu, "Tidak akan sakit kok." Lalu dokter mulai memasukan jarum, ia mulai menangis. "Apakah sakit?" tanya dokter itu. Tetapi bocah itu malah menangis lebih kencang. "Aku telah menyakiti bocah ini!" kata dokter itu dalam hati dan mencoba untuk meringankan sakit bocah itu dengan menenangkannya, tetapi tidak ada gunanya.
Setelah beberapa lama, proses transfusi telah selesai dan dokter itu minta perawat untuk bertanya kepada bocah itu. "Apakah sakit?"
Bocah itu menjawab, "Tidak, tidak sakit."
"Lalu kenapa kamu menangis?" tanya dokter itu.
"Karena aku sangat takut untuk meninggal," jawab bocah itu.
Dokter itu tercengang! "Kenapa kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal?"
Dengan air mata di pipinya, bocah itu menjawab, "Karena aku kira untuk menyelamatkan gadis itu aku harus menyerahkan seluruh darahku!"
Dokter itu tidak bisa berkata apa-apa, kemudian ia bertanya, "Tetapi jika kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia untuk memberikan darahmu?"
Sambil menangis ia berkata, "Karena ia adalah temanku, dan aku mengasihinya!"

TERANG


Jadilah terang
jangan di tempat yang terang
Jadilah terang
di tempat yang gelap

Jadilah jawaban
jangan hanya kau diam
Jadilah jawaban
di luar rumahmu

O
Jadilah jawaban
O
Jadilah terang

Jadilah garam
jangan di tengah lautan
Jadilah harapan
jangan hanya berharap
Jadilah jawaban
jangan hanya ucapan
Jadilah jawaban
jangan tambahkan beban

O Jadilah jawaban
O
Jadilah terang

Kedamaian yang kita inginkan
Hanya ada bila hati kita bersama

(Glenn Fredly)

THE POWER OF ONE


One song can spark a moment
One whisper can wake the dream
One tree can start a forest
One bird can herald spring

One smile begins a friendship
One moment can make one fall in love
One star can guide a ship at sea
One word can frame the goal

One vote can change a nation
One sunbeam lights a room
One candle wipes out darkness
One laugh will conquer gloom

One step must start each journey
One word must start each prayer
One hope will raise our spirits
One touch can show you care

One voice can speak with wisdom
One heart can know what's true
One life can make a difference
You see, it's up to you! 

(Ashish Ram)

JALANI APA ADANYA



Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki,
darimana kita belajar ikhlas.

Jika semua yang kita impikan segera terwujud,
darimana kita belajar sabar.

Jika setiap doa kita terus dikabulkan,
bagaimana kita dapat belajar ikhtiar.

Seorang yang dekat dengan Tuhan,
bukan berarti tidak ada air mata.

Seorang yang taat pada Tuhan,
bukan berarti tidak ada kekurangan.

Seorang yang tekun berdoa,
bukan berarti tidak ada masa masa sulit.

Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita,
karena Tuhan tahu waktu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.

Ketika kerjamu tidak dihargai,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketulusan.

Ketika usahamu dinilai tidak penting,
maka saat itu kamu sedang belajar keikhlasan.

Ketika hatimu terluka sangat dalam,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang memaafkan.

Ketika kamu lelah dan kecewa,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan.

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketangguhan.

Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kemurahan hati.

Tetap semangat... Tetap sabar... Tetap tersenyum...
Karena kamu sedang menimba ilmu di universitas kehidupan.

Tuhan menaruhmu di tempatmu yang sekarang bukan karena kebetulan.

Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan, mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata.

(Disadur dari buku “Sepatu Dahlan Iskan”)

MENGALIR SEPERTI AIR


Tidak semua orang memiliki nasib baik. Tidak semua orang memiliki nasib buruk. Ada yang dari muda sampai tua nasibnya tidak pernah baik. Ada yang sejak muda sampai tua nasibnya baik terus, semua lancar. Sebagian orang mengatakan itu "sudah ditakdirkan", ada juga orang yang mengatakan itu "buah dari karma masa lalu".

Tapi kita tidak bisa bilang "menyerah" kepada nasib. Sebaliknya kita harus secara proaktif berusaha untuk hidup lebih baik. Sebab kita tidak tahu kapan nasib baik/buruk akan datang.

Kalau nasib buruk sedang menimpa, ya diterima saja seperti kita harus membayar hutang. Tidak perlu marah atau dendam; yang penting adalah merasa lebih ringan dan berterima kasih karena "deposit karma buruk" kita sudah berkurang sebagian.

Kalau nasib baik sedang datang, ya diterima juga dengan baik seperti baru membuka celengan/tabungan. Tidak perlu gembira berlebihan, dihambur-hamburkan, takabur. Gunakan untuk modal berbuat baik lebih banyak lagi.

Tidak perlu memaksa diri, tidak perlu meniru-niru orang lain. Setiap orang punya garis/jalan kehidupan yang berbeda. Yang penting adalah tidak putus asa! Selalu ada jalan untuk memecahkan masalah hidup yang tidak pasti ini, karena yang pasti cuma kematian.

Hiduplah seperti air mengalir. Kalau sedang lancar ya O.K., kalau sedang tersumbat ya mesti bersabar. Kalau harus terjun, ya lakukan saja semuanya dengan santai. Maju terus, tidak menyerah dalam situasi apapun.

Menggerutu membuat wajah kita tidak enak dilihat; marah-marah membuat tekanan darah menjadi naik. Sebaliknya bersikap tenang dan lebih sabar itu jauh lebih baik, nikmati saja apa yang datang dan apa yang pergi seperti melihat debu beterbangan di udara.

RENDAH HATI


Kadang sepatah kata yang ketus membuat kita sakit hati sampai bertahun-tahun.  Sikap ceria dan kegembiraan selama ini tersapu habis oleh sepatah kata tersebut.

Kalau orang bertanya mengapa?
Anda akan menjawab: “Kata-kata itu sungguh amat TERLALU menyakitkan hati...”

Benarkah kata-kata itu yang begitu menyakitkan? Ataukah Anda yang terlalu lemah?

Bukan...
Anda tidak lemah, dan kata-kata ketus itu pun tidak ada apa-apanya.

Permasalahannya adalah hati Anda yang terlalu tinggi.
Tinggi hati membuat
harga diri, gengsi, keinginan dihormati, semua ikut menjadi tinggi.

Tinggi hati membuat Anda merasa diri t
erhormat, mulia dan sempurna. Sikap inilah yang membuat Anda gampang tersinggung, mudah sakit hati dan berprasangka buruk.

Tinggi hati membuat Anda r
apuh dan jiwa Anda lemah. Jika Anda mau jadi kuat, belajarlah rendah hati setiap saat, maka kata-kata ketus di atas tidak akan berarti apa pun bagi Anda.

Rendah hati membuat Anda tenang, hening namun tegar bagai samudera yang mengambil tempat paling rendah.

Rendah hati membuat Anda bebas leluasa. Rendah hati adalah sumber kekuatan dan sukacita...

TELAPAK TANGAN


Lihatlah telapak tanganmu
Ada beberapa garis utama
yang menentukan nasib
Ada garis kehidupan
Ada garis rejeki
Ada pula garis jodoh

Sekarang, menggenggamlah
Dî mana semua garis tadi?
Semua garis tadi ada di dalam genggamanmu
Apa artinya?
Apapun takdir dan keadaanmu kelak,
semua itu ada dalam genggamanmu sendiri
Itulah RAHASIA SUKSES

Berjuang dan berusahalah dengan keras
untuk menentukan nasibmu sendiri
Tapi coba lihat lagi genggamanmu itu
Ternyata masih ada garis
yang tidak ikut tergenggam
Sisa garis itulah yang ada di luar kendalimu
Di sanalah letak KEKUATAN TUHAN
Yang tidak akan pernah mampu kita lakukan
Itulah bagian-Nya TUHAN

Мaka, genggam dan lakukan bagianmu
dengan kerja keras dan dengan kesungguhan hati
Tapi, jangan lupa...
Bawalah semua itu pada TUHAN
Karena tidak semua hal mampu engkau lakukan sendiri.

Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui
Kemudahan… Kesenangan… Ketenangan…
Mereka dibentuk melalui
KESUKARAN… TANTANGAN… Dan AIR MATA 

Ketika engkau mengalami sesuatu yang sangat berat dan merasa dítinggalkan sendiri dalam hidup ini… Angkatlah tangan dan kepalamu ke atas
Tataplah masa depanmu dengan iman...
Ketahuilah... Engkau sedang dipersiapkan TUHAN untuk menjadi ORANG YANG LUAR BIASA!

Untuk itu tetaplah semangat kawan dan selalu berpikir positif
Kita harus tetap bersyukur atas apapun
yang kita terima dari TUHAN

3 HARI DALAM HIDUP INI


Yang Pertama:
HARI KEMARIN

Kamu tidak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi
Kamu tidak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan
Kamu tidak mungkin lagi menghapus kesalahan
dan mengulangi kegembiraan yang kamu rasakan kemarin
Biarkan hari kemarin lewat
LEPASKAN saja

Yang kedua:
HARI ESOK

Hingga mentari terbit esok hari
Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi
Kamu belum bisa melakukan apa-apa untuk esok hari
Kamu tidak mungkin tahu, sedih atau ceria di esok hari
Karena esok hari belum tiba
BIARKAN saja

Yang tersisa kini hanyalah:
HARI INI

Pintu masa lalu telah tertutup
Pintu masa depan pun belum tiba
Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini
Kamu dapat mengerjakan lebih banyak hal untuk hari ini
Bila kamu mampu melupakan hari kemarin
Dan melepaskan ketakutan akan esok hari

Hiduplah HARI INI
Karena masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit

Hiduplah apa adanya
Karena yang ada hanyalah hari ini
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati
Meski mereka berlaku buruk padamu

Sayangilah seseorang sepenuh hati hari ini,
karena mungkin besok cerita sudah berganti

Ingatlah bahwa kamu menunjukkan penghargaan pada orang lain,
bukan karena siapa mereka,
tetapi karena siapakah dirimu sendiri

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu
Atau masa depan membuatmu bingung

Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu,
sepenuh jiwa ragamu,
seperti kamu melakukannya untuk Tuhan.

Berterimakasihlah pada orang yang telah melukai hatimu,
karena dia telah membuat hatimu kuat

Berterimakasihlah pada orang yang telah membohongimu,
karena dia membuat hidupmu makin bijaksana

Berterimakasihlah pada orang yang telah membencimu,
karena dia yang mengasah ketegaranmu.

Dan berterimakasihlah pada orang yang telah menyayangimu,
karena itulah ANUGERAH TERINDAH dalam hidupmu