BENALU


Suatu hari, sebatang pohon alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan dari sebutir biji benalu yang sedang diterbangkan angin kian kemari, “Wah alpukat, sekarang kamu sudah besar, ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar.”

“Iya benalu, itu karena akar-akarku banyak dan rajin menghisap sari makanan dari dalam tanah.”

“Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali. Boleh tidak saya beristirahat di salah satu rantingmu untuk semalam saja?”

Tanpa berpikir panjang, alpukat langsung mengabulkan permohonan sang benalu. Maka sejak itu benalu tinggal di pohon alpukat dan tanpa disadari oleh alpukat, benalu makin hari makin besar dan beranak banyak.

Suatu hari alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering. Saat itulah alpukat sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya, lalu alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya.

“Alpukat, semua akar-akarku sudah tertancap di dalam tubuhmu. Jangan pernah bermimpi kalo aku akan memenuhi permintaanmu!” kata benalu sambil tertawa.

Semakin hari alpukat semakin kurus dan akhirnya mati karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh alpukat tanpa belas kasihan.

Pesan moral, banyak orang yang bertindak seperti alpukat ini. Waktu dosa kecil datang menggoda dan hadir dengan segala daya tariknya, Anda tidak langsung menolaknya. Anda pikir, “Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan mempengaruhi imanku. Aku akan tetap rajin berdoa.” Terbukti bahwa orang yang meremehkan dosa yang kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Kalau hari ini Anda melakukan dosa kecil, dosa kecil tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karenaa salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa!

"Mata Tuhan ada di segala tempat mengawasi orang jahat dan orang baik."

BERPIKIR POSITIF


Jika ada orang berbicara mengenai kita di belakang, itu adalah tanda bahwa kita sudah ada di depan.

Saat ada orang berbicara merendahkan diri kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah berada di tempat yang
lebih tinggi.

Bila ada orang berbicara dengan nada iri mengenai kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah jauh
lebih baik dari mereka.

Dan saat ada orang berbicara buruk mengenai kita, itu adalah tanda bahwa kehidupan kita sebenarnya
lebih baik dari mereka.

KITA ADALAH TAMU


Karena kita tamu maka kehadiran kita hanyalah sementara.
Kaya atau miskin hanyalah sementara.
Segala kejayaan atau kegagalan hanyalah sekian puluh tahun.
Jabatan, kedudukan, popularitas dan kemuliaan tidak selamanya.
Tidak ada presiden atau raja selamanya.
Tidak ada direktur atau manager yang abadi, sebab kita semua hanya tamu.
Karena tamu, begitu waktunya tiba, kita semua harus beranjak pergi.
Semua harta benda, emas permata, rumah dan kendaraan hanyalah pinjaman.
Walaupun semua aset adalah hasil jerih payah keringat kita.
Walaupun kita mempunyai surat kepemilikan yang sah dan semua harta benda atas nama kita secara hukum.
Namun semuanya hanyalah kepemilikan sementara.
Hanyalah pinjaman!
Karena pinjaman, begitu waktunya tiba, harus dikembalikan.
Semua yang ada di badan kita, yang terkalung di leher, terselip di jari, yang dikenakan di pergelangan tangan, yang tersimpan di saku, semua harus dikembalikan sama seperti ketika kita belum memilikinya!
Ketika lahir dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong.
Waktu datang kita tidak membawa apa-apa.
Waktu pergi kita juga tidak membawa apa pun.
Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan.
Jangan minder karena miskin dan hina.
Bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman?

Tetaplah rendah hati seberapapun tinggi kedudukan kita.
Tetaplah percaya diri seberapapun kekurangan kita.
Dan tetaplah bersyukur dalam segala keadaan.

PENGARUH


Pelikan, burung penangkap ikan yang ulung, tapi di Montereya, California hal seperti ini tidak terjadi. Di kota ini burung pelikan tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan ikan karena banyak sekali pabrik pengalengan ikan, bertahun-tahun mereka berpesta dengan ikan yang berserakan.
Hal yang menakutkan terjadi ketika ikan di sepanjang pesisir mulai habis dan pabrik pengalengan mulai tutup, burung tersebut mengalami kesulitan. Karena bertahun-tahun tidak menangkap ikan, mereka menjadi gemuk dan malas. Ikan yang dulu mereka dapatkan dengan mudah sudah tidak ada, sehingga satu persatu dari mereka mulai sekarat dan mati.
Para pecinta lingkungan hidup berusaha keras menyelamatkan mereka, berbagai cara dicoba untuk mencegah populasi burung ini agar tidak punah. Sampai suatu saat terpikirkan oleh mereka untuk mengimport burung pelikan dari daerah lain, yaitu: pelikan yang berburu ikan setiap hari.
Pelikan tersebut lalu bergabung bersama pelikan setempat, hasilnya luar biasa, pelikan baru tersebut segera berburu ikan dengan giatnya. Perlahan pelikan yang kelaparan tersebut tergerak untuk berburu ikan juga, akhirnya pelikan di daerah tersebut hidup dengan memburu ikan lagi.
Les Giblin, seorang pakar hubungan manusia menjelaskan bahwa: manusia belajar dari panca inderanya:
- 1% dari rasa,
- 1,5% dari sentuhan,
- 3,5% dari penciuman,
- 11% dari pendengaran,
- 83% dari penglihatan.

John C. Maxwell, pakar kepemimpinan lewat surveinya membuktikan: Bagaimana seorang menjadi pemimpin?
- 5% akibat dari sebuah krisis,
- 10% adalah karunia alami,
- 85% adalah dikarenakan pengaruh dari pemimpin mereka.

Demikian halnya jika kita ingin semakin maju, maka salah satu cara terbaik adalah:
A. Bergaul dengan orang yang berprestasi.
B. Perhatikan:
- cara mereka bekerja,
- teladani hidup mereka,
- pelajari cara berpikir mereka,
- dan lihat bagaimana mereka mengambil keputusan penting.

Semoga bermanfaat.

CINTA KASIH

Butuh pengorbanan untuk memperolehnya, bahkan kadang sangat besar. Namun kita tetap mau memberikannya untuk orang yang kita cintai.

Dengan sekuat tenaga kita mencari, mengejar, meraihnya, bahkan berusaha untuk menciptakannya. Setelah dapat kita akan menjaganya sekuat tenaga lagi, bahkan mulai menyimpannya untuk diri sendiri agar tidak sampai hilang.

Apakah semuanya itu akan kekal untuk selamanya? Tidak. Cepat atau lambat semuanya tetap akan menghilang.

Lalu bagaimana cara mempertahankannya? Sebenarnya sangatlah mudah… Berbagilah.

Bukan dengan kekuatan kita sendiri, karena kita tidak akan mampu. Gunakan Sumber Kasih yang ada di dalam diri kita yang telah diberikan secara cuma-cuma, yang tidak akan pernah habis, yang justru akan semakin melimpah ketika kita membagikannya.

Dan ketika semuanya bisa merasakan kehangatan kasih itu, kita akan melihat senyum kebahagiaan dan kedamaian. Itulah cinta kasih yang akan selalu terkenang dan bertahan.

Karena apa yang kita tabur tidak akan pernah kembali dengan sia-sia, bahkan akan bertumbuh dan berbuah dan bahkan buahnya bisa dinikmati oleh orang banyak.

SYUKURI APA YANG ADA


FOKUS - Dalam hitam ada putih. Dalam putih ada hitam. Tergantung mana yang kita perhatikan.

Mendengar anggota keluargaku ngomel di rumah, berarti aku masih punya keluarga.
Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, itu berarti aku mampu bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya teman.
Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan cukup.
Mencuci dan menyetrika tumpukan baju, itu berarti aku memiliki pakaian.
Membersihkan halaman rumah, jendela, memperbaiki talang dan got, itu berarti aku memiliki tempat tinggal.
Mendapatkan rekan kerja/bisnis yang mengesalkan menandakan karier/bisnisku masih bergerak dan hidup.
Mendapatkan banyak keluhan customer kita menandakan bahwa customer kita masih ada, masih loyal dan menginginkan perubahan ke arah lebih baik.
Mendengar nyanyian suara yang fals, itu berarti aku bisa mendengar.
Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari, itu berarti aku masih hidup.
Mendengar omelan dari orang yang sayang ke kita, berarti mereka masih peduli sama kita.
Akhirnya… Banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari…

MENGAPA TUHAN?


Aku: Tuhan, bolehkah aku bertanya sesuatu?
Tuhan: Tentu.

Aku: Tapi janji, Engkau tidak marah.
Tuhan: Ya, janji.

Aku: Kenapa Kau mengizinkan banyak hal terjadi padaku hari ini?
Tuhan: Maksudnya?

Aku: Aku bangun terlambat.
Tuhan: Ya.

Aku: Mobilku membutuhkan waktu yang lama untuk menyala.
Tuhan: Oke.

Aku: Roti burger yang ku pesan dibuat tidak seperti pesananku, sehingga aku malas memakannya.
Tuhan: Hmm.

Aku: Di jalan pulang, HP-ku tiba-tiba mati saat aku berbicara mengenai bisnis besar.
Tuhan: Benar.

Aku: Dan pada saat aku sampai rumah, aku hanya ingin sedikit bersantai dengan mesin pijat refleksi yang baru aku beli. Tapi itu tidak nyala! Tidak ada yang berjalan benar pada hari ini.
Tuhan: Biar Aku perjelas, ada malaikat kematian pagi tadi, dan Aku mengirimkan malaikat-Ku untuk berperang melawannya supaya tidak ada yang hal buruk terjadi padamu. Aku membiarkanmu tidur di saat itu.

Aku: Oh, tapi…
Tuhan: Aku tidak membiarkan mobilmu menyala tepat waktu karena ada pengemudi yang mabuk lewat depan jalan dan akan menabrakmu.

Aku: (merunduk)
Tuhan: Salah satu pembuat burgermu hari ini sedang sakit, Aku tidak ingin kamu tertular makanya Aku membuatnya salah bekerja.

Aku: (malu)
Tuhan: HP-mu aku buat mati karena mereka sebenarnya penipu, Aku tidak mungkin membiarkan kamu tertipu. Dan lagipula akan mengacaukan kosentrasimu dalam mengemudi bila ada yang menghubungi mu kalau HP-mu menyala.

Aku: (mata berkaca-kaca) Aku mengerti Tuhan.
Tuhan: Oh, soal mesin pijat refleksi, Aku tau kamu belum sempat menambah listrik, bila mesin itu dinyalakan maka itu mengambil banyak listrikmu. Aku yakin kamu tidak ingin berada dalam kegelapan.

Aku: (menangis) Maafkan aku Tuhan.
Tuhan: Tidak apa, tidak perlu meminta maaf. Belajarlah untuk percaya Aku. Rencana-Ku padamu lebih baik dari rencanamu sendiri.

Aku: Aku akan percaya pada-Mu dan biarkan aku untuk berterima kasih atas semuanya.
Tuhan: Sama-sama. Aku akan selalu bersamamu. Menjagamu.

AKU YANG MATI


Ketika kamu dilupakan, ditelantarkan atau sengaja tidak diperhatikan dan kamu tidak merasa terluka atas perlakuan itu…
Maka itulah “aku” yang mati.

Ketika kebaikanmu diceritakan sebagai kejelekan dan kamu tidak mengizinkan amarah timbul dalam hatimu dan menerimanya dengan sabar dan tenang...
Maka itulah “aku” yang mati.

Ketika kamu puas dengan makanan yang ada, tempat tinggal dan keluarga yang ada dan mensyukuri itu sebagai anugerah TUHAN...
Maka itulah “aku” yang mati.

Ketika kamu bersabar dalam ketidakpastian, tidak mengerti akan jalan Tuhan, namun tetap bertahan dan setia mengikut Tuhan...
Maka itulah “aku” yang mati.

Ketika kamu melihat kebahagiaan dan keberhasilan orang lain tanpa rasa iri sedikitpun...
Maka itulah “aku” yang mati.

Ketika kamu tidak mendengar namamu disebut orang yang yang selama ini kamu bantu dan kamu menghadapinya dengan senyuman...
Maka itulah “aku” yang mati.

Ketika kamu mendapat kritik, atau bahkan kamu dicela/digosipkan sehingga namamu menjadi rusak oleh karenanya...
Maka itulah “aku” yang mati.

Marilah kita sama-sama koreksi diri. Lihat sebuah biji tidak bisa menjadi sebuah pohon yang baru bila ia tidak mati dan tertanam di tanah. Setelah ia mati dan membusuk di tanah, maka barulah sebuah tunas baru bisa muncul. Memang bukan hal mudah untuk mematikan hak, keinginan, kesombongan dan ego kita.
Namun hanya dengan cara itulah, Tuhan baru dapat memunculkan “harta” di dalam diri kita untuk membuat kita makin dewasa, sempurna dan menjadi berkat bagi orang lain!

14 FEBRUARI


Kasih itu seperti biji sesawi yang ditanam oleh Allah dan disiram oleh manusia. (Saint Michael)

Kasih butuh pemeliharaan, kalau setiap hari disiram oleh kebenaran firman Tuhan, maka kasih itu akan bertumbuh makin lama makin besar.

Semua yang bernafas butuh kasih, bagikan kasih itu setiap hari kepada siapa saja, mulai pagi ini.

Robertson McQuilkin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai rektor Universitas Internasional Columbia demi merawat Muriel, istrinya yang mengalami alzheimer atau gangguan fungsi otak. Muriel sudah tidak bisa apa-apa, bahkan untuk makan, mandi, serta buang air pun, ia harus dibantu.

Pada 14 Februari 1995 adalah hari istimewa, karena 47 tahun lalu, Robertson melamar Muriel – maka ia memandikan Muriel dan menyiapkan makan malam kesukaannya. Menjelang tidur ia mencium Muriel, menggenggam tangannya dan berdoa, ”Bapa surgawi, jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam, biarlah ia mendengar nyanyian malaikat-Mu.”

Paginya, ketika Robertson sedang berolahraga dengan sepeda statis, Muriel terbangun. Ia tersenyum kepada Robertson dan untuk pertama kali setelah berbulan-bulan Muriel tak pernah berbicara, ia memanggil Robertson lembut, ”Sayangku!” Robertson terlompat dari sepeda statisnya. Ia memeluk Muriel. ”Sayangku, kamu benar-benar mencintaiku?” tanya Muriel lirih. Robertson mengangguk dan tersenyum. ”Aku bahagia.” Itulah kata-kata terakhir Muriel sebelum meninggal.

Dibutuhkan seorang "Muriel" untuk mendapatkan dan menghasilkan cinta "Robertson".

Renungkan, inilah kasih yang sangat dalam. Mengapa tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang.

ADAKAH TUHAN DALAM HIDUP ANDA?


Pada suatu malam yang dingin di bulan Desember, seorang anak kecil yang bernama Johny, kira-kira berumur 10 tahun, berdiri di depan sebuah toko sepatu dengan telanjang kaki. Dia mengintip ke jendela toko sambil menggigil kedinginan. Tiba-tiba seorang wanita mendekati Johny, “Anak kecil, apa yang sedang kamu perhatikan di jendela itu?” “Aku sedang meminta kepada Tuhan supaya memberiku sepasang sepatu baru."
Kemudian wanita itu memegang tangan Johny dan membawanya masuk ke dalam toko. Dia meminta pegawai toko itu untuk membawakan ½ lusin pasang kaus kaki untuk Johny. Setelah itu dia bertanya kepada pegawai toko apakah dia bisa memberikan sebaskom air hangat dan handuk untuknya. Pegawai toko segera memberikan apa yang diminta oleh wanita itu. Dia membawa Johny ke bagian belakang toko,melepaskan sarung tangannya, berlutut, membasuh kaki Johny yang kecil itu dan mengeringkannya dengan handuk.
Sesaat kemudian pegawai toko datang dengan membawa beberapa kaos kaki. Wanita itu memakaikannya pada kaki Johny, dia juga telah membelikan Johny sepasang sepatu. Dia mengikat sisa kaus kaki yang lain dan memberikannya kepada Johny. Dia menepuk kepala Johny dan berkata, “Tak usah kuatir anak kecil, kamu akan merasa lebih nyaman sekarang.”
Pada saat wanita itu hendak pergi, si Johny kecil yang masih terheran-heran itu menarik tangannya dan memperhatikan wajah wanita itu. Dengan berderai air mata karena terharu, Johny bertanya, “Apakah Anda keluarga Tuhan?”

Pesan moral:
Anda diciptakan serupa dengan gambar Tuhan, apakah orang lain telah melihat dan merasakan bahwa ada Tuhan dalam hidup Anda? Mungkin Tuhan ingin memakai Anda untuk menjawab doa seseorang.

Hasilkan semua yang bisa Anda hasilkan, simpan semua yang bisa Anda simpan. Berilah apa yang bisa Anda berikan. Semakin banyak memberi, semakin banyak pula yang akan Anda terima.