DIA TULANG RUSUKKU


Seorang Dosen berkata pada siswanya, "Mari kita belajar melalui permainan ini, mohon 1 orang yang telah beristri bantu saya", dan seorang siswa berjalan menuju papan tulis.

Dosen: "Coba tuliskan 10 nama yang paling dekat dalam hidupmu."

Dalam sekejap sudah ada nama tetangga, rekan bisnis dan kantor, orang tuanya, istrinya, anaknya, dll.

Dosen: "Coret 2 nama yang menurutmu tidak penting." Lalu ia mencoret 2 nama tetangganya.

Dosen: "Silahkan coret 2 lagi!" Lalu ia mencoret nama teman-teman kantornya. Dan seterusnya sampai tersisa 3 nama yaitu: orang tuanya, istrinya dan anaknya.

Suasana hening, semua mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dicoret.

Tiba-tiba Dosen berkata: "Silahkan coret 1 lagi." Siswa itu perlahan mengambil pilihan yang amat sulit lalu ia mencoret nama orang tuanya secara perlahan.

Dosen: "Silahkan coret 1 lagi!" Hatinya menjadi bingung, dengan berat mencoret nama anaknya.

Suasana haru, tidak terasa mata beberapa orang mulai berkaca-kaca.

Dalam keheningan Sang Dosen bertanya pada pria itu: "Orang terkasihmu bukan orang tuamu dan anakmu? Orang tua yang telah membesarkanmu, anak adalah darah dagingmu, sedang istri itu bisa dicari lagi. Apa alasanmu memilih istri?"

Lalu ia perlahan berkata:
"Karena dia adalah tulang rusukku. Dada ini akan melar bila dia tidak menyangga. Dada ini akan terasa sesak bila dia tidak mendukung irama nafasku. Dia melingkar melindungi jantungku, memagari hatiku supaya tidak kemana-mana. Begitulah tulang rusukku."

"Bagus," jawab Sang Dosen menambahkan ulasan, "Tulang rusuk suami ada pada istri dan istri sebagai penolong kehidupan suami."

Tidak lantas marah bila rusuk itu kemudian susah untuk diluruskan dan tidak harus gerah bila suami tidak juga segera meluruskan. Yang dibutuhkan adalah pengertian, kesabaran dan saling memaafkan.

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Terhormatlah seorang suami yang tidak tunduk kepada istrinya, tapi akan lebih terhormat lagi seorang suami yang membuang egonya supaya dapat selalu mengasihi istrinya.

DOA MENGHADAPI KETAKUTAN


Tuhan Yesus,

aku percaya kepada-Mu
dan tidak ingin menjadi takut
terhadap apapun juga.
Engkau adalah Penyelamatku dan Kekuatanku.
Engkau adalah nyanyian yang muncul
di dalam hatiku.

Engkau telah menyelamatkan aku
dari tangan musuh-musuhku
dan telah memberikan kekuatan kepadaku
sehingga aku dapat melawan serangannya
terhadap hidupku.

Sertailah langkahku selalu ya Tuhan.
Di saat godaan dan tipu daya iblis datang,
kiranya Roh Kudus-Mu menolongku
untuk mampu menolaknya.

Pada-Mu Tuhan 'ku letakkan hidupku
dan masa depanku ini.
Bersama-Mu aku yakin aku akan selalu
mendapatkan kedamaian dan sukacita
yang tak akan tergantikan oleh apapun juga
yang ada di dunia ini.

Di dalam nama-Mu Tuhan Yesus,
Juruselamatku, aku berdoa…

Amin.

THINK BIG


Ben Carson dikenal sebagai ahli bedah saraf dunia yang hebat. Padahal peraih penghargaan The Presidential Medal of Freedom 2008 dari Presiden AS ini waktu kecil dikenal sebagai anak miskin dan bodoh.
Suatu kali ibunya menyadarkannya bahwa ia sebenarnya bukan anak bodoh hanya kurang belajar. Maka sang ibu menekannya agar ia banyak membaca buku, baik buku pelajaran maupun buku lainnya. Meski mereka miskin dan tak mampu beli banyak buku, ibunya meminjam buku-buku dari perpustakaan umum untuk dipelajari Ben. "Dalam kondisi miskin kita tak akan punya kesempatan untuk pergi ke mana-mana. Namun dengan buku kita bisa pergi ke mana pun kita mau, bisa jadi orang seperti apapun, dan bisa melakukan apapun yang kita inginkan," tutur ibunya.

Ben Carson menerima penghargaan The Presidential Medal of Freedom 2008 (sebuah penghargaan tertinggi kepada rakyat Amerika Serikat sipil/non militer atas jasanya kepada negara dan dunia).
Berkat disiplin yang ditanamkan ibunya itu akhirnya Ben sukses jadi ahli bedah saraf dunia. Ia berbagi kiat suksesnya dalam sejumlah buku, salah satunya Think Big. Selalu berpikir besar inilah yang mendorongnya jadi orang sukses.

Tapi sebenarnya apa Think Big menurut Carson? Ia punya rumusan singkat, bahwa
Think Big terdiri dari 8 kunci sukses yang diurai dari delapan huruf (
T-H-I-N-K-B-I-G)
T - berati talent (bakat) atau time (waktu). Kenalilah bahwa waktu dan bakat adalah hadiah dari Tuhan.
H - adalah "hope", harapan untuk hal-hal yang baik dan jujur (honest).
I - adalan "insight", wawasan yang diperoleh dari orang atau buku-buku bagus.
N - adalah "to be nice to all people", berbuat baiklah pada semua orang.
K - adalah "knowledge", kenalilah ilmu pengetahuan sebagai kunci kehidupan.
B - adalah "book", bacalah buku sebanyak-banyaknya.
I - adalah "in-dept", belajar dan perdalamlah keterampilan.
G - adalah "God", semua orang punya Tuhan. Jangan lupa pada Tuhan.

Ia menyimpulkan semua itu dari pelajaran yang diberikan ibunya. "Ketika saya sedang belajar ibu saya selalu bilang, 'Kamu bisa melakukan apa saja yang orang lain lakukan, hanya saja kamu harus melakukannya dengan lebih baik'," katanya. Sekarang terbukti berkat konsep "Think Big" itu seseorang bisa sukses. Dialah contohnya. 

KEYAKINAN


Sebuah kapal dibuat untuk berada di tengah lautan dan bukan hanya diam di dermaga.

Demikian juga manusia diciptakan untuk mengarungi kehidupan dan bukan berdiam dan menunggu kehidupan ini berakhir.

Di dalam mengarungi kehidupan akan banyak ombak dan mungkin badai yang akan dihadapi, tapi itulah seni dari kehidupan. Teruslah kembangkan layar dan nikmati perjalanan kita hingga sampai ke tujuan.

Di dalam kehidupan jangan takut jatuh dan salah, setiap kesalahan yang pernah kita lakukan adalah bagian dari proses pembentukan kepribadian. Jangan selalu menyesali semua kesalahan, tapi jangan ulangi kesalahan. Sesalilah jika semua itu tidak berdampak adanya perubahan.

Mendung diciptakan bukan untuk membuat langit gelap, tapi ia hadir untuk memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan yang akan turun.

Luka bukan hanya semata untuk membuat kita tersiksa, tapi ia tercipta, agar kita tersadar bahwa kita hanyalah manusia biasa.

Genggam teguh keyakinan, jangan pernah dilepaskan. Indahnya kehidupan bukan terletak dari banyaknya harta maupun kesenangan, tapi terletak pada hubunganmu dengan Tuhan, sehingga engkau selalu bersyukur untuk satu perkara… Bahwa Tuhan itu baik. Bahwasanya untuk selamanya kasih setia-Nya.

MENGAPA HARUS KIKIR?


Tidak sedikit orang yang memandang bahwa uang dan kekayaan sebagai sesuatu yang paling berharga di atas segalanya. Begitu berharganya kekayaan itu, sehingga mereka merasa sayang untuk mengeluarkannya meskipun untuk hal yang sangat penting.

Dalam kehidupan di dunia ini kita harus melakukan tolong-menolong, peduli pada sesama dan suka memberi. Tetapi pada kenyataannya, banyak orang yang kikir, yang tangannya selalu tergenggam alias tidak mau memberi.

Memberi adalah tantangan yang paling berat bagi orang kikir karena ia berpikir bahwa kalau ia memberi, maka hartanya akan berkurang.

Jika kita selalu berpatokan pada kebutuhan hidup yang kian meningkat, maka kita tidak akan pernah bisa memberi, tetapi kalau kita memutuskan untuk memberi, maka kita pasti bisa melakukannya..

Di satu sisi memang kita harus belajar hidup hemat, namun hemat tidak sama dengan kikir.
Orang yang hemat adalah dia yang bisa mengatur uangnya, sehingga memungkinkan untuk tetap menjadi saluran berkat bagi sesama dengan memberi pertolongan, meskipun ia bukanlah orang yang punya banyak uang...

Cara tercepat untuk menerima adalah dengan memberi. Karena memberi akan mengawali tindakan timbal balik dari menerima.

Kita semua menerima sesuai dengan seberapa banyak kita memberi. Berikan diri terbaik kemanapun kita pergi. Berikan senyum, berikan terima kasih, berikan kebaikan, berikan kasih.

Memberilah tanpa pamrih demi kegembiraan tindakan memberi itu sendiri! Memberilah, dan rasakan percikan kebahagiaan dari kasih yang kita berikan kepada orang-orang di sekitar kita, dan diri kitapun akan menjadi berbahagia karenanya.

Sadarilah, bahwa semua yang ada pada kita adalah pemberian TUHAN, dan kitapun harus menyalurkannya pada yang membutuhkan, karena dengan menjadi perpanjangan tangan-NYA, maka DIA akan mempercayakan yang lebih lagi... Seperti keran.. Hanya menyalurkan.

PEMENANG KEHIDUPAN


Sepanjang hidup, kita pasti akan selalu menghadapi masalah.

Sebesar apapun masalah datang dan pergi, sesungguhnya kita bisa selalu menjadi pemenangnya kalau kita mau fokus pada solusinya, bukan fokus pada masalahnya.

Ada banyak orang mengalami depresi, stress, bahkan sampai memilih untuk bunuh diri karena mereka membiarkan diri larut dalam masalahnya dan tidak mau mencari solusinya.

Apabila penghasilan kita tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka solusi yang tepat adalah berusaha mencari penghasilan tambahan, atau memangkas keinginan yang tidak perlu, bukan berhutang sana sini atau menggunakan kartu kredit kartu karena hal itu justru akan membuat masalah baru.

Tuhan pasti akan mencukupkan kebutuhan kita kalau kita mau menggunakan akal budi untuk menemukan solusi dari permasalahan kita dan berani mengambil tindakan dalam mewujudkan solusi itu.

Pandanglah setiap masalah yang menghadang kita sebagai sarana agar kita semakin percaya Tuhan, juga untuk membangun diri kita agar bertumbuh menjadi orang-orang yang tangguh dan perkasa dalam menjalani hidup ini.

Pribadi tangguh, pantang mengeluh!

SEBUAH KEJUJURAN


Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya. Untuk itu ia memanggil seluruh karyawannya, memberikan masing-masing sebutir benih di tangannya dan berkata, “Sirami dengan teratur, rawat, dan kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa tanaman yang tumbuh dari benih ini. Yang terbaik, pemiliknya akan menjadi penggantikanku sebagai CEO perusahaan ini.”

Seorang karyawan, Rahmat, pulang ke rumah. Setiap hari disiraminya dengan air dan pupuk. Setelah 6 bulan, di kantor, eksekutif lainnya saling membicarakan tanaman mereka, sedangkan Rahmat melihat tidak ada perubahan yang terjadi pada benih miliknya.

Ia merasa gagal…

Setelah setahun, seluruh eksekutif menghadap CEO, memperlihatkan hasil benih tersebut. Rahmat berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan membawa pot yang kosong, namun istrinya mendorongnya untuk menyatakan yang sebenarnya. Rahmat menyadari bahwa istrinya menyarankan hal yang benar.

Memasuki ruangan meeting, Rahmat membawa sebuah pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan. Ketika Sang CEO memasuki ruangan, ia memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti di depan Rahmat yang tertunduk malu. Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan tragedi yang menimpanya.

Ketika ia selesai bercerita, Sang CEO berkata, “Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Rahmat, CEO yang baru.”

Ia berkata, “Aku memberikan kepada kalian sebutir benih yang sebelumnya telah ku rebus di air panas hingga mati dan tidak mungkin untuk tumbuh. Melihat bahwa benih itu tidak tumbuh, kalian menukarnya dan berbohong kepadaku. Lain halnya dengan Rahmat, dia mau berkata yang sebenarnya terjadi.”
Tabur kejujuran, menuai kepercayaan.
Tabur ketekunan, menuai kemenangan.
Tabur kerja keras, menuai kesuksesan.
Jangan takut menjalani jika itu benar.

KESEMPATAN ATAU PILIHAN?


Ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama seseorang walau apapun yang terjadi, justru di saat kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita, dan tetap memilih untuk mencintainya, itu bukan
kesempatan, itu adalah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang sebagai
kesempatan dalam hidup kita. Tetapi cinta yang dewasa, mencintai dengan komitmen di hadapan Tuhan dan manusia adalah pilihan.

Mungkin
kesempatan mempertemukan pasangan jiwa kita dengan kita, tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan dan manusia.

Kita berada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai, tetapi untuk belajar mencintai orang yang belum sempurna dengan cara-cara yang sempurna.

Belajarlah mencintai dan menyayangi pasangan kita yang belum sempurna dengan cara yang sempurna, karena pasangan kita adalah belahan jiwa kita… Agar jiwa kita pun menjadi sempurna di hadapan TUHAN. Takdir yang mempertemukan. Rancangan yang indah telah disiapkan oleh-Nya.

MY BAG, MY MIND


Setiap hari sebagian besar dari kita membawa tas kerja dalam perjalanan pergi dan pulang kantor. Untuk kaum wanita, tas merupakan salah satu atribut penampilan yang penting. Waktu libur, cobalah bongkar semua isi tas kita.Ternyata sepertiga atau separuh dari isi tas itu adalah barang yang sudah tidak kita perlukan: struk ATM yang sudah buram, bungkus tissue, agenda/buku yang jarang dibaca, sekumpulan uang logam, pen yang sudah macet, kumpulan tagihan kartu kredit bulan-bulan lalu dan sebagainya. Meski mungkin ringan, tetapi barang-barang yang tidak diperlukan itu terus menambah berat tas kita, sehingga kita harus membuangnya.

Mirip dengan tas di atas, pikiran kita (tanpa disadari) selama ini sering kita bebani dengan hal-hal yang tidak perlu. Penyesalan masa lalu, kekecewaan, rasa jengkel, iri, egois, kurang kooperatif, perasaan tidak puas atas kondisi yang terjadi, obsesi yang kurang realistis, konflik keluarga dan sebagainya. Pikiran-pikiran yang tidak perlu itu akan terus membebani perjalanan hidup kita, sehingga dampaknya wajah akan kelihatan kurang bersinar, suntuk/jutek, stres, hidup kurang nyaman, dan yang paling parah adalah kita akan selalu membenci hal-hal yang tak sesuai dengan kemauan kita.

Yang harus kita lakukan terhadap pikiran kita adalah sama dengan apa yang kita lakukan dengan tas di atas. Buanglah segala beban pikiran yang tidak ada manfaatnya itu. Ciptakan positive thinking setiap pagi ketika kita bangun tidur.

KITA BERHARGA


Manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian. Ia harus bergabung dengan sesamanya.

Sungguh alangkah baiknya dan indahnya hidup ini jika kita bisa diam bersama dengan rukun, bergandengan tangan dalam keadaan damai.

Hidup damai berarti sehati sepikir dalam satu kasih dengan tidak mencari kepentingan sendiri. Rendah hati dengan menganggap yang lain lebih utama sehingga tidak terjadi perpecahan. Bisa menghargai dan menerima setiap pribadi apa adanya. Bisa menerima kelebihan dan kekurangannya.

Menerima kelebihan adalah satu hal yang mudah, tapi menerima kekurangan? Wah, itu membutuhkan kemurahan hati. Butuh toleransi.
Jika kita lebih fokus pada kekurangan orang lain, maka lambat laun kita akan kehilangan mereka satu per satu. Kalau Anda bisa menemukan sisi baik dari orang lain, sesungguhnya Anda sedang mengembangkan sisi terbaik dari diri anda sendiri.

Hidup adalah proses untuk memilih. Jadilah bijak. Fokuslah pada kelebihan, jangan pada kekurangan. Tidak ada seorangpun yang sempurna.

Anda tidak sempurna, saya tidak sempurna, kita tidak sempurna.
Tapi kitalah ciptaan Tuhan yang paling luhur, mulia dan sangat dicintai-Nya.

Untuk itu, hargailah ciptaan-Nya, itu bentuk penghargaan kita pada Sang Pencipta.