MENUJU KEBAHAGIAAN


Kehidupan tersapu berlalu
Sungguh singkat rentang tahun-tahun kita
Tak ada perlindungan
bagi orang yang telah mencapai usia tua
Dengan memahami
bahaya yang muncul dalam kematian
Lakukanlah tindakan-tindakan baik
yang menuju kebahagiaan
Jika orang terkendali dalam tubuh
Terkendali dalam ucapan dan pikiran
Tindakan-tindakan berjasa
yang dilakukannya selagi hidup
Membawa kebahagiaan ketika dia pergi

I LOVE YOU


Ada seorang istri memberikan tantangan kepada suaminya untuk hidup tanpa dirinya. Dia minta kepada suaminya untuk tidak ada komunikasi sama sekali di antara mereka selama sehari, sehari saja. Si istri berkata kepada suaminya itu, "Bila kamu bisa melewati itu, aku akan mencintaimu selamanya". Dan sang suami pun setuju. Dia tidak SMS ataupun telpon istrinya seharian, apalagi brtemu. Tanpa dia ketahui bahwa sebenarnya istrinya hanya memiliki sisa waktu 24 jam saja untuk hidup karena dia terkena kanker kronis dan ajal akan menjemputnya sebentar lagi.
Keesokan harinya sang suami itu pulang ke rumah. Apa yang terjadi? Air matanya pun tak terbendung menetes melihat istrinya sudah terbaring kaku dengan surat di tangan yang bertuliskan, "Kamu berhasil sayang, bisakah kamu lakukan itu setiap hari? Mulai dari sekarang,... I love you..."

Guys, don't ever lost contact with someone you love, you'll never know what's gonna happen the next day, or the day after that… Even a single "hi" or a ‘good ​night’, Before you know that someone is no longer there to live...

Jangan cintai seseorang setinggi langit,
karena langit bisa runtuh.
Jangan cintai seseorang sedalam lautan
karena lautan bisa surut.
Jangan cintai seseorang sebesar dunia
karena dunia bisa hancur.
Cukup cintai seseorang seujung kuku,
walau kecil, walau selalu dipotong,
ia akan selalu tumbuh… Dan tumbuh.

BELAJAR DARI CINA



Sebelum membaca artikel “Mengapa Orang Cina Sukses dan Kaya?” ini, saya ingin agar Anda membacanya dengan pikiran terbuka. Cerita ini adalah tulisan dari seseorang yang bekerja di Amerika. Dan saya harap tulisan dari “seseorang” ini dapat memberikan inspirasi dari pengalamannya kepada kita.

MENGAPA ORANG CINA SUKSES DAN KAYA?

Saya seorang pribumi yang dulunya benci setengah mati sama WNI keturunan Cina. Tetapi setelah hidup di Amerika selama 10 tahun dan sekarang bekerja di salah satu bank terbesar di dunia berpusat di New York City, pandangan saya berubah dan mengerti mengapa Cina itu berbeda dengan orang pribumi.

Dan sebenarnya banyak sekali hal-hal yang tidak kita mengerti tentang Cina dan hal ini sebenarnya harus kita ketahui dan kita pikirkan lagi karena ini adalah sesuatu yang bisa kita pakai untuk kepentingan bangsa sendiri dan untuk memajukan bangsa sendiri. Saya tidak bilang bahwa kita harus berubah jadi Cina, tapi kalau memang bagus mengapa tidak? Dan memang ada juga hal-hal buruknya, tetapi bukankah semua bangsa juga punya?

Marilah saya mulai pendapat saya tentang perbandingan antara WNI asli dan keturunan Cina:

Perbedaan nyata, setelah bekerja tiga tahun lebih dan punya teman dekat orang Barat dan orang Cina dari Shanghai di tempat kerja saya, saya melihat banyak sekali perbedaan-perbedaan, diantaranya:

UANG
a.        Orang Barat, kalau gajian langsung ke bar, minum-minum sampai mabuk, beli baju baru, beli hadiah macam-macam untuk istrinya dan sisanya 10% disimpan di bank. Makan-makan di restoran mahal, apalagi baru gajian.
b.        Orang Cina, kalau gajian langsung disimpan di bank, kadang-kadang di-invest lagi di bank, beli saham atau dibungain. Bajunya itu-itu saja sampe butut. Saya pernah tanya sama dia, uangnya yang disimpan ke bank bisa sampai 75%-80% dari gaji.
c.         Saya sendiri kalau gajian biasanya juga makan-makan, beli baju kalau ada yang on sale (lagi discount), beli barang-barang kebutuhan istri, sisanya kira-kira tinggal 15-20% baru disimpan di bank.

Kebanyakan di Amerika, orang Cina yang kerja kantoran (sebenarnya Korea dan Jepang juga) masih muda sudah bisa naik mobil bagus dan bisa beli rumah mewah. Walaupun orang tuanya bukan konglomerat dan bukan mafia di Chinatown. Malah mereka beli barang senangnya cash, bukan kredit. Soalnya mereka simpan uangnya benar-benar tidak bisa dikalahkan oleh bangsa lain. Kalau orang Barat atau orang Negro harus ngutang baru bisa lunas beli rumah.

PEKERJAAN
a.        Orang Barat, usai kerja (biasanya jam kerja Pkl. 08.00 – 18.00, Senin sampai Jum’at, sedangkan Sabtu dan Minggu tidak kerja) ke bar atau makan-makan menghabiskan uang. Kalau disuruh lembur tiba-tiba, biasanya marah-marah sendiri di kantor. Biasanya kalau Senin, orang Barat tampangnya kusut, soalnya masih lama sampai Sabtu, pikirannya weekend melulu. Kalo Kamis, orang Barat malas kerja, pikirannya Jum’at melulu. Terus jalan-jalan gosip kiri kanan.
b.        Orang Cina, usai kerja langsung pulang ke rumah, masak sendiri, nggak pernah makan di luar (saya sering ngajak dia makan, cuma tidak pernah mau, mahal katanya, harus menyimpan uang, kecuali kalau ada hari-hari khusus). Kalau disuruh lembur tidak pernah menolak, malah sering menawarkan diri untuk kerja lembur. Kalau disuruh kerja Sabtu atau Minggu juga pasti mau. Kadang-kadang dia malah kerja part-time (bukan sebagai pegawai penuh) di perusahaan lain untuk menambah uangnya.
c.         Saya sendiri kalau disuruh lembur agak malas juga kadang-kadang karena sudah punya rencana keluar pergi makan sama teman-teman kantor. Kadang-kadang ingin sekali pulang ke rumah karena di kantor melulu, cuma mau nggak mau mesti kerja (jadi kesannya terpaksa, nggak seperti orang Cina yang rela). Weekend paling malas kalau harus kerja.

Bos-bos juga biasanya suka sama orang Cina kalau soal kerjaan. Mereka soalnya pekerja yang giat dan tidak pernah bilang no sama bos. Dapat kerja juga gampang kalau mukanya orang Cina karena dipandang sebagai good worker atau pekerja giat. Jarang sekali, kecuali penting sekali dia tidak bersedia kerja lembur. Dan kalaupun tidak bersedia lembur, biasanya dia akan datang Sabtu atau Minggu, atau kerja lembur besoknya.

RUMAH
a.        Apartment orang Barat bagus sekali. Gayanya kontemporari. Penuh dengan barang-barang perabotan dan furniture mahal. Pokoknya gajinya pasti habis nuat mengurus apartment dia.
b.        Apartment orang Cina… Wah, kacau. Cuma 1 ranjang saja. Meja jelek dan 2 kursi jelek. TV-nya kecil sekali, TV kabel saja tidak punya. Pokoknya sederhana sekali. Waktu saya tanya, dia bilang, ”Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Daerahnya pun bukan di daerah mahal, tempatnya di daerah kumuh dan kurang ada yang mau tinggal.
c.         Apartment saya sendiri, yah lumayan, cuma istri saya suka juga merias rumah. Jadi apartment saya lumayanlah tidak seperti punya orang Cina. Saya benar-benar salut dia bisa hidup begitu. Padahal uangnya di bank banyak. Gaji dia saja lebih tinggi dari saya karena lebih lama di perusahaan tersebut.

Setelah 10 tahun, biasanya orang Barat, orang Negro, masih tinggal di apartment atau baru ngutang beli rumah, orang Cina sudah bisa beli rumah sendiri. Karena nabung dengan giatnya, dan cuma beli yang penting-penting saja. Jadi uangnya ditabungkan sendiri.

Di sini saja saya bisa lihat perbedaan-perbedaan nyata, saya pertama-tama pikir, wah orang Cina ini pelit amat. Masakan uangnya banyak begitu disimpan saja di bank. Dan kalau kita banding-bandingkan dengan sejarah orang-orang Cina, kita akan tahu kenapa mereka (Cina) itu dalam long range-nya/jangka panjangnya lebih maju dari pribumi di Indonesia, karena saya sempat bertukar pikiran dengan beberapa teman orang Cina lainnya, orang India, orang Arab, orang Jerman dan orang Amerika. Kita seharusnya tahu sejarah orang Cina.

Perbandingan sejarah Cina dan Indonesia.

Jaman dulu bangsa Cina adalah bangsa yang bangga dengan bangsanya, karena kebudayaan Cina adalah salah satu kebudayaan yang tertua di dunia, hampir setahaf dengan Mesopotamia dan Mesir. Karena itu kebudayaan Cina itu benar-benar menempel di sanubarinya. Susah sekali untuk melepaskan kebudayaan tersebut karena memang betul kebudayaan mereka itu hebat. Terus terang, kalau kita bandingankan dengan kebudayaan kita (pribumi Indonesia), kita tidak bisa mengalahkan kebudayaan orang Cina. Dan memang kebudayaan mereka sudah diakui dunia.
Menurut salah satu Journal of Archeology terkemuka di dunia, orang Melayu itu unsurnya lebih banyak mengarah ke bangsa Mongol atau Cina. Jadi bangsa Indonesia itu sebenarnya Cina, walaupun secara biologis dan evolusis, ada unsur-unsur dari India dan Arab dalam darah orang pribumi. Tetapi orang Indonesia (Melayu) itu sebenarnya genetik nya lebih dekat ke orang Cina.
Orang Cina itu 4000 tahun hidup dalam kesusahan (rakyat kecilnya). Negara Cina dari jaman dulu katanya sudah perang terus. Rakyat kecil disiksa oleh pemerintahnya sendiri dan pemerintahnya berganti-ganti terus. Orang Cina bisa dibilang salah satu bangsa yang tahan banting dan sudah biasa menderita.  Dan makin menderita, biasanya orang akan makin nekad dan makin berani. Jadi semua jalan ditempuh, namanya saja mau hidup. Ini juga terjadi di Indonesia.

Karena negaranya sendiri, Cina, banyak masalah, mereka imigrasi kemana-mana. Mereka ada dimana-mana, teman saya orang kulit hitam dari Nigeria dan Ethiopia (Afrika) bilang disana pun ada banyak orang Cina. Dan herannya, orang Cina di Afrika pun sukses dan bisa dibilang tidak miskin.

Di Indonesia sendiri, waktu saya masih tinggal di Jakarta, saya bisa melihat perbedaan-perbedaannya, cuma waktu itu pikiran saya belum terbuka. Saya pernah punya teman orang Cina di Senen buka toko kain. Di sebelahnya persis ada pak haji yang juga buka toko kain. Setelah dua tahun, bisnis orang Cina makin maju dan bisnis pak haji sebelah akhirnya bangkrut. Ternyata bukan karena orang Cina main curang atau “mengguna-guna” pak haji. Ternyata karena orang Cina walaupun sudah untung, uangnya di simpan dan ditabung saja untuk mengembangkan bisnisnya lagi. Dia dan istrinya makan telur ceplok saja, sedangkan pak haji baru untung sedikit sudah makan besar di restoran karena gengsi sama keluarganya.

Nah, bukannya pak haji ini salah? Bukannya kita bisa lihat sendiri bahwa orang Cina ini pikirannya lebih maju, lebih melihat ke depan dan lebih tahan banting? Saya kira ini adalah suatu hal yang bisa kita contoh dari orang Cina ini. Mungkin kita tidak usah terlalu pelit seperti dia, tapi juga tidak usah gengsi-gengsian.

Saya sudah bertemu dengan banyak orang dari negara yang berbeda-beda dan satu hal yang benar-benar nyata adalah orang yang tidak membuat keputusan berdasarkan gengsi biasanya negaranya maju.

Coba saja lihat orang Hong Kong, orang Jepang, orang Inggris, orang Amerika, orang Jerman dan orang Singapura, mereka sudah maju sekali pemikirannya. Tidak seperti orang Indonesia. Kalau ya bilang ya, kalau tidak bilang tidak. Jadi tidak tidak ada yang tidak enak hati. Kalau sudah lama tidak enak hati akhirnya berkelahi.

Orang Indonesia sayangnya gengsinya tinggi sekali, tidak mau mengaku kalau memang salah atau harus merubah sesuatu yang jelek. Inilah kelemahannya. Di mata internasional bangsa Indonesia sudah terkenal sebagai NAZI Jerman versi Asia Tenggara. Waktu perang dunia ke-II bangsa Jerman sedang miskin karena mereka kalah di perang dunia ke-I. Supaya rakyat tidak marah, Hitler yang cerdik sengaja menyalahkan orang Yahudi yang memang kaya dan menguasai ekonomi Jerman. Dan orang Yahudi akibatnya dibantai dan tidak diperlakukan sebagai warga negara sendiri. Padahal mereka juga sudah lama tinggal di Jerman dan sudah merasa sebagai bangsa sendiri, walaupun mereka masih memegang kebudayaan mereka yang tinggi, sama seperti orang Cina di Indonesia.

Di Indonesia anehnya, pribumi benci dengan Cina. Bukan dengan orang Belanda atau orang Jepang. Kalau dipikir-pikir, orang Cina tidak salah apa-apa. Saya sebagai pribumi baru sadar akan hal itu.

Belanda menyiksa bangsa Indonesia dan menguras harta bumi kekayaan Indonesia selama 350 tahun dan setelah pergi meninggalkan penyakit yang paling bahaya dan mendarah daging, yaitu korupsi, yang sampai sekarang juga menimbulkan krisis ekonomi setelah 53 tahun merdeka rupanya penyakit ini bukannya makin terobati, tetapi malah menusuk dan menular ke seluruh badan dan mental bangsa Indonesia.

Bangsa Jepang, cuma menguasai 3,5 tahun, tapi menyiksa bangsa Indonesia lebih kejam dari bangsa lain. Karena kalah perang, bangsa Jepang mau tidak mau sekarang harus menguasai dunia secara ekonomi, tidak bisa lagi main angkat senjata.

Anehnya kita sebagai pribumi malah benci dengan orang Cina, bukannya dengan Belanda atau jepang. Lucu sih. Semua bangsa lain (Korea, Cina, Burma, Vietnam, dan Afrika) benci dengan bekas penjajahnya bukan penduduk sesama yang telah hidup bertahun-tahun bersama-sama, yaitu orang Cina kalau di Indonesia.

Salah apa orang Cina? Tidak salah apa-apa. Kenapa mereka kelihatannya buas dalam bisnis, tamak, dan rakus? Kenapa? Karena mereka selama tinggal di Indonesia selalu diperlakukan sebagai orang luar dan di anaktirikan. Coba bayangkan kalau Anda jadi orang Cina, pasti Anda juga mau melindungi diri sendiri. Siapa yang mau nggak makan besok? Atau mati? Yah, kalau begitu, mereka jadi cerdik, agak licik, mengambil kesempatan dalam kesempitan, jadinya berhasil memegang ekonomi indonesia. Tapi mereka juga pekerja keras, jauh… Sangat jauh lebih keras dari kita yang pribumi. Bukan cuma di Indonesia saja, orang Cina sepertinya ditaruh dimana saja pasti sukses dan bekerja keras.

Mereka, orang Cina, tidak menyerah pada nasib dan selalu ingin melipatgandakan taraf hidupnya. Kita yang pribumi biasanya puas dengan keberhasilan kita dan malas-malasan karena merasa sudah di atas angin. Bagi orang Cina ini tidak berlaku, mau setinggi apa juga, pasti bisa lebih tinggi lagi.

Bagaimana mau hidup sebagai negara yang maju kalau tidak bersatu. Negara yang maju harus bisa hidup dengan tentram satu sama lain tidak perduli dengan warna kulit, agama dan keturunan. Semuanya harus diakui sebagai satu bangsa.

Contohnya Amerika, mau cari orang dari mana saja ada. Mereka bersatu dan mereka sadar tiap orang punya kejelekan masing-masing. Cuma tidak digembar-gemborkan, tapi dibicarakan dan diubah. Yang bagusnya diambil dan dipakai bersama-sama untuk memajukan negara. Tidak segan-segan atau gengsi. Kalau gengsi malah tidak akan maju. Harus terbuka dan mau menerima kesalahan dan harus mau berubah.

BEDA PENDAPAT ITU BIASA


Di tengah kehidupan yang amat majemuk ini, sangat normal kalau kita berbeda pendapat terhadap istri, suami, adik, kakak, orang tua, sahabat atau siapa saja, yang pasti orang yang kita kenal.

Jadi alangkah naifnya jika satu sama lain jadi bermusuhan hanya karena beda pendapat.

Kita bebas berkata tidak setuju atas pendapat orang lain, tetapi kita juga harus siap kalau orang lainpun menolak pendapat kita.

Hanya orang yang dewasa secara rohani yang dapat tetap menghargai sebuah perbedaan, apalagi kita masih tetap bisa bergandengan tangan untuk sebuah kerja sama.

Tuhan menciptakan manusia secara unik, justru melalui perbedaan akan terlihat segala sesuatu lebih indah dan lengkap.

Mari kita mulai belajar untuk menghargai sebuah perbedaan, saling menghormati dan saling topang, percayalah pasti tercipta sebuah sinergi yang luar biasa.

MANFAATKAN WAKTU DENGAN BAIK


"Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap."
(Mazmur 90:10)


Apa yang dikatakan tentang waktu adalah benar, tanpa terasa berlalunya cepat sekali. Apa hebatnya kita, seberapa berhasilnya kita? Setiap orang pasti tua dan mati, kekayaan yang berlimpah dan kesuksesan tidak akan dapat memberi kita lebih panjang umur.

"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."
(Mazmur 90:12)


Hidup itu kesempatan, berkaryalah dan jangan cuma diam berpangku tangan. Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu dengan semangat sekuat tenaga karena tak ada lagi pekerjaan, pertimbangan dan pengetahuan saat kematian datang.

Berubahlah mulai sekarang juga, hidup dengan memancarkan sinar kemuliaan Tuhan. Melalui kegairahan di dalam sebuah perjuangan dengan amunisi yang penuh, mengayuh hari ini untuk mendapatkan hari esok yang penuh harapan.

Seruling tidak bisa menghasilkan suara indah tanpa peniup ahlinya, demikian juga waktu tidak akan pernah jadi peluang dan kesuksesan tanpa ada orang yang mau mengelola serta memanfaatkan dengan baik dan benar.

Miliki hati bijaksana dalam menjalani waktu yang Tuhan anugerahkan bagi kita. Jadikan masa lalu sebagai sarana pembelajaran, masa kini sebagai tindakan konkrit dari pelajaran itu dan masa depan sebagai harapan yang memberi kita kekuatan untuk tetap bertahan dan melangkah maju.

JANGAN MUDAH EMOSI


Dalam sebuah gerbong dari rangkaian kereta api yang sedang berjalan, seorang pemuda secara tidak sengaja menginjak kaki seorang bapak penumpang lain yang sedang berdiri. Si bapak dengan emosi tinggi dan mata melotot, kemudian memaki-maki si pemuda, ”Dasar tidak punya mata, otak udang, bego, kaki orang diinjak.” Dengan malu, si pemuda lalu meminta maaf. Tapi tetap saja si bapak ngedumel dan menggerutu sepanjang perjalanan.

Karena merasa tidak enak dan terganggu, pemuda tersebut lalu berkata, ”Pak, tidak bisakah bapak menerima kejadian yang tidak saya sengaja ini? Jika bapak masih merasa belum puas dan tidak bisa menerima, silakan bapak membalas menginjak kaki saya. Bahkan bapak boleh menginjak dua kali atau tiga kali kaki saya jika itu bisa memuaskan bapak. Saya akan menerimanya.”

Kata-kata ini sungguh mujarab menyadarkan si bapak bahwa kejadian itu tidaklah disengaja dan dia sudah merespon secara berlebihan. Lagi pula, kakinya juga tidaklah sakit atau sepatunya tidaklah rusak karenanya.

Sekarang, jika masih tidak puas, dia memiliki kesempatan untuk membalas menginjak kaki pemuda tersebut bahkan lebih dari sekali. Alih-alih membalas menginjak, bapak tersebut dengan tergopoh-gopoh, tanpa berkata apapun, turun di pemberhentian kereta berikutnya.

Cerita ini memberikan beberapa pelajaran. Banyak orang yang mudah tersulut emosinya hanya karena hal-hal sepele. Bayangkan apa jadinya dunia jika isinya banyak orang dengan sumbu emosi pendek. Usia tua tidak jadi jaminan pasti bijaksana sebagaimana halnya si bapak. Ego, harga diri, permasalahan kehidupan, dll. seringkali menjauhkan kebijaksanaan dan pertimbangan matang dalam bertindak.

Si pemuda, dengan sedikit kesabaran dan ketenangan, mampu menyelesaikan persoalan ini dengan memuaskan. Ingatlah, seringkali permasalahan yang kita hadapi bermula dari diri kita sendiri.

UCAPKAN BERKAT


Ada seorang wanita muda yang saya kenal, dia sangat kreatif. Dia mengerjakan beberapa program utama untuk organisasi yang berbeda dalam bidang pemberdayaan perempuan. Dia dikenal sebagai wanita yang sangat inovatif dan selalu berperan di ujung tombak. Tapi dia mengatakan kepada saya bahwa selama bertahun-tahun, dia tidak pernah mengira dia bisa menjadi kreatif. Dia bekerja sebagai sekretaris dan berpikir bahwa pekerjaan itu adalah hal yang akan dia lakukan selama sisa hidupnya.

Tapi suatu hari, manajemen memintanya untuk mengepalai program Natal yang diadakan oleh perusahaan setiap tahun, maka dia melakukannya. Acara itu menjadi sangat sukses.
Semua orang menyukai dan menikmati acaranya. Setelah itu, seorang teman lama datang padanya dan berkata, "Kamu begitu kreatif! Kamu melakukan semua ini dengan luar biasa!" Kemudian dia mengatakan kepada temannya, "Kamu adalah orang pertama yang pernah memberitahu saya bahwa saya kreatif. Ketika kamu mengatakan itu, sesuatu bangkit di dalam hati saya."

Untuk temannya, itu adalah pujian yang sederhana dan jelas, tetapi untuk wanita muda ini, itu adalah moment yang supranatural. Itu adalah saat dimana Tuhan membangkitkan benih kebesaran di dalam dirinya. Tapi itu semua dimulai ketika seseorang bersedia untuk mengucapkan kata-kata yang sederhana namun memberikan kehidupan.

Hari ini, saya mendorong Anda untuk bebas mengekspresikan pujian Anda pada orang lain. Ketika Anda melihat seseorang melakukan pekerjaan yang baik, jangan hanya berpikir, "Wow, orang ini benar-benar berbakat." Tidak, pikiran Anda tidak memberkati siapa pun. Jika teman wanita itu hanya berpikir, "Wow, dia kreatif," itu tidak akan ada gunanya.

Berikut kuncinya, berkat bukanlah berkat sampai diucapkan. Semua orang di sekitar Anda haus untuk kata-kata yang memberi kehidupan. Orang membutuhkan dorongan. Orang membutuhkan dukungan. Mereka perlu mendengar Anda berkata, "Saya percaya pada Anda, Anda punya talenta yang menakjubkan. Anda melakukan hal yang luar biasa. Saya bangga padamu."

Ketika orang tahu bahwa Anda percaya pada mereka dan Anda mengucapkan kata-kata iman pada mereka, itu akan membangkitkan sesuatu di dalam diri mereka. Sungguh menakjubkan betapa kadang-kadang hanya satu pujian, satu kata yang mendorong, dapat menjadi percikan yang akan membawa orang ke arah tujuan ilahi mereka. Carilah cara untuk mendorong orang-orang di sekitar Anda bahkan jika Anda adalah orang yang membutuhkan dorongan.

Seperti benih, kata-kata kehidupan yang diucapkan keluar akan membawa panen berkat kembali dalam kehidupan Anda sendiri.

AMPUNILAH


Bukankah seharusnya ketika kita bersalah, kita mengakui kesalahan kita dan jika ada orang yang bersalah kepada kita, kita harus bersedia mengampuni?

Tidak mudah memaafkan atau mengampuni orang yang telah melukai, bersalah kepada kita, merugikan kita.

Orang yang ada hubungan keluarga saja sering kita sulit untuk memaafkan, apalagi orang yang tidak ada hubungan keluarga. Kita memang sering berhadapan dengan situasi sulit, dengan orang-orang sulit yang akhirnya membuat kita juga sulit mengampuni.

Betapapun sakitnya kita, luka hati kita sudah begitu parah, Tuhan menghendaki kita untuk mengampuni.

Kenapa kita harus mengampuni? Karena hanya dengan begitu Tuhan mau mengampuni kesalahan kita.

Ada saling keterkaitan yang amat erat antara "pengampunan manusia" dan "pengampunan Tuhan", ada hubungan sebab-akibat antara kesediaan kita mengampuni dengan kesediaan Tuhan mengampuni kita.

Bila kita tidak mengampuni, maka siksaan akibat rasa benci, sakit hati dan dendam begitu mengikat dan menekan kita. Ikatan itu akan lepas bila kita bersedia mengampuni.

TERIMA KASIH TUHAN


Aku terlahir sebagai manusia,
memang tidak sempurna

Tapi aku selalu bersyukur
karena Tuhan memperlakukan
aku dengan sangat sempurna

Tuhan menghargai aku dengan cara-Nya
Tuhan menyayangi aku dengan kasih-Nya
Tuhan tak pernah meninggalkan aku
Walau sesibuk apapun, Tuhan tetap mengirim
malaikat-Nya untuk menjagaku

Tuhan mengajarkan aku ketegaran
dengan pembelajaran hidup
Tuhan mengijinkan sgala sesuatunya
terjadi padaku , karena Tuhan mau
mengajariku arti hidup dengan cara
menghapus air mataku

Tuhan berkata,
Di saat tak ada lagi yang menerimamu,
ingatlah Aku. Aku akan selalu ada untukmu
karena kamu adalah ciptaan-Ku
yang telah ku berikan kesempurnaan utk hidup.
Jangan pernah jauh dari-Ku.
Aku akan mendekati dan menyayangimu
dengan cara-Ku.”

Itu kata-kata Tuhan sehingga membuatku
merasa sangat beruntung dalam hidupku
karena aku memiliki-Nya.

Terima kasih Tuhan karena kasih-Mu
meliputi aku dengan sempurna…

JANGAN MARAH YA


Tahukah Anda? Jika kita marah selama 5 menit, imun sistem tubuh kita akan depresi 6 jam.

Dendam, menyimpan kepahitan, imun tubuh kita mati. Di situlah bermula awal segala penyakit, seperti: stress, kolesterol tinggi, pemicu darah tinggi, jantung, rheumatik, arthritis, stroke (pendarahan/penyumbatan pembuluh darah).

Jika kita sering membiarkan diri kita stress, maka kita sering mengalami gangguan pencernaan.

Jika kita sering merasa khawatir, maka kita mudah terkena penyakit nyeri punggung.

Jika kita mudah tersinggung, maka kita akan cenderung terkena penyakit insomnia (susah tidur).

Jika kita sering mengalami kebingungan, maka kita akan terkena gangguan tulang belakang bagian bawah.

Jika kita sering membiarkan diri kita merasa takut yang berlebihan, maka kita akan mudah terkena penyakit ginjal.

Jika kita suka negative thinking, maka kita mudah terkena dyspepsia (penyakit sulit mencerna).

Jika kita mudah emosi dan cenderung pemarah, maka kita bisa rentan terhadap penyakit hepatitis.

Jika kita sering merasa apatis (tidak peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami penurunan kekebalan tubuh.

Jika sering anggap sepele semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit diabetes.

Jika kita sering merasa kesepian, maka kita bisa terkena penyakit demensia senelis (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang).

Jika sering bersedih dan merasa selalu rendah diri, maka kita bisa terkena penyakit leukemia (kanker darah putih).

Mari kita selalu bersyukur atas segala perkara yang telah terjadi, karena dengan bersyukur, maka hati menjadi bergembira dan menimbulkan energi positif dalam tubuh untuk mengusir segala penyakit-penyakit tersebut di atas.

Sumber: Buku “The Healing and Discovering the Power of The Water” oleh Dr. Masaru Emoto