PENGAMPUNAN


 
"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga." (Mat. 6:14)

Nelson Mandela dipenjara selama 27 tahun oleh lawan politiknya, ia dituduh dengan dakwaan palsu dan penuh rekayasa. Ketika Mandela keluar dari penjara dan kemudian berhasil menjadi presiden Afsel, dia tidak dikuasai kebencian dan niat untuk balas dendam terhadap lawan-lawan politiknya yang dulu memenjarakannya. Mandela bahkan menolak usul dari panglima tentaranya untuk menangkap lawan-lawan politiknya. Mandela mengajarkan bagaimana membalas kejahatan dengan kebaikan; dan kebencian dengan kasih. Apa yang kita lakukan ketika kita sudah begitu dilukai oleh seseorang dan kini kita memiliki kesempatan untuk balas dendam? Mampukah kita mengampuni? Seberapa luas dan lapang ukuran hati kita? Jika kita ingin menjadi orang besar, kita harus memiliki hati dan jiwa yang besar. Ini ditunjukkan melalui sikap kita yang mau mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita.
Paul Boose berkata dengan sangat bijak mengenai pengampunan: "Memaafkan memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan."
Kebencian dan sikap tidak mau mengampuni sebenarnya sedang menutup jalan untuk masa depan kita sendiri, dan menutup pintu berkat kita. Ketika kita mengampuni, kita sedang membuka jalan yang lapang untuk masa depan kita dan terutama sedang membuka keran pengampunan dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan kita sendiri. Orang yang paling diuntungkan ketika kita mengampuni adalah diri kita sendiri, bukan orang yang kita ampuni tersebut.
"Pengampunan adalah hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada diri kita sendiri."
Jadilah seperti pohon mangga yang tumbuh subur dan berbuah banyak di pinggir jalan raya, walau dilempar dengan batu, namun dibalasnya dengan buah.

Renungkan dan jadilah bijak!

KEMATIAN


Kalau di masa lalu kita belajar waktu adalah uang, mulai saat ini kita belajar waktu adalah nafas, waktu adalah ibadah. Waktu adalah nafas yang setelah terlewat tidak akan bisa kembali. Waktu adalah ibadah karena setiap detik harus bernilai ibadah.
Apa pun aktivitasnya. Manusia sesungguhnya hanya pengendara di atas punggung usianya. Digulung hari demi hari, bulan dan tahun tanpa terasa. Nafas kita terus berjalan seiring jalannya waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian. Sesungguhnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.
1 Hari berlalu, berarti 1 hari pula berkurang usia kita. Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita. Karena itu, jangan biarkan hari ini berlalu tanpa kebaikan yang bisa kita lakukan. Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua. Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat mati tidak pula harus sakit.
Teruslah berbuat baik, berkata baik. Walau tak banyak orang yang mengenali kebaikan kita, tapi kebaikan yang kita lakukan adalah kebahagiaan di mana perbuatan baik kita akan terus dikenang oleh mereka yang kelak kita tinggalkan. Jadilah seperti akar yang tidak terlihat, tapi tetap menyokong kehidupan. Jadilah seperti jantung yang tidak terlihat, tapi terus berdenyut setiap saat tanpa henti, hingga membuat kita terus hidup, sampai batas waktunya untuk berhenti. Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin.

KEARIFAN


Seorang pemuda mendatangi Zun-Nun dan bertanya, "Guru, saya tidak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat diperlukan, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain?"
Sang guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya lalu berkata, "Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi terlebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?"
Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu. "Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu."
"Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil."
Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, "Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak."
Zun-Nun sambil tetap tersenyum arif berkata, "Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian."
Pemuda itu bergegas pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, "Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar."
Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, "Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya ‘para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar' yang menilai demikian. Namun tidak bagi ‘pedagang emas'."
"Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses, wahai sobat mudaku. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas."

TEMPAT MENEMUKAN KEBAHAGIAAN


Konon suatu waktu, TUHAN memanggil 3 malaikat-Nya. Sambil memperlihatkan sesuatu, TUHAN berkata, "Ini namanya KEBAHAGIAAN. Ini sangat bernilai sekali. Ini dicari dan diperlukan manusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan di tempat yang terlalu mudah, sebab nanti KEBAHAGIAAN ini disiasiakan, tapi jangan pula di tempat yang terlalu susah, sehingga tak bisa ditemukan oleh manusia. Yang penting, letakkan KEBAHAGIAAN itu di tempat yang bersih."
Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu ke bumi untuk meletakkan KEBAHAGIAAN tersebut. Tapi dimana meletakkannya?
Malaikat pertama mengusulkan, "Letakkan di puncak gunung yang tinggi."
Tapi para malaikat lain kurang setuju.
Lalu malaikat kedua berkata, "Letakkan di dasar samudra."
Usul itu pun kurang disepakati.
Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu ketika smua orang sedang tertidur, ketiga malaikat itu meletakkan KEBAHAGIAAN itu di tempat yang dibisikkan tadi.
Sejak saat itu KEBAHAGIAAN untuk manusia tersimpan rapi di tempat itu.
Rupanya tempat itu cukup susah ditemukan. Dari hari ke hari, tahun ke tahun, kita terus mencari KEBAHAGIAAN.
Kita smua ingin menemukan KEBAHAGIAAN. Kita ingin merasa bahagia, tapi di mana mencarinya? Pernikahan, kekayaan, kesuksesan selalu dihubungkan dengan KEBAHAGIAAN.
"Alangkah bahagianya kalau aku punya ini dan itu," pikir kita. Tapi kemudian ketika kita sudah memilikinya, kita tahu bahwa benda tersebut tidak memberi KEBAHAGIAAN.
Lalu di mana malaikat menyimpan KEBAHAGIAAN tersebut?
DI HATI YANG BERSIH!


"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23)

KENAPA KITA HARUS SERING BERKUMPUL?


atmago.com - Kenapa kita harus sering berkumpul, terutama yang sudah berusia 40 sampai 60 tahun ke atas?
Berbahagialah Anda yang memiliki banyak teman dan sahabat. Pasalnya, beberapa penelitian terbaru menemukan bukti bahwa menikmati kehidupan sosial yang aktif dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Para ilmuwan percaya bahwa menghabiskan sebahagian waktu dengan teman atau sahabat akan membuat hidup lebih sehat secara mental dan fisik
Berikut adalah lima (5) alasan ilmiah yang menunjukkan pengaruh kehadiran seorang teman pada tingkat kesehatan seseorang:
1. Mengurangi risiko demensia.
Memiliki kehidupan sosial yang sangat aktif dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer yang cukup besar sekitar 70%, menurut temuan baru yang diterbitkan dalam Journal of International Neuropsikologi Society.
2. Membuat Anda tetap fit.
Penelitian terbaru dari para peneliti Australia yang diterbitkan dalam International Journal of Behavioral Nutrition dan Aktivitas Fisik menemukan bahwa teman atau memiliki pengaruh langsung pada tingkat aktivitas fisik dan kebiasaan makan.
3. Mempertajam otak Anda.
Untuk menjalin komunikasi yang baik dengan teman-teman melalui instant messaging atau media jejaring sosial akan mendorong fungsi kognitif Anda.
Ini seperti memecahkan teka-teki silang, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University of Michigan, USA.
4. Meningkatkan kesehatan jauh lebih baik.
Memiliki hubungan yang saling mendukung dapat menunda proses penuaan. Penelitian terbaru dari Brandeis University menemukan bahwa jaringan sosial yang kuat - terutama bila dikombinasikan dengan latihan fisik dapat menunda penurunan kesehatan hingga sepuluh tahun.
5. Hidup lebih lama.
Hubungan yang kuat dengan teman-teman dan keluarga dapat meningkatkan peluang Anda untuk bertahan hidup hingga sekitar 50%, menurut penelitian terbaru oleh para ilmuwan dari Universitas Brigham Young.
6. Berjiwa awet muda.
Lebih banyak bersosialisasi dengan teman atau sahabat/keep relationship membuat kita tetap punya jiwa muda atau semangat muda terus walaupun umur terus berkurang.

https://www.atmago.com/id/posts/6300-kenapa-kita-harus-sering-berkumpul

KESEMPATAN TERBAIK


Alkisah ada seorang pengemis yang setiap hari berkeliaran di jalanan, dia selalu berpikir, betapa senangnya jika di tangannya ada uang Rp 20 juta.
Suatu hari pengemis ini tanpa sengaja, melihat seekor anjing kecil yang lucu. Ia melihat di sekelilingnya tidak ada seorangpun, lalu ia menggendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya dan mengikatnya.
Rupanya pemilik anjing adalah orang paling kaya di kota tersebut.
Orang kaya ini sangat panik, karena anjing tersebut sangat disayanginya.
Lalu orang kaya ini membuat pengumuman di stasiun TV di kota tersebut bahwa, "Siapa yang menemukan anjingnya akan diberi hadiah Rp 20 juta."
Keesokan harinya ketika pengemis ini keluar untuk mengemis, ia melihat pengumuman tersebut. Si pengemis tergesa-gesa pulang ke rumahnya untuk menukar anjing tersebut dengan uang.
Ketika dia menggendong anjing itu ke stasiun TV, dia melihat pengumuman hadiah berubah menjadi Rp 30 juta, karena orang kaya ini belum dapat menemukan anjingnya.
Langkah kaki pengemis itu berhenti, setelah dipikir-pikir akhirnya dia menggendong anjingnya kembali ke gubuknya.
Hari ke 3, benar saja hadiahnya bertambah lagi.
Hari ke 4, hadiah bertambah lagi.
Hari yang ke 7, hadiahnya sudah sangat mengagetkan seluruh penduduk kota.
Pada saat itu pengemis tersebut lari pulang ke gubuknya untuk mengambil anjing itu, tapi di luar dugaan, anjing kecil itu sudah mati kelaparan. Pengemis itu tetaplah jadi pengemis.
Sebenarnya di dalam kehidupan, banyak kesempatan bagus, bukan karena kita tidak berjodoh mendapatkan nya, tetapi harapan kita yang terlampau tinggi.
Ketika kita sudah hampir mendekati sebuah target, terkadang kita akan mengubah arah mendekati target yang lebih tinggi lagi.
Kesempatan terbaik adalah yang hadir saat ini di depan mata, jangan terus menunggu yang tidak akan datang.

KISS (KEEP IT SIMPLE STUPID)


Ternyata hidup bijak itu sederhana. Ada seseorang saat melamar kerja memungut sampah kertas di lantai dan membuangnya ke dalam tong sampah dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.
Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik." Ibu menjawab: "Mengapa?" Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah." Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur." Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku." Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?" Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah." Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam." Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi." Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana." Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku." Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah." Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan" dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat. Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?" Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit." Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya
Tetap semangat menjalani hidup!