SELAMAT PAGI


Saat kita buka mata pagi ini,
bersyukurlah karena Tuhan telah menjaga kita
sepanjang malam ini.

Saat kita bangun pagi ini,
belajarlah untuk tidak mengulangi
kesalahan-kesalahan yang telah lalu.

Saat kita beranjak dari tempat tidur kita pagi ini,
berusahalah untuk saling mengasihi.

Saat kita menghirup udara
dan menatap mentari pagi ini,
pejamkanlah mata kita sejenak,
dan rasakan hangat sinar kasih-Nya.

Saat kita melakukan aktifitas kita hari ini,
awalilah selalu dengan doa,
niscaya Tuhan akan melimpahkan
kasih dan anugrah-Nya
yang melampaui segala akal dan pikiran kita.

Selamat menempuh hari baru, Sahabat!

LEBIH DARI SEKEDAR HADIAH


Seorang laki-laki pergi ke luar negeri untuk bekerja dan meninggalkan gadis tunangannya tersedu-sedu. “Jangan khawatir, aku akan menulis surat untukmu setiap hari,” katanya. Selama bertahun-tahun laki-laki itu memang menulis surat untuk tunangannya. Tetapi karena dia senang dengan pekerjaannya, dia tidak merencanakan untuk pulang dalam waktu dekat.

Suatu hari, dia menerima undangan pernikahan. Ternyata kekasihnya akan segera menikah. Dengan siapa? Dengan tukang pos yang tiap hari mengantar surat yang dia tulis. Jarak pemisah telah membuat hati berubah.
Lelaki malang itu merenung, “Lho, apa salahku. Aku mengiriminya surat-surat, coklat dan bahkan bunga-bunga.” Ketika dalam suatu hubungan terjadi masalah, daftar barang-barang yang telah diberikan atau hal-hal yang telah dilakukan untuk seseorang akan tiba-tiba muncul untuk dipermasalahkan. Kita akan berkata, “Saya telah memberimu ini dan itu... Saya telah melakukan semuanya demi kamu.” Tampaknya cinta dapat dibuktikan secara mudah hanya dengan pemberian hadiah-hadiah dan perbuatan baik.

Namun, walaupun hadiah-hadiah itu penting juga, cinta memerlukan hal yang mendasar: KEHADIRAN. Kehadiran sang kekasih, kehadiran orang yang dicintai. Pengamatan saya terhadap anggrek ibu saya dapat dijadikan contoh. Saat ibu saya pergi agak lama, bunga-bunga itu tampak tak subur dan banyak diantaranya yang layu. Tapi saat ia kembali hadir, bunga-bunga itu mekar dengan indahnya. Padahal ibu saya tidak melakukan hal-hal yang luar biasa. Ia hanya memberikan banyak waktunya untuk berbicara dan merawat mereka.

Saya kira, orang lebih memerlukan kehadiran, perhatian dan kepedulian. Cinta secara fundamental adalah sebuah komitmen terhadap seseorang. Kita dapat mempunyai komitmen terhadap bisnis, pekerjaan, hobi, olahraga, maupun keanggotaan di klub, tetapi dapat dikatakan dengan tegas: semua itu tidak dapat mencintai kita. Hanya orang lain yang dapat membalas cinta kita. Dan untuk itu, komitmen tertinggi sebagai manusia adalah memberikan waktu kita dengan orang yang kita cintai. Dan karena manusia memerlukan kasih sayang dan makanan, hadiah-hadiah material hanya dapat – secara terbatas – membantu untuk mengembangkan cinta. Tapi itu semua tidak dapat menggantikan kehadiran pribadi, yang merupakan hadiah terbesar!

Martha sedang sibuk dengan pekerjaannya. Dia yakin harus bekerja keras, karena ia mencintai ayahnya yang sedang sakit kanker. Dia harus membeli obat-obatan yang mahal. Saudara-saudaranya yang lain tetap tinggal dengan ayah mereka hampir setiap saat. Mereka memandikannya, bernyanyi untuknya, menyuapi makan ataupun sekedar menemani sang ayah.

Suatu hari Martha sakit hati. Dia mendengar sang ayah berkata kepada ibunya, “Semua anak-anak kita mencintaiku, kecuali Martha.” “Bagaimana mungkin?” Pikir Martha. “Bukankah aku yang bekerja mati-matian untuk mendapatkan uang guna membeli semua obat-obatan? Saudara-saudaraku bahkan tidak memberi sebesar yang aku berikan.”

Suatu hari, Martha pulang larut malam seperti biasanya. Dia mengintip untuk pertama kalinya ke dalam kamar di mana ayahnya berbaring. Dia melihat ayahnya masih terjaga, maka dia memutuskan untuk datang mendekat di samping tempat tidur ayahnya. Ayahnya memegang kedua tangan Martha dan berkata, “Aku merindukanmu. Aku sudah tidak punya banyak waktu lagi. Tinggallah dan temani aku.” Dan itu yang ia lakukan, semalaman ia tinggal menemani ayahnya, menggenggam tangannya.

Pagi harinya Martha berkata pada semua orang, “Aku mengambil cuti. Aku ingin menemani ayah. Mulai saat ini aku akan memandikan dan bernyanyi untuknya.” Sebuah senyum bahagia muncul menghias wajah ayahnya. Kali ini ia tahu Martha mencintainya.

KEBAHAGIAAN DIPEROLEH DARI MEMBERI


Kisah ini bercerita tentang seorang wanita cantik bergaun mahal yang mengeluh kepada psikiaternya bahwa dia merasa seluruh hidupnya hampa tak berarti.
Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkata kepada si wanita kaya, "Saya akan menyuruh Mary di sini untuk menceritakan kepada Anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin Anda mendengarnya."
Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan menceritakan kisahnya: "Okey, suamiku meninggal akibat malaria dan 3 bulan kemudian anak tunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa, aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, aku tidak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatu sore seekor anak kucing mengikutiku pulang. Sejenak aku merasa kasihan melihatnya.
Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masuk ke rumah. Aku memberikannya susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kakiku dan untuk pertama kalinya aku tersenyum.
Sesaat kemudian aku berpikir jikalau membantu seekor anak kucing saja bisa membuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lain akan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur.Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang. Hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini, aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku. Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi."
Ketika si wanita kaya mendengarkan hal itu, menangislah dia. Dia memiliki segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun dia kehilangan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang.

PERNAHKAH?


Pernahkah saat kamu duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba kamu berpikir ingin berbuat sesuatu kebaikan untuk seseorang?
Itu adalah Allah yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk hatimu.

Pernahkah saat kamu sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang di sekitarmu yang dapat kamu jadikan tempat curahan hati?
Itulah saatnya di mana Allah ingin agar kamu berbicara pada-Nya.

Pernahkah kamu tanpa sengaja memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu dan tiba-tiba orang tersebut muncul atau kamu bertemu dengannya atau menerima telepon darinya?
Itu adalah kuasa Allah yang sedang menghiburmu. Tidak ada namanya kebetulan.

Pernahkah kamu mengharapkan sesuatu yang tidak terduga yang selama ini kamu inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan?
Itu adalah Allah yang mengetahui dan mendengar suara batinmu.

Pernahkah kamu berada dalam situasi yang buntu. Semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong, bahkan menakutkan?
Itu adalah saat dimana Allah mengijinkan kamu diuji, supaya kamu menyadari keberadaan-Nya karena Dia tahu mungkin kamu sudah mulai melupakan-Nya dalam kesenangan duniawi

Sering Allah mendemonstrasikan kasih dan kuasa-Nya di dalam area dimana saat manusia merasa dirinya tak mampu.

Apakah kamu pikir tulisan ini hanya iseng terbaca olehmu? Tidak! Sekali lagi tidak ada yang kebetulan.
Melalui tulisan ini, Allah sedang memikirkanmu. Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu. Rasakan kehadiran-Nya. Dengarkan suara-Nya yang berkata: “Jangan khawatir, Aku ada di sini bersamamu!”

Ketika aku melihat deretan nama, aku bersyukur pada Allah karena aku bisa mengenal kamu. Tersenyumlah.
Ingatlah Allah selalu. Dia tidak pernah jauh darimu.

DOA YANG BIJAK


Janganlah aku berdoa agar diluputkan dari bahaya, tetapi agar berani untuk menghadapinya.

Janganlah aku bermohon untuk dihindarkan dari kepedihan, tetapi agar mampu menaklukkannya.

Janganlah aku mencari teman senasib dalam pergumulan hidup ini, tetapi agar mampu berjuang dengan daya upayaku sendiri.

Janganlah aku meminta agar diselamatkan dari keterasingan, tetapi agar dengan sabar melangkah menuju ke kebebasanku.

Janjikanlah padaku agar aku tidak menjadi seorang pengecut. Tidak hanya sanggup merasakan keagungan-Mu dalam keberhasilanku, tetapi juga dapat merasakan genggaman-Mu di dalam kegagalanku.

Ditulis oleh Rabindranath Tagore (penyair India, 1861-1941) dalam bukunya Gitanjali bab ke 79

LAKUKAN YANG LEBIH BAIK


Kita sering berkata : “Aku telah melakukan yang terbaik!”  “This is the best that I can do!” Really? No! Because the best of you is in your future!

Yang saya maksud: mungkin Anda memang telah melakukan sesuatu yang menurut Anda sudah baik, bahkan terbaik, tapi apapun yang telah Anda lakukan itu bisa Anda lakukan dengan lebih baik lagi di waktu-waktu mendatang. Selalu ada cara untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik. Anytime you can always do it better and better! Itulah yang namanya proses pertumbuhan dan pendewasaan yang menuju kepada kesempurnaan.

Milikilah prinsip: hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Dan besok harus lebih baik dari hari ini. Lakukan itu terus menerus sepanjang hidup Anda dan dalam seluruh aspek hidup Anda dan lihatlah, tanpa Anda sadari, dengan kasih karunia Tuhan Anda menjadi jauh lebih baik di masa-masa mendatang dan pada akhirnya Anda menjadi dewasa dan sempurna.

Tahukah Anda? Kesempurnaan adalah nature Bapa kita. Sempurna (teleios) adalah sebuah pendewasaan secara utuh dan komplit (wholeness). Itulah ending hidup kita... Anda dan saya!

“Be ye therefore perfect, even as your Father which is in heaven is perfect.” – “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5:48).

MAKNA SEBUAH TITIPAN



Sering kali aku berkata,
ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan-Nya,
bahwa rumahku hanya titipan-Nya,
bahwa hartaku hanya titipan-Nya,
bahwa putraku hanya titipan-Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan.
Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah
derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku"
dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku.
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...
Ketika langit dan bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja…

Sebuah puisi renungan yang sangat indah
karya Pujangga W.S. Rendra

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN



1. Jangan lihat kekurangan sahabatmu, tapi lihatlah kelebihannya, sehingga kamu bangga bisa mengenalnya.

2.
Jangan lihat perbedaannya, karena itu hanya akan membuat celah yang dapat memisahkan kamu dan sahabatmu.

3.
Jangan berpikir akan keuntungan dari persahabatan, karena persahabatan itu saling berbagi satu sama lain.

4.
Selalu support sahabatmu di kala dia senang atau pun susah.

5.
Jangan pernah memanfaatkan sahabatmu. 

6.
Jangan memandang sahabat dari segi materi, rupa dan lain sebagainya karena itu tidak akan abadi.

7.
Jadikan sahabatmu seorang "Pemenang". Seorang pemenang tidak pernah menyerah. Karena yang menyerah tidak pernah menang. Jatuh itu biasa, bangkit kembali itu yang luar biasa!

Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. (Amsal 18:24)

SULAMAN IBU


Ketika aku kecil, ibuku meyulam kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang meyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku mengatakan, bahwa yang kulihat dari bawah benang yang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut, “Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu. Kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.” Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawutnya menurut pandanganku.

Beberapa saat kemudian ibu memanggil, “Anakku, mari ke sini dan duduklah di pangkuan ibu.” Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang bersinar. Sungguh indah sekali.  Aku hampir tak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benag ruwet. Kemudian ibu berkata, “Anakku, dari bawah memang ruwet dan kacau, akan tetapi jika engkau menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang dengan melihatnya dari atas, kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.”

Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Tuhan, “Apa yang Engkau lakukan?” Ia menjawab, “Aku sedang menyulam kehidupanmu.” Dan aku membantah, “Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam,  mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?” Kemudian Tuhan menjawab, “Kamu teruskan pekerjaanmu dan aku juga menyelesaikan pekerjaan-Ku di bumi ini. Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di pangkuan-Ku. Kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku!”

Seringkali kita tidak mengerti apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita. Tapi percayalah bahwa Tuhan mengijinkan banyak hal terjadi dalam hidup ini untuk kebaikan kita. Tidak ada yang kebetulan dalam hidup kita. Jalani smuanya dengan penuh rasa syukur dan tidak ada penyesalan.

Do the best and God will do the rest!

WAKTU ADALAH UANG


Bayangkan ada sebuah bank yang setiap pagi memasukkan uang sejumlah $US 86.400 ke rekening Anda. Anda harus menggunakan seluruhnya hari itu juga, tak ada saldo yang boleh tersisa. Setiap malam bank itu menghapus saldo yang tersisa. Apa yang akan Anda lakukan? Tentu saja Anda berusaha menggunakan seluruhnya agar tak tersisa se-sen pun.

Kita semua memiliki bank seperti itu. Namanya adalah waktu. Setiap pagi, bank itu memberikan pada kita 86.400 detik. Setiap malam seluruh sisanya dihapus. Bila Anda tidak memanfaatkannya, maka Anda mengalami kerugian. Anda tidak bisa meminta sisa yang tidak Anda manfaatkan. Setiap pagi jumlah yang sama ditambahkan lagi ke rekening Anda dan malamnya semua yang tersisa dihapus. Berapa pun yang tersisa Anda tidak dapat menggunakannya lagi esok.

Anda harus hidup dari apa yang tersedia hari ini. Gunakanlah sebanyak-banyaknya untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan Anda. Jarum jam berjalan terus… Manfaatkan sebaik-baiknya hari ini. Mohon pada Tuhan, agar Dia mampukan kita untuk menikmati berkat-berkat-Nya hari ini.

Selalu katakan:
"Something good is going happen to me today! And God always give me all His best.”