JACK MA


 
Jack Ma, founder of Alibaba berkata: "Orang yg paling buruk untuk dilayani adalah poor people. Dikasih gratis, dipikir mau nipu. Dikasih tau investasinya kecil, bilangnya hasilnya kecil. Dikasih yg invesnya besar, eh bilangnya ga ada uang. Dikasih tau untuk coba hal baru, bilangnya ga punya pengalaman. Dikasih tau bisnis tradisional, dibilang susah. Dikasih tau model bisnis baru, dibilang MLM. Dikasi tau buka toko, dibilang ga bebas. Dikasih tau buka bisnis, bilangnya ga ada pengalaman. Poor people punya kesamaan, mereka suka bertanya ke Google. Mendengarkan teman yg sama susahnya dgn mereka. Mereka berpikir lebih banyak dari profesor dan bertindak lebih sedikit dari orang buta. Coba tanya mereka, "Apa yg bisa mereka lakukan?" Mereka tidak akan bisa menjawab.
Kesimpulan saya: Daripada jantung Anda berdetak lebih kencang, kenapa bukan mengambil lebih banyak tindakan. Daripada cuman dipikirin terus, kenapa tidak mencoba sesuatu. Poor people gagal karena punya 1 sifat yang sama: Hidup mereka selalu menunggu!

"Broke is temporary, poor is state of mind."

KAMU PENGEN NIKAH? MAU CARI PEREMPUAN YANG MAU DIAJAK SUSAH? BACA NIH!



Saya tergelitik dengan obrolan sesama lelaki di sebuah forum facebook.
Lelaki pertama bertanya ke lelaki kedua, kenapa sampai sekarang masih betah melajang, sementara umur sudah 35 tahun.
Lelaki kedua menjawab dengan santai, "Belum ketemu yang cocok. Jaman sekarang perempuan banyak maunya. Gak ada yang mau diajak susah. Gue sih maunya mencari istri, gak mau pacaran-pacaran, tapi ya itu dia, gue mau istri yang bisa mengurus rumah tangga, beres2 rumah, masak, nyuci, dsb. Susah bro nyari perempuan yang kayak begitu sekarang2 ini."
Dan jawaban dari lelaki pertama membuat saya nyesss...

Lelaki pertama membalas, "Bro, sekedar masukan aja buat kita para lelaki nih, gue dulunya juga mau begitu. Dapat bini yang bisa ngurusin gue dan anak2. Pengennya mau dapat istri yang mau diajak susah. Tapi makin ke sini gue mikir lagi bro. Perempuan mana sih yang mau diajak susah? Elo aja deh bro, kalo elo ada di posisi perempuan, ada yang mau ngelamar elo nih, tapi syaratnya elo mau diajak susah. Gue yakin elo gak bakal terima lamarannya, kan? Mendingan sama laki-laki lain yang bisa menjamin masa depannya. Gak susah2an.
Kita laki2 kadang egois, istri harus bisa masak, nyuci, nyetrika, beres2 rumah karena kita anggap itu tugas istri. Sekarang kalo dibalikin nih, kita bisa nggak benerin genteng bocor, atau bikin pagar di halaman, ataulah apa itu pekerjaan cowok lainnya. Elo bisa bro? Kalo gue ngaku aja sih, gue gak bisa. Padahal itu seharusnya tugas suami, kan?
Berhubungan kita gak bisa, trus kita sisihkan uang untuk bayar orang lain yang bisa kerjakan semuanya. Gak adil banget ya kita bro, istri kita disuruh kerjain apa2 yang kita pikir itu tugasnya, sementara kita bayar orang lain untuk kerjain tugas kita. Harusnya jangan bebankan tugas itu ke istri. Kita harus kerja keras supaya bisa gaji asisten rumah tangga yang bisa kerjain itu semua.
Istri adalah ratu. Dia yang mengandung anak kita. Yang ikhlas selama 9 bulan kemana2 bawa anak kita yang masih di dalam perut. Yang rela bentuk badannya jadi tidak seindah dulu karena proses hamil dan melahirkan. Rela menyusui, rela mencurahkan kasih sayang untuk anak2 kita.
Dan tau gak bro? ini hal yang paling parah. Istri juga ikut kerja cari nafkah lhoo kalau kita gak mampu memenuhi semua kebutuhan rumah tangga. Dia keja buat bantuin kewajiban kita bro. Supaya masa depan anak kita terjamin.
Jadi gimana bro?
Masih mau cari perempuan yang mau diajak susah?
Mendingan elo susah sendiri aja bro. Jangan bawa2 anak orang. Kasian."

SIKAP HIDUP



Erizeli Jely Bandaro - Siapa yang tidak kenal Warren Buffets? Dia termasuk orang terkaya di dunia namun hidupnya sangat sederhana. Anaknya bahkan mengaku tak tahu apa pekerjaan sang ayahnya dan baru paham setelah usia 25 tahun..Kehidupan anak-anaknya sama seperti orang kebanyakan. Kadang berjalan kaki ke sekolah. Mendidik anak hidup sederhana dengan melimpahnya harta adalah tidak mudah. Tanpa keteladanan orang tua, rasanya sulit.
Warren gagal di Harvard namun tidak membuat dia rendah diri dan merasa kalah di hadapan orang bertitel hebat. Karenanya dia terus belajar secara otodidak. Sebagian besar waktu Warren setiap hari digunakan untuk membaca. Warren berhasil menanamkan sikap hidup rendah hati, bekerja keras dan kemampuan untuk terus belajar.
Nah anakku, jangan pernah minder bila kamu tidak lulusan universitas terbaik. Gelar keserjanaan bukanlah kunci kota pandora tapi yang menentukan suksesmu adalah effort-mu untuk terus belajar dari manapun sumbernya, serta kamauan untuk bekerja keras dan rendah hati selalu dan bila sukses maka berbagilah...

http://www.businessinsider.co.id/warren-buffett-son-describes-childhood-2015-12/?r=US&IR=T#.VtNDqfl97Dc

MELAYANI ORANGTUA


 
Erizeli Jely Bandaro - Ketika makan malam di Element Building Kowloon, di sebelah meja saya nampak pemandangan yang menyentuh sekali. Pria yang nampak etnis China sedang melayani makan sepasang Manula bule. Dengan telaten pria itu menyuapi makan kedua Manula itu. Wajahnya selalu nampak tersenyum penuh kesabaran dan cinta. Mengapa pria gagah di tempat berkelas jadi pelayanan Manula. Mungkin ini pasangan kaya raya yang mampu membayar pelayan.
Rasa ingin tahu, saya memberanikan diri bertanya kepada pria yang melayani sepasang Manula itu. Jawabnya bahwa kedua Manula itu adalah ayah dan ibunya. Namun mungkin melihat ekspresi wajah saya yang nampak bertanya tentang kelainan wajah, "Saya memang bukan anak biologis mereka, tapi mereka merawat saya dengan cinta. Tuhan bisa mengirim anak kepada siapa saja dengan cara langsung atau tidak langsung. Namun Tuhan ada di hati manusia utk membagi cinta kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan kita mewakili-Nya."
Pria itu dengan tersenyum mengatakan bahwa dia anak adopsi sejak usia balita. Dia sendiri lahir di Shanghai. Kini dia bekerja sebagai banker investasi berkelas dunia di Shanghai. Sejak tahun lalu dia pindah dari US ke Shanghai dan kedua orangtuanya dibawanya serta. Menurutnya dia bahagia karena Tuhan mengirim Istri yang hebat. Selama dia bekerja di kantor, istrinya merawat orang tuanya dengan penuh kasih dan selama weekend dia sendiri yang melayani orang tuanya.
Orang akan sukses dan hebat karena di hatinya ada cinta, ada ketulusan. Itu dibuktikan dengan keikhlasan menjaga dan merawat orangtua. Mari dekap orang tua kita selalu agar Tuhan juga mendekap kita.