Sungguh luar biasa sekali Cina!
Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk 1 milyar kala itu, bukan perkara mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterahkan rakyatnya. Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat, negara super power Uni Soviet, jadi gantungan.
Alkisah, suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Tze Dong, pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Uni Soviet. Perselisihan itu begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Uni Soviet, ”Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya.”
Ucapan ini sangat menyinggung perasaan rakyat Cina. Rakyat dihimbau untuk rela berkorban demi negaranya. Mao mengajak rakyatnya untuk menyisihkan 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 keluarga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras setiap hari.
Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk 1 milyar kala itu, bukan perkara mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterahkan rakyatnya. Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat, negara super power Uni Soviet, jadi gantungan.
Alkisah, suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Tze Dong, pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Uni Soviet. Perselisihan itu begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Uni Soviet, ”Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya.”
Ucapan ini sangat menyinggung perasaan rakyat Cina. Rakyat dihimbau untuk rela berkorban demi negaranya. Mao mengajak rakyatnya untuk menyisihkan 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 keluarga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras setiap hari.
Nah, beras yang disisihkan dari 1 milyar penduduk Cina tersebut, tidak dikorupsi dan tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap harinya. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada negara pemberi hutang yang telah menghina mereka.
Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Uni Soviet dalam waktu yang sangat cepat. Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato, upacara di stadion besar. Bahkan di abad ini suka atau tidak suka, mau tidak mau dunia harus mengakui munculnya sebuah negara dan bangsa adidaya. Abad ini adalah abadnya Tiongkok.
Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Uni Soviet dalam waktu yang sangat cepat. Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato, upacara di stadion besar. Bahkan di abad ini suka atau tidak suka, mau tidak mau dunia harus mengakui munculnya sebuah negara dan bangsa adidaya. Abad ini adalah abadnya Tiongkok.
No comments:
Post a Comment