PRAMUGARI CANTIK INI TEWAS SETELAH SELAMATKAN 359 PENUMPANG


Liputan6.com, Jakarta - Dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-23, Neerja Bhanot mengalami peristiwa luar biasa. Kala itu, 5 September 1986, ia menjalankan tugas pertama sebagai pramugari senior dalam pesawat Pan Am Penerbangan 73 dari India menuju Amerika Serikat.
Saat mendarat di Bandara Karachi, Pakistan, burung besi yang mengangkut 361 penumpang dan 19 awak tersebut menjadi target pembajakan.
Insting Neerja memperingatkan ada yang tak beres. Sesaat setelah pembajak dari kelompok Abu Nidal memasuki kabin, perempuan tersebut memperingatkan awak pesawat yang ada di kokpit.
Lalu 3 orang di kokpit, yakni pilot, kopilot, dan teknisi pesawat segera kabur, sehingga kapal terbang itu tak bisa mengudara ke tempat yang diinginkan para teroris: Siprus. Burung besi tersebut tetap berada di atas aspal landasan.
Para teroris kemudian memerintahkan Neerja untuk mengumpulkan paspor para penumpang agar para pembajak bisa mengidentifikasi warga Amerika Serikat.
Sebelumnya, mereka telah menembak seorang warga AS dan melemparkan jasadnya ke landasan.
Namun, tanpa sepengetahuan para pembajak, Neerja dan pramugari lainnya menyembunyikan paspor 41 warga AS yang ada dalam pesawat di bawah kursi atau membuangnya ke tempat sampah.
"Aku masih tak percaya ia bisa melakukan hal itu," kata Sekhar Mitra, penumpang yang selamat kepada Cincinnati Enquirer. "Jika para pembajak itu mengetahuinya, niscaya mereka akan membunuhnya seketika itu."
Mitra mengaku kagum dengan sikap Neerja Bhanot. "Pramugari itu masih bisa tersenyum meski hal mengerikan sedang terjadi."
Setelah 17 jam penyanderaan, para pembajak mulai memuntahkan peluru dan meledakkan bom.
Aksi Neerja kemudian berhasil menyelamatkan 359 dari 380 orang yang ada dalam pesawat. Caranya, pramugari itu diam-diam memasukkan pesan di antara lembaran majalah untuk penumpang yang duduk di dekat pintu darurat.
Ia kemudian membantu mereka membuka pintu dan mengembangkan perosotan darurat. Neerja bisa saja menjadi yang pertama keluar dari kapal terbang.
Namun, ia tak lantas ngacir. Perempuan pemberani itu berdiri di belakang, memandu para penumpang keluar dari pesawat. "Keluar...lari!," itu kata-kata yang ia ucapkan.
"Neerja adalah orang pertama yang bisa melarikan diri dari pesawat. Ia terlatih dan tahu persis apa yang terjadi. Ia berada di pintu masuk pesawat saat para teroris masuk. Bisa saja pramugari itu lari seperti yang dilakukan pilot. Namun, ia tak melakukannya," kata salah satu penumpang selamat, Kishore Murthy.
Dilansir, News.com.au, Rabu (2/3/2016) Neerja Bhanot tewas diberondong peluru saat menggunakan tubuhnya sebagai perisai hidup untuk melindungi 2 anak-anak.
Salah satu dari anak tersebut, yang kala itu berusia 7 tahun, kelak menjadi kapten penerbang di sebuah maskapai besar.
Ia tak akan pernah melupakan sosok perempuan cantik, murah senyum, berseragam pramugari, yang bertindak lebih dari sebagai awak kabin. Baginya Neerja Bhanot adalah pahlawan yang menyelamatkan nyawanya.
"Yang penting bukan lamanya, namun hidup haruslah berarti," itu yang mungkin bisa disimpulkan dari jalan hidup Neerja Bhanot, yang pergi untuk selamanya pada usia nyaris 23 tahun.
Kini sebuah film didedikasikan untuk mengenang kepahlawanannya. Judulnya, Neerja.

http://global.liputan6.com/read/2449797/pramugari-cantik-ini-tewas-setelah-selamatkan-359-penumpang

Liputan6.com, Jakarta - Dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-23, Neerja Bhanot mengalami peristiwa luar biasa. Kala itu, 5 September 1986, ia menjalankan tugas pertama sebagai pramugari senior dalam pesawat Pan Am Penerbangan 73 dari India menuju Amerika Serikat.
Saat mendarat di Bandara Karachi, Pakistan, burung besi yang mengangkut 361 penumpang dan 19 awak tersebut menjadi target pembajakan.
Insting Neerja memperingatkan ada yang tak beres. Sesaat setelah pembajak dari kelompok Abu Nidal memasuki kabin, perempuan tersebut memperingatkan awak pesawat yang ada di kokpit.
Lalu 3 orang di kokpit, yakni pilot, kopilot, dan teknisi pesawat segera kabur, sehingga kapal terbang itu tak bisa mengudara ke tempat yang diinginkan para teroris: Siprus. Burung besi tersebut tetap berada di atas aspal landasan.
Para teroris kemudian memerintahkan Neerja untuk mengumpulkan paspor para penumpang agar para pembajak bisa mengidentifikasi warga Amerika Serikat.
Sebelumnya, mereka telah menembak seorang warga AS dan melemparkan jasadnya ke landasan.
Namun, tanpa sepengetahuan para pembajak, Neerja dan pramugari lainnya menyembunyikan paspor 41 warga AS yang ada dalam pesawat di bawah kursi atau membuangnya ke tempat sampah.
"Aku masih tak percaya ia bisa melakukan hal itu," kata Sekhar Mitra, penumpang yang selamat kepada Cincinnati Enquirer. "Jika para pembajak itu mengetahuinya, niscaya mereka akan membunuhnya seketika itu."
Mitra mengaku kagum dengan sikap Neerja Bhanot. "Pramugari itu masih bisa tersenyum meski hal mengerikan sedang terjadi."
Setelah 17 jam penyanderaan, para pembajak mulai memuntahkan peluru dan meledakkan bom.
Aksi Neerja kemudian berhasil menyelamatkan 359 dari 380 orang yang ada dalam pesawat. Caranya, pramugari itu diam-diam memasukkan pesan di antara lembaran majalah untuk penumpang yang duduk di dekat pintu darurat.
Ia kemudian membantu mereka membuka pintu dan mengembangkan perosotan darurat. Neerja bisa saja menjadi yang pertama keluar dari kapal terbang.
Namun, ia tak lantas ngacir. Perempuan pemberani itu berdiri di belakang, memandu para penumpang keluar dari pesawat. "Keluar...lari!," itu kata-kata yang ia ucapkan.
"Neerja adalah orang pertama yang bisa melarikan diri dari pesawat. Ia terlatih dan tahu persis apa yang terjadi. Ia berada di pintu masuk pesawat saat para teroris masuk. Bisa saja pramugari itu lari seperti yang dilakukan pilot. Namun, ia tak melakukannya," kata salah satu penumpang selamat, Kishore Murthy.
Dilansir, News.com.au, Rabu (2/3/2016) Neerja Bhanot tewas diberondong peluru saat menggunakan tubuhnya sebagai perisai hidup untuk melindungi 2 anak-anak.
Salah satu dari anak tersebut, yang kala itu berusia 7 tahun, kelak menjadi kapten penerbang di sebuah maskapai besar.
Ia tak akan pernah melupakan sosok perempuan cantik, murah senyum, berseragam pramugari, yang bertindak lebih dari sebagai awak kabin. Baginya Neerja Bhanot adalah pahlawan yang menyelamatkan nyawanya.
"Yang penting bukan lamanya, namun hidup haruslah berarti," itu yang mungkin bisa disimpulkan dari jalan hidup Neerja Bhanot, yang pergi untuk selamanya pada usia nyaris 23 tahun.
Kini sebuah film didedikasikan untuk mengenang kepahlawanannya. Judulnya, Neerja.

http://global.liputan6.com/read/2449797/pramugari-cantik-ini-tewas-setelah-selamatkan-359-penumpang

7 SELEBRITAS KAYA PEMBAWA 'KEAJAIBAN' BAGI KAUM PAPA

Adanti Pradita - Menjadi seorang selebritas dengan harta kekayaan berlimpah merupakan posisi yang didambakan banyak orang di setiap lapisan masyarakat. Banyak dari mereka yang memiliki keduanya memilih untuk menikmati kekayaan bersama orang terdekatnya.
Namun, beberapa dari mereka memutuskan untuk menikmatinya dengan cara mendonasikan sebagian dari kekayaan mereka kepada orang-orang yang lebih membutuhkan atau untuk kegiatan sosial tertentu yang menguntungkan masyarakat luas.
Siapa saja para selebritas dermawan ini?





Taylor Swift
Sebagai salah seorang artis papan atas Hollywood dan bintang di industri musik, Taylor Alison Swift tidak pernah luput dari sorotan publik. Kecantikannya serta kemahirannya dalam bermain gitar hanyalah segelintir dari banyak kelebihan yang ia miliki.
Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (21/5/2016) sang penyanyi tersohor ini juga dikenal sebagai sosok rendah hati yang tidak ragu untuk mengulurkan tangannya kepada mereka yang sedang kesusahan.
Pada tahun 2015 lalu, ia memberikan salah satu penggemarnya yang merupakan seorang penderita leukemia dana sebesar US$ 50.000. Dana itu untuk melunasi biaya perawatan rumah sakitnya.




50 Cent
Tinggal di daerah kumuh Queens, New York City, 50 Cent atau Curtis James Jackson bukan berasal dari keluarga yang memiliki tahta ataupun harta. Ia sempat bekerja sebagai kurir narkoba saat usianya masih relatif muda. Namun, semua itu berubah ketika ia meraih kesuksesan sebagai salah satu selebriti papan atas di AS.
Saat ia berada di posisi teratas, ia dengan senang hati lebih memilih untuk berhenti melakukan hal negatif layaknya di masa lalu dan mulai membuka badan amal bersama anggota tim rap-nya 'G-Unit' yang ia namakan 'G-Unity'. Badan amal tersebut didedikasikan untuk membantu anak-anak muda yang kurang beruntung dan supaya mereka tidak harus melalui apa yang sudah ia lalui sebelumnya.
Dilansir dari BBC, 50 Cent juga telah mendonasikan uang sebesar US$ 100.000 untuk membantu orang-orang yang terjangkit penyakit autisme.




Beyonce Knowles
Beyonce Knowles sudah lama bertengger di posisi teratas sebagai salah satu wanita paling menginspirasi di dunia. Sebagian besar penggemarnya memandangnya sebagai sosok yang hampir sempurna dalam segala hal.
Dari sekian banyak kontribusi yang ia salurkan untuk membantu banyak orang, proyek perumahannya merupakan yang terbesar. Dilansir dari Deseret News, diva R&B ini telah mendonasikan uang sebesar US$ 7 juta untuk proyek pembangunan rumah yang sejak tahun 2009 sudah dinikmati oleh puluhan tuna wisma.




Ian Somerhalder
Pria tampan perebut hati banyak perempuan lewat perannya sebagai Damon di TV seri 'Vampire Diaries' itu tidak pernah berhenti membuat para penggemarnya terkagum-kagum.
Seperti yang dilaporkan New York Daily News, Ian tidak hanya mendonasikan jumlah uang yang besar untuk para penderita penyakit Alzheimer dan kanker saja, tetapi ia juga bersikeras untuk memperjuangkan hak binatang agar diperlakukan secara manusiawi lewat perkumpulannya ‘Best Friend Animal Society’.




Miley Cyrus
Walaupun kerapkali dinodai dengan beberapa rumor yang merusak reputasinya, seorang Miley Cyrus patut dihargai akan kebaikan hatinya dalam membantu anak-anak muda yang tidak mampu melalui sejumlah badan amal yang ia dirikan dan dukung seperti ‘City of Hope’, ‘Grammy Foundation’ dan St. Jude’s Children Research Hospital’.
Terlebih, ia juga telah bekerja sama dengan penyanyi senior Madonna dan juga Vice untuk melancarkan protes terhadap aksi diskriminasi yang terjadi di seluruh dunia.




George Clooney
Untuk aktor bergengsi yang satu ini, bantuan kepada mereka yang membutuhkan tidak terbatas pada para tuna wisma dan anak-anak yatim piatu saja.
Pada tahun 2014 kemarin, ia telah meluncurkan sebuah program ‘ENOUGH' yang dirancang untuk membantu warga Sudan yang dihadapi sejumlah isu seperti ketakutan akan serangan terorisme, busung lapar, dan masih banyak lagi.




Jessica Alba
Aktris menawan Hollywood ini menunjukkan rasa kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan melalui dukungan program edukasi dan juga pencarian terhadap anak yang hilang.
Ibu dari dua anak ini tentunya tidak pernah berhenti membuat banyak pria klepek-klepek akan kerendahan hati yang disertai dengan senyuman manisnya itu.

http://global.liputan6.com/read/2511692/7-selebritas-kaya-pembawa-keajaiban-bagi-kaum-papa?utm_source=Direct&utm_medium=Headline&utm_campaign=Headline_click_1

SARAPAN YUK!


1. Hidup itu seperti roti. Berawal dari bagian-bagian kecil yang menyatu dengan baik. Tepung, gula, mentega, telur, ragi, dll.
2. Walaupun diaduk, diputar, diremas, dibanting, semua itu tak merusaknya, bahkan membuatnya makin menyatu, lembut dan kalis.
3. Hanya setelah bersatu dengan baik, adonan tadi bisa berkembang. Andai tepung terlalu sombong tak mau bersama ragi, ia tentu tetap jadi tepung. Individu yang mau bersatu dalam sebuah tim akan berkembang bersama timnya. Yang individualiatis, tdak akan berubah, bukan siapa-siapa.
4. Setelah mengembang, adonan dipotong, dicabik, digiling. Tapi justru proses inilah yang membentuk individu roti jadi long john, kadet atau lainnya.
5. Ujian tak berhenti sampai di situ, roti pun selanjutnya digoreng atau dipanggang. Ditempa dengan panas malah membuatnya makin mengembang. Hanya mereka yang selamat dari ujian bantingan, pemotongan dan tempaan panas yang layak dihias dengan topping yang menawan. Yang lain, dibuang.
6. Ada adonan yang tak menyatu dengan baik, gagal berkembang. Ada yang dipotong terlalu besar, tidak matang. Ada juga yang gosong dalam panggangan. Seperti itulah hidup. Ada yang gagal di tahap awal, masih bisa mengulang prosesnya. Tapi yang gagal di ujian akhir, gosong di panggangan, dibuang. Hanya yang sudah melewati ujian akhir terberat dalam panggangan yang dihias dengan cantik dan dihargai dengan nilai yang berkali-kali lipat dari nilai bahannya.

Jadi kalau merasa sedang diputar2, dipukuli bertubi2, dibanting. Bersabarlah, itu tandanya Anda sedang diproses menjadi lebih lembut seperti adonan roti. Kalau merasa didiamkan, dikucilkan, bahkan seperti ditutup dengan kain basah yang pengap, itu tandanya Anda sedang dalam proses berkembang, seperti roti. Kalau merasa dipotong, dicabik, digilas, itu tandanya sedang dibentuk menjadi individu yang unik. Seperti roti yang beraneka macam bentuk. Kalau merasa "panas", bersabarlah, karena setelah itu akan lebih berkembang lagi dan dihiasi dengan topping yang cantik. Nilaimu akan lebih tinggi lagi. Oke, itulah tadi "sarapan roti" pagi ini. Selamat menikmati!

APAKAH UANG ITU MEMBAHAGIAKAN?


Ingatkah Anda dengan Lee Yoon Hyung, usia baru 26 tahun, cantik, kaya raya. Bapaknya pimpinan Samsung Grup, raksasa elektronik Korsel, ahli waris Samsung. Kurang apa?
Tapi ternyata dia tidak punya keberanian melanjutkan hidup, usia 26 tahun dia bunuh diri. Buat apa cantik, kaya, tapi bunuh diri.
Tapi bukan itu hikmahnya, Hikmahnya adalah tidak ada hubungannya antara pencapaian finansial dengan kebahagiaan. Jika kekayaan membahagiakan, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya di Jerman tidak akan menabrakkan badannnya ke kereta api, tentunya Michael Jackson tidak akan over dosis obat tidur. G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri, dan Marilyn Monroe tidak akan over dosis alkohol dan obat depresi. Percayalah, uang hanya akan membahagiakan sampai titik tertentu.
Itu semua bukti nyata bahwa tidak ada hubungannya antara kekayaan, kekuasaan, keindahan paras, dan kebahagiaan. Asalkan hati kita selalu bersyukur, kita bisa bahagia walau hanya duduk dengan secangkir kopi dan keluarga di samping kita.
---
Lee Yoon-hyung born on April 26, 1979 was a South Korean millionaire and daughter of billionaire and former Samsung Group Chief Lee Kun-hee. Lee Yoon-hyung committed suicide by hanging herself in her Astor Place apartment in the East Village, Manhattan on November 18, 2005. Originally, Lee’s caused of death was reported in both American and South Korean newspapers as a car crash because of the social stigma against suicide, but the actual details were followed and published after inquiries by reporters from The Korea Times. Lee Yoon-hyung was a graduate student at the New York University Steinhardt School of Culture, Education and Human Development at the time of her death, Lee Kun-hee, her father was in the United States in 2005 undergoing treatment for lung cancer. A doorman at her apartment revealed to reporters that Yoon-hyung sometimes stayed in her apartment for a week at a time, and there were also some reports that her father dislike her to marry her Korean boyfriend. Lee had a personal fortune of more than US$157 million at the time of her death. She was survived by her parents, her brother, Lee Jae-yong, and two sisters, Lee Pu-jin and Lee Seo-hyun. Her parents did not attend her funeral.

BRIPKA SELADI, POLISI YANG MERANGKAP PEMULUNG SEJAK 2006



Darmadi Sasongko | Rabu, 18 Mei 2016 - Siapa sangka pria pengumpul plastik dan barang-barang bekas itu seorang polisi. Bripka Seladi (58), dengan kaos lusuh dan topi terbalik, tangannya cekatan memilah-milah barang yang sekiranya masih bisa dijual dari tumpukan sampah di depannya.
Saat itu, Seladi sama sekali tidak terlihat sosoknya sebagai seorang polisi, apalagi tak ada seragam dan pangkat di pundaknya. Sampah-sampah itu sudah menjadi temannya, bahkan sumber rezekinya.
"Ini rezeki, kenapa harus dibuang-buang. Sampingan saja, 1 jam atau 2 jam waktu luang saya manfaatkan untuk kegiatan ini," kata Seladi saat ditemui di tempat pengumpulan sampahnya di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Rabu (18/5).
Tumpukan sampah yang kotor dan bau menggunung dan memenuhi gudangnya. Bungkusan plastik kresek besar warna hitam itu masih harus dipilahnya, bersama 2 orang yang sehari-hari menemaninya.
Hari ini, Seladi bersama putra keduanya, Rizaldy Wicaksono (23) yang juga tak kalah cekatan. Keduanya seolah sedang berlomba untuk mendapatkan sampah paling banyak.
Rumah yang dijadikan tempat pengumpulan sampah oleh Seladi adalah rumah seorang karib yang dipinjamkan. Rumah itu mulai digunakan sejak 2008, tetapi Seladi sendiri mulai menjadi pemulung sejak 2006.
"Sejak 2008, rumah ini dipinjami teman. Kalau dulu langsung dijual ke pengepul karena tidak ada tempat, sekarang dikumpulkan baru kemudian dijual," katanya.
Awal menjadi pemulung, kata Seladi, saat melihat sampah menumpuk di Polresta. Suatu saat, dirinya datang ke pengepul rongsokan dan ternyata laku dijual.
"Saya melirik, wah ini rezeki juga. Jangan dibuang-buang. Buat sampingan tambahan. Intinya, dari pada dibuang-buang," katanya.
Seladi kemudian mengumpulkan sampah hanya di lingkungan Polresta Malang, tetapi setelah itu berkeliling-keliling kota. Setiap bak sampah ditengok untuk melihat barangkali ada barang yang masih digunakan. Kegiatan mencari sampah dilakukan di luar tugas, yaitu malam hari.
Seiring waktu, Seladi tidak lagi mencari-cari di bak sampah, tetapi bekerjasama dengan pihak lain yang bersedia mengantarkan sampahnya ke gudangnya. Seladi menggunakan waktu luangnya untuk memilah-milah sampah sebelum kemudian dijualnya.
"Kenapa harus malu, ini rezeki juga," tegasnya pria kelahiran Dampit, Kabupaten Malang ini.
Sebagai polisi, Seladi bertugas di Satuan Lalu Lintas Polresta Malang. Dia berkantor di Unit Pelayanan SIM. Penampilannya pun sederhana dengan keseharian menggunakan sepeda onthel saat berangkat dan pulang.

http://www.merdeka.com/peristiwa/bripka-seladi-polisi-yang-merangkap-pemulung-sejak-2006.html

SEKOLAH SAMBIL JUALAN BUBUR DAN BAKWAN


kajianukhuwah - Namanya M Fikri Mabruri. Usianya masih 18 tahun. Dia merupakan salah satu siswa di SMK Negeri 2 Salatiga, Tiap harinya selalu membawa barang dagangan, berupa bubur dan bakwan yang ditaruh di jok motornya, Barang dagangan itu akan dijual di tempatnya bersekolah di SMK Negeri 2 Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.
Fikri mengaku tak malu mengembangkan usaha berjualan di lingkungan sekolah untuk mengurangi beban orang tuanya, sekaligus melatih sikap mental terbiasa bekerja keras (Kompas, 3 Mei 2016).
Banyak netizen yang salut dan kagum dengan pelajar yang satu ini. Pasalnya, di saat anak-anak seusianya yang lain asyik pacaran atau main game, dia justru bekerja keras banting tulang untuk mengurangi beban orangtuanya sambil menuntut ilmu pula.

http://kajianukhuwah.blogspot.co.id/2016/05/masya-allah-sekolah-sambil-jualan-bubur.html

MERINDUKAN IKON KEBANGGAAN


Hasanudin Abdurakhman - Cukup lama Khoirul Anwar, orang Indonesia yang bekerja sebagai peneliti di Jepang dikenal sebagai "penemu teknologi 4G' oleh sebagian masyarakat Indonesia, hingga akhirnya ia menegaskan melalui Kompas.com bahwa dia bukan penemu teknologi itu. Seingat saya sudah sejak tahun 2012 ia dikenal dengan "julukan" itu, sejak ia tampil di acara Kick Andy di Metro TV.
Kita dulu juga pernah dihebohkan oleh berita tentang Nelson Tansu, yang dikabarkan menjadi profesor di usia 25 tahun di Leigh University, Amerika. Ia disebut sebagai profesor termuda di dunia. Faktanya Nelson waktu itu adalah seorang assistant profesor, jenjang jabatan pertama yang diduduki seorang dosen yang baru lulus pendidikan doktorat.
Cukup lama juga kita mengira pendidikan kita sudah hebat, terbukti dengan banyaknya pelajar kita yang memenangkan medali emas pada berbagai olimpiade sains tingkat internasional. Olimpiade itu sebenarnya tidak begitu populer di negara-negara maju seperti Jepang. Lebih dari itu, medali emas pada olimpiade sains sebenarnya berbeda dengan medali emas olimpiade olah raga. Pada olimpiade sains, penerima medali emas tidak hanya satu orang, melainkan beberapa orang. Artinya, menerima medali emas itu bukan berarti juara satu.
Saya juga sering membaca tentang pesawat terbang R80 buatan Habibie. Diberitakan atau tepatnya dibicarakan seolah-olah pesawat itu sudah siap terbang. Padahal prosesnya masih sangat panjang. Waktu berkesempatan berbincang dengan Ilham Habibie, dia menjelaskan bahwa proses perancangan pesawat itu baru akan selesai tahun 2016 ini. Kemudian masuk ke pembangunan purwarupa. Proses ini akan lebih panjang lagi. Sebagai catatan tambahan, pesawat yang sekelas yaitu MRJ buatan Mitsubishi sudah menjalani uji terbang pertama bulan November 2015, setelah mengalami beberapa kali penundaan. Artinya, R80 pun mungkin akan mengalami berbagai jenis penundaan.
Ceritanya jadi tambah heboh kalau kita bahas soal mobil listrik, yang konon sempat mau "diambil" oleh Malaysia. Tak lupa pula kita dengan Tawan, Iron Man dari Bali.
Mengapa orang-orang sering berlebihan dalam membicarakan sesuatu? Karena kita kekurangan ikon yang membanggakan. Sepak bola, olah raga yang paling banyak digemari di Indonesia, tidak punya prestasi. Malah kini sedang dalam kisruh berkepanjangan. Bulu tangkis juga hidup segan mati tak mau, khususnya bila dibandingkan dengan prestasi kita di masa lalu. Kita haus akan kehadiran orang-orang berprestasi yang bisa membuat kita bangga.
Sementara itu situasi di bidang lain juga tidak menyenangkan. Setiap hari kita disuguhi dengan berita-berita tentang pejabat korupsi, atau memakai narkotika. Atau tentang pejabat-pejabat pongah yang suka menghamburkan uang negara. Ironisnya, kalau ada pejabat yang baik pun, masih ada pula orang yang mencari-cari celanya untuk dihujat.
Dalam situasi itu, ada segelintir orang yang memang suka membesar-besarkan, membuat klaim-klaim. Ada peneliti yang sampai merasa perlu untuk membuat siaran pers ketika makalahnya dimuat di jurnal bergengsi, padahal ia cuma penulis keempat. Atau ada yang mengabarkan ke media ketika ia memenangkan penghargaan sebagai presenter terbaik pada sebuah konferensi, padahal itu biasa saja. Ada yang dengan bangga mengatakan bahwa nama Indonesia telah menggetarkan daratan Eropa ketika putra-putri kita menang di olimpiade sains. Adduuuuh.
Masyarakat kita umumnya tidak kritis, karena tidak tahu. Urusan teknologi 4G misalnya, kebanyakan sarjana lulusan S1 pun banyak yang tidak tahu tentangnya. Demikian pula halnya dengan hal-hal lain seperti teknologi mobil listrik, olimpiade sains, dan sebagainya. Bahkan awak media kita tak punya cukup pengetahuan untuk membedakan antara menciptakan dan merakit. Media bukan penjelas kabar, tapi penyebar kabar tak jelas. Maka jadilah kita ini sebagai bangsa konsumen hoax dan berita kabur.
Saya menempatkan diri sebagai penyedia informasi terang, sebatas kemampuan yang saya miliki. Kadang posisi itu saya ambil dengan resiko dimaki-maki sebagai orang yang dengki.

PAPUA TIDAK AKAN PISAH DARI NKRI, BENDERA MERAH PUTIH RAKSASA TERBENTANG DI PERBATASAN NEGARA


indoheadlinenews.com - Bendera raksasa merah putih berukuran 120 meter X 80 Meter dibentangkan di lapangan sepakbola Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua.
Jika pada tanggal 1 Mei kemarin, semua daerah di seluruh pelosok Indonesia memperingati Hari Buruh Nasional (May Day), hal berbeda dengan warga Papua. Ya, 1 Mei adalah tanggal sakral dimana pada tahun 1963 Papua kembali ke Pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesaia (NKRI).
Keinginan warga Papua untuk berpisah dari NKRI bukan berita baru, semenjak dahulu Papua dikenal sebagai pulau paling kaya di jagat dunia, tapi sejarah orang-orang Papua begitu suram dan kelam, sampai-sampai penyanyi Edo Kondolangit menyanyikan nestapa kaum.
Papua dengan lirik lagunya yang terkenal, “Kami tidur di atas emas, berenang di atas minyak, tapi bukan kami punya. Kami hanya menjual buah-buah pinang.”
Semenjak naiknya Jokowi menjadi Presiden RI, sepertinya keinginan Papua untuk berpisah dari NKRI semakin hari semakin menipis, bahkan di tahun pertamanya saja, Presiden Jokowi sudah mengunjungi Papua sebanyak 4 kali dan berkomitmen penuh untuk membangun Papua sebagai daerah prioritas dalam pembangunan infrastruktur seperti Jalan Trans Papua, kereta api, pelabuhan, bandara, dan lain sebagainya.
Tepat setelah Presiden Jokowi meresmikan Pembangunan Pasar Mama-Mama di Distrik Gurabesi, Kecamatan Jayapura Utara, Papua, esoknya para pemuda Papua membentangkan Bendera Merah Putih raksasa menyatakan diri bahwa mereka akan sepenuhnya setia pada NKRI dan menolak segala aktivitas yang berhubungan dengan kampanye hitam ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) atau Organisasi Papua Barat Merdeka terhadap NKRI.
Masyarakat menyambut antusias aksi pmbentangan Merah Putih dengan ukuran raksasa yang dipimpin Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Keerom, Piter Gusbager. Salah seorang warga, James Kembu yang merupakan anak mantan Panglima OPM Wilayah Keerom mengatakan, pemuda Papua harus bangkit dan menjadi salah satu pilar pembangunan Papua.
“Mari kita pemuda Papua menjadi motor penggerak pembangunan Papua,” ujarnya di Skofro, Papua, Senin 1 Mei 2016.
Ia berharap pemuda Papua jangan hanya terjebak dalam pemikiran politik semata, namun lupa membangun daerah sehingga Papua terus terbelenggu dalam ketertinggalan.
“Mari membangun, masalah politik Papua sudah selesai yakni harga mati bagian dari NKRI yang tak terpisahkan,” katanya. Rakyat Papua menurutnya juga tak menuntut referendum seperti yang didengungkan segelintir orang.
“Jangan politisasi Papua dan Papua tidak pernah menuntut referendum. ULMWP tidak pernah mewakili rakyat Papua,”tegasnya. Ia melanjutkan, rakyat Papua tidak mengenal pihak ULMWP. Organisasi itu dianggap hanya NGO asing yang mewakili bangsa Melanesia. “Rakyat hanya ingin merdeka dari keterisolasian, kemiskinan, kebodohan,” paparnya.
Skofro merupakan kampung basis kelompok OPM pimpinan Lambert Peukikir dan Yan Werare serta sejumlah warga Wamena yang diketahui masih ada keterkaitan dengan kelompok OPM. Skofro merupakan jalur utama menuju perbatasan RI-PNG karena jarak lapangan Skofro dengan PNG hanya pada radius 1 kilometer.
Tentu saja momentum pengibaran bendera ini harus diapresiasi dengan sangat gembira oleh pemerintah pusat, bahwa kehadiran Jokowi sebagai Presiden RI, tidak hanya memberi harapan besar bagi rakyat Papua sekaligus memperkuat wilayah Indonesia yang lebih luas, mandiri dan hebat.

http://www.indoheadlinenews.com/2016/05/terharu-gara-gara-jokowi-papua-tidak.html?m=1

PENCERAHAN


Seseorang pernah meminta Ajahn Chah untuk membahas tentang pencerahan. Bisakah ia menceritakan pencerahannya? Saat semua orang begitu antusias mendengar jawabannya, Ajahn Chah menjawab: “Pencerahan tidak sulit untuk dipahami. Ambillah pisang dan letakkan di mulut Anda, lalu Anda akan tahu seperti apa rasanya. Anda harus berlatih untuk merealisasi dan Anda harus tekun.
Bila sangat mudah untuk mendapatkan pencerahan, tentu setiap orang telah mencapainya. Saya mulai mengunjungi vihara ketika berumur delapan tahun dan saya telah menjadi bikkhu selama lebih dari empat puluh tahun, tetapi Anda mau bermeditasi dalam semalam atau dua malam dan langsung mencapai Nibbana.
Tahukah, Anda tidak hanya duduk dan sim salabim jadilah. Juga, Anda tidak dapat meminta seseorang untuk meniup kepalamu dan membuatmu jadi tercerahkan."

“Sahabatku, semoga keberuntungannya selalu dekat, ingatlah selalu bahwa… Bukan keberuntungan yang menjadikanmu bijak, tapi kebijakanmulah yang menjadikanmu beruntung."

UCAPKANLAH SYUKUR


Ketika aku ingin hidup kaya, aku lupa bahwa hidup ini adalah sebuah kekayaan.

Ketika aku takut memberi, aku lupa bahwa semua yang aku miliki adalah pemberian.
 

Ketika aku ingin jadi yang terkuat, aku lupa bahwa dalam kelemahan kuasa-Nya memberikan aku kekuatan.
 

Ketika aku merasa rugi, aku lupa bahwa  hidupku adalah sebuah keberuntungan karena anugerah-Nya.
 

Ternyata hidup ini sangat indah jika kita tahu selalu bersyukur dengan apa yang sudah ada. Selalu senang dan suka berbuat baik. Jangan pernah berkata, "Esok 'kan masih ada waktu..." Karena setiap saat jarum jam itu dapat berhenti.
 

Adakalanya yang terindah bukanlah yang terbaik. Yang sempurna tidak selalu menjanjikan kebahagiaan. Jika mampu dan mau menerima semua kekurangan dan kelebihan. Itulah kebahagiaan.