TUHAN TAHU APA YANG PALING BAIK



Ya Tuhan, ambillah kesombonganku dariku.
Tuhan berkata: “Tidak, bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.” 

Ya Tuhan, beri aku kesabaran.
Tuhan berkata: “Tidak, kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya.”

Ya Tuhan, beri aku kebahagiaan.
Tuhan berkata: “Tidak, kebahagiaan tidak Ku berikan, kebahagiaan tergantung pilihanmu sendiri.”

Ya Tuhan, jauhkan aku dari kesusahan.
Tuhan berkata: “Tidak, penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku.”

Ya Tuhan, beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat.
Tuhan berkata: “Tidak, Aku memberi kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”
 
Ya Tuhan, bantu aku mencintai orang lain, sebesar cinta-Mu padaku.
Tuhan berkata: “...Achhh, akhirnya kau mengerti!”

Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha pagi siang malam, tapi tak ada hasilnya sebenarnya. Tuhan tahu apa yang paling baik untuk kita.

MAKNA DARI KETULUSAN



Sepasang suami istri beruntung mendapatkan tiket untuk kembali ke rumah orang tuanya di kampung. Ketika naik bis, ternyata telah ada seorang wanita duduk di tempat duduk mereka.

Inilah cerita si istri: Suami memintaku duduk dulu di sampingnya, namun tidak meminta wanita ini berdiri. Ketika ku perhatikan, ternyata kaki wanita itu cacat, barulah aku tahu kenapa suamiku memberikan tempat duduknya. Suamiku terus berdiri dari Jiayi sampai Taipei. Dari awal, dia tidak berusaha memberi tanda kalau itu adalah tempat duduknya.

Setelah turun dari bis, aku berkata pada suamiku: “Memberikan tempat duduk pada orang yang butuh memang baik, namun pertengahan perjalanan 'kan boleh memintanya berdiri agar gantian kamu yang duduk.”

Suamiku menjawab: “Orang lain sudah tidak nyaman seumur hidup, aku hanya kurang nyaman selama 3 jam saja.”

Mendengar perkataan ini, aku sangat terharu karena suamiku sedemikian baik, namun tidak mau orang lain tahu akan kebaikannya, itu membuat diriku merenungkan arti sebuah ketulusan.

Ternyata segala hal yang menjengkelkan atau hal-hal yang menyenangkan hanyalah tergantung bagaimana pola pikir kita dalam menerima dan memandang sesuatu. Setiap hal dalam kehidupan ini bisa saja sangat menyiksa dan menjengkelkan bila kita menganggap dan memandangnya demikian.

Berdiri 3 jam di atas bis sangat menjengkelkan, bisa marah dan memaki-maki meski dalam hati. Tiap saat kita dihadapkan untuk memilih antara mempertahankan hak atau ikhlas berkorban, pada saat kita melepaskan hak dan lebih memilih memberi, di situlah sukacita dan kebahagiaan akan muncul...

“Kita tidak menjadi bahagia karena kaya uang, kita menjadi bahagia karena kaya akan pengampunan dan berlimpah ketulusan.”

Melakukan hal baik tanpa diketahui orang lain dan tanpa mengharapkan apa-apa sangatlah mulia. Itulah makna dari ketulusan.

DOAKU



Janganlah aku berdoa agar diluputkan dari bahaya, tetapi agar berani untuk menghadapinya.

Janganlah aku memohon untuk dihindarkan dari kepedihan, tetapi agar mampu menaklukkannya.

Janganlah aku mencari teman senasib dalam pergumulan hidup ini, tetapi agar mampu berjuang dengan daya upayaku sendiri.

Janganlah aku meminta agar diselamatkan dari keterasingan, tetapi agar dengan sabar melangkah menuju ke kebebasanku.

Janjikanlah padaku agar aku tidak menjadi seorang pengecut. Tidak hanya sanggup merasakan keagungan-Mu dalam keberhasilanku, tetapi juga dapat merasakan genggaman-Mu di dalam kegagalanku.
                         
Amin...

BERPIKIR DENGAN CARA YANG POSITIF



Seorang anak kecil duduk di antara anak tangga di sebuah bangunan dengan topi di kakinya.  Dia memegang sebuah papan yang bertuliskan: "Aku buta, tolong aku." Saat itu hanya ada beberapa koin saja di dalam topinya.

Kemudian seorang pria melintas di depannya. Pria itu mengambil beberapa koin dalam kantongnya dan menaruhnya ke dalam topi anak tersebut. Pria itu kemudian mengambil papan pada anak kecil itu, membalikkan papan itu dan menulis sesuatu di sana, lalu memberikannya kembali dan berjalan meninggalkan anak kecil tersebut.

Sesaat kemudian begitu banyak orang yang memberikan uang kepada anak kecil yang buta itu dan segera topi itu terisi semakin penuh. Pada sore harinya pria yang mengganti tulisan di papan tadi, melintas kembali untuk melihat perubahan apa yang terjadi.

Anak kecil itu mengenali suara langkah kakinya dan bertanya, "Apakah kamu yang mengganti tulisan pada papanku pagi hari ini? Apa yang kamu tulis?" Pria tersebut menjawab, "Aku menulis apa yang kamu tulis, hanya saja dengan cara yang berbeda. Aku menulis: "Hari ini hari yang indah, hanya saja aku tidak bisa melihatnya."

Kedua kalimat tersebut memberi arti yang sama bahwa anak kecil itu tidak bisa melihat karena ia buta. Kalimat pertama memberitahukan secara langsung bahwa anak kecil tersebut buta. Sedangkan kalimat kedua memberitahukan bahwa anak itu mensyukuri hari ini walau ia tidak bisa melihat indahnya, dan mereka sungguh beruntung bahwa mereka tidak buta.

Yang bisa kita petik dari cerita ini adalah berpikir dengan cara yang positif. Ketika hidup memberi kamu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa hidup juga memberi kamu 1000 alasan untuk tersenyum.

Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki sekarang.   

AKU BERTANYA KEPADA TUHAN



Aku bertanya kepada Tuhan
Mengapa aku tidak kaya?
Lalu Dia menunjukkan seorang pria dengan banyak harta, tetapi hidup kesepian dan tidak memiliki siapapun untuk berbagi.

Aku bertanya kepada Tuhan

Mengapa aku tidak memiliki rumah besar?
Lalu Dia menunjukkan sebuah keluarga yang beranggotakan 6 orang baru saja diusir dari rumah yang kecil dan sesak dan terpaksa tinggal di jalanan.

Aku bertanya kepada Tuhan

Mengapa aku harus bekerja?
Lalu Dia menunjukkan seorang pria yang tidak bisa menemukan satu pekerjaanpun karena tidak memiliki kesempatan untuk belajar membaca.

Aku bertanya kepada Tuhan

Mengapa aku tidak pintar?
Lalu Dia menunjukkan seorang yang terlahir jenius tetapi dipenjara karena menyalahgunakan kepintarannya untuk kejahatan.

Aku bertanya kepada Tuhan

Mengapa Ia begitu sabar dengan orang yang tidak bisa bersyukur seperti aku?
Dia lalu menunjukkan Alkitab-Nya. Dia menunjukkan anak-Nya yang telah mengambil alih tempatku di Kalvari.

Aku tahu sekarang betapa besar ia mengasihiku dan itu cukup bagiku.