KETAATAN





Tidaklah mudah untuk tersenyum dan baik hati
Ketika kita dipanggil untuk berkorban

Tidaklah mudah untuk mengutamakan orang lain
Terutama ketika lelah dan merasa diri lebih buruk

Tidaklah selalu mudah untuk melakukan kehendak Bapa
Tidaklah mudah untuk mendaki bukit Kalvari

Kita sebagai anak-Nya harus belajar untuk taat
Tidak mengutamakan cara sendiri, tapi cara-Nya

Tidaklah selalu mudah untuk melakukan pertandingan dengan baik
Namun, itu selalu baik dan selalu benar

HOMO HOMINI LUPUS


Tahukah Anda, Jika Anda memberi makan pada seseorang setiap hari, maka orang tersebut lama kelamaan akan terbiasa dan tidak menghargainya.

Jika suatu saat Anda tidak bisa/sanggup memberinya makan lagi, maka orang tersebut akan menyalahkanmu, bahkan dengan alasan lapar akan memakanmu.

HOMO HOMINI LUPUS – Manusia menjadi serigala bagi manusia lain. Anehnya, manusia justru akan sangat berterima kasih kepada siapa saja yang menolongnya ketika dia susah atau sekali-sekali menolongnya, daripada siapa yang senantiasa memeliharanya.

Tuhan yang memberikan hidup dan segalanya akan menjadi dibenci/disalahkan ketika manusia itu mengalami kesusahan/penderitaan. Manusia akan berpaling kepada yang “bukan Tuhan” untuk meminta pertolongan dan bersyukur kepadanya bahkan menyerahkan hidup yang dianugerahkan Tuhan kepada yang ‘bukan Tuhan’.

Maukah Anda menjadikan hidupmu serupa dengan Tuhan yang senantiasa menolong, walaupun orang yang kau tolong pada akhirnya akan menyalahkanmu dan tidak menghargainya lagi, bahkan akan menyalibkanmu?

HUKUM TRUK SAMPAH


Suatu hari saya naik sebuah taxi menuju ke bandara. Kami melaju pada jalur yang benar, ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami, supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa Cm. dari mobil tersebut.
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan memaki maki ke arah kami.
Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang tersebut. Saya sangat heran dengan sikapnya yang bersahabat. Saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit."
Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah". Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan ,kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya dan seringkali mereka membuangnya kepada Anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang Anda temui di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka kasihilah orang yang memperlakukan Anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak.

Hidup itu 10% mengenai apa yang Anda buat dengannya dan 90% tentang bagaimana Anda menyikapinya.

You choose to be happy or grumpy, it's just a matter of choice!

Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu,
tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.
Jangan pernah menghakimi orang lain.

Biarlah kita menjadi pribadi bijak,
Dan mencoba mengintrospeksi diri,
Dan mencoba belajar mengerti orang lain.

Selamat menikmati hidup dan bebas dari "sampah"
Have a positive day for better tomorrow!

KENALI SAUDARA DAN SAUDARIMU

Seorang Guru Budha bertanya kepada murid-muridnya: “Kapan anda tahu bahwa kegelapan itu hilang dan berubah menjadi terang?”
Seorang murid setelah membungkuk memberikan rasa hormat kepada sang guru, menjawab: “Saya tahu bahwa kegelapan itu berubah menjadi terang ketika saya perlahan-lahan mampu melihat suatu benda di kejauhan, dan saya tahu pasti bahwa itu adalah seekor binatang.” Sang Guru menggelengkan kepala.
Seorang murid lain bangkit berdiri memberikan jawaban: “Saya tahu bahwa kegelapan itu berubah menjadi terang ketika di kejauhan saya perlahan-lahan mampu melihat suatu benda dan saya tahu bahwa itu adalah sebatang pohon. Lebih dari itu, saya mampu melihat buah di atas pohon tersebut dan dari buahnya saya bisa tahu secara pasti nama pohon tersebut.” Sang Guru memperhatikan muridnya tersebut lalu menggelengkan kepala.
Setelah hening beberapa saat, sang Guru berkata: “Apabila anda mampu melihat ke dalam mata seseorang dengan penuh rasa belas kasih, dan dari pancaran mata itu anda mampu mengenal bahwa ia adalah saudaramu, bahwa ia adalah saudarimu, saat itulah anda telah berada dalam terang.”

ATHEIS

Ada seorang wanita Kristen yang tinggal di sebelah rumah seorang yang atheis. Setiap hari, ketika wanita itu berdoa, pria atheis itu selalu mendengarnya. Ia berpikir, "Wanita itu gila, berdoa setiap saat... Apakah dia tahu kalau Tuhan itu tidak ada?"
Setiap kali wanita itu berdoa, pria itu langsung bergegas ke rumah wanita itu dan melecehkan keyakinan wanita itu, dan berkata. "Hei, Nona! Mengapa kau berdoa setiap waktu? Sadarkah kamu bahwa Tuhan itu tidak ada?" Tetapi wanita itu terus melanjutkan doanya.
Suatu hari, wanita itu kehabisan bahan makanan. Seperti biasanya, ia berdoa kepada Tuhan menjelaskan keadaannya dan berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang akan Tuhan lakukan. Dan seperti biasanya juga, atheis itu mendengar doa wanita itu dan lagi-lagi ia jengkel, "Ummm… Awas dia nanti!"
Maka pria itu pergi ke pasar membeli bermacam-macam bahan makanan dan membawanya ke rumah wanita itu, meninggalkannya di depan pintu, kemudian membunyikan bel, lalu bersembunyi di belakang semak-semak untuk melihat apa yang akan wanita itu lakukan.
Ketika wanita itu membuka pintunya dan melihat bahan makanan tersebut, ia mulai berdoa dan memuji Tuhan dengan segenap hati, melompat-lompat kegirangan, bernyanyi dan berteriak-teriak ke sekeliling rumah.
Atheis tersebut keluar dari semak-semak dan berkata kepadanya, "Hei, wanita gila, Tuhan tidak membelikanmu bahan makanan itu, akulah yang membelikannya untukmu!"
Tetapi, wanita itu malah berlari-lari ke jalan, berteriak dan memuji Tuhan. Ketika pria itu berhasil menangkapnya, ia bertanya apa yang wanita itu lakukan. Ia berkata, "Aku tahu bahwa Tuhan tidak akan menjatuhkan bahan makanan ini dari langit, tapi aku tidak pernah mengira kalau Tuhan membuat seorang atheis untuk membayar bahan makanan ini..."

TERNYATA



Saya pikir kegagalan itu final,
ternyata hanya sukses yang tertunda.

Saya pikir sukses itu harus kerja keras,
ternyata kerja pintar.

Saya pikir kunci surga ada di langit,
ternyata ada di hatiku.

Saya pikir Tuhan selalu mengabulkan setiap permintaan,
ternyata Tuhan hanya memberikan yang kita perlukan.

Saya pikir makhluk yang bisa bertahan hidup adalah yang paling pintar atau paling kuat,
ternyata yang paling cepat merespon perubahan.

Saya pikir keberhasilan itu karena keturunan,
ternyata karena ketekunan.

Saya pikir kecantikan luar yang paling menarik dan menawan,
ternyata inner beauty.

Saya pikir kebahagiaan itu ketika menengok ke atas,
ternyata ketika melihat ke bawah.

Saya pikir usia manusia diukur dari bulan dan tahun,
ternyata dihitung dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain.

Saya pikir yang paling berharga itu uang, emas dan permata,
ternyata yang paling mahal itu kesehatan dan nama baik.

HINDARILAH PERTENGKARAN


Seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil mempunyai kebun yang indah di belakang rumahnya. Tetapi tetangganya memelihara sekawanan ayam yang sering masuk dan melahap semua tanaman dalam kebunnya. Pemilik kebun i†u terus berpikir bagaimana ia dapat memecahkan masalah i†u dan tetap menjaga hubungan baik dengan tetangganya.

Tiba-tiba ia menemukan ide cemerlang. Dibelinya beberapa telur ayam dan sore harinya diantarnya dua butir telur ke tetangganya. Ayam-ayammu bertelur di kebunku, tapi aku tidak mau
mengambil apa yang bukan milikku, maka aku bawa telur ini kepadamu."

Hari berikutnya, pemilik ayam itu pun memasang pembatas rapat-rapat supaya ayam-ayamnya tidak masuk kebun orang itu.

Tidak pernah terjadi pertengkaran di antara mereka. Tidak ada manfaat dihasilkan dari sebuah pertengkaran. Yang justru terjadi adalah pertengkaran hanya akan menguras energi, merusak hubungan dan menimbulkan kepahitan hati.

Itu sebabnya Tuhan menasihati kita untuk menjauhi pertengkaran. Hanya saja dibutuhkan kelapangan hati untuk menghindari sebuah pertengkaran. Orang yang sabar dan lapang hati lebih diberkati Tuhan.

"Pilihan untuk bersikap sabar dan tidak bertengkar memberikan banyak faedah untuk kita."

JADILAH BERKAT

Jika perkataan saya bisa membuat orang yang mendengarnya bahagia mengapa saya harus mengeluarkan kata-kata yang tidak baik?

Jika saya masih memiliki tenaga, waktu dan dana untuk menolong orang yang membutuhkan mengapa seringkali saya menunda melakukannya dengan beribu alasan?

Jika saya bisa tersenyum dan ramah pada setiap orang, bahkan orang yang membenci saya, mengapa saya memilih untuk cemberut dan bersikap kasar?

Jika Bapa di sorga sudah mengampuni kesalahan saya, mengapa saya masih mengeraskan hati menyimpan kesalahan orang lain terhadap saya?

Jika saya bisa mengendalikan emosi supaya orang lain tidak terluka, mengapa saya memilih untuk dikendalikan olehnya?

Jika menelepon orang tua dapat membuat mereka merasa diperhatikan, mengapa terkadang saya malas melakukannya?

Jika yang ada pada saya lebih dibutuhkan oleh orang lain, mengapa saya tidak mau melepaskannya?

Jika hidup saya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengapa harus saya sia-siakan?

Jika saya bisa menjadi berkat untuk orang lain dan itu menyenangkan Tuhan, mengapa tidak saya lakukan mulai dari sekarang?

WHY I BELIEVE BUDDHA?

Buddha tidak pernah menjanjikan hal-hal indah ataupun menjanjikan aku pasti akan ke Surga/Nirwana bila percaya kepada-Nya.

Buddha juga tidak pernah berkata, ”Kalau tidak percaya Dia pasti masuk neraka.”

Buddha tidak memberikan dongeng yang mengerikan atau menyenangkan supaya aku percaya dan takut terhadap-Nya.

Buddha tidak pernah mengatakan, “Aku-lah yang menciptakan langit dan bumi ini.”

Buddha tidak pernah menjanjikan hal-hal yang indah untuk ke depan, bahkan juga tidak bisa menyucikan orang lain. Bahkan untuk menyucikan diri sendiri pun mengandalkan kita sendiri, tapi kenapa aku masih mau mengikuti ajaran-Nya?

Karena Buddha aku tahu: 
- Mengapa aku menderita.
- Mengapa aku cacat.
- Mengapa aku bermuka buruk.
- Mengapa aku sakit dan pendek umur.

Dari Buddha, aku mengerti hukum karma dan empat kesunyataan mulia, bertambah bijaksana sehingga tidak menyalahkan siapa pun atas penderitaan sendiri.

Oleh Buddha-lah aku diajarkan cinta kasih terhadap semua makhluk hidup apapun juga.

Jika suatu saat aku berhasil dalam melewati roda samsara ini sampai akhir hidup, Surga dipersembahan sampai jutaan kalpa pun saya tidak mau. Yang aku inginkan hanyalah bebas dari kelahiran. Tidak ada kelahiran maka tidak ada penderitaan dan kematian.

Apa yang kita tanam itu yang kita petik, apa yang kita lakukan itu yang kita dapatkan (karma).

Itu ajaran yang diajarkan "Sang Buddha".             

Ingat:
Sukacita dan dukacita di tangan kita, bukan di tangan siapa-siapa."

PERTEMANAN


Kenapa pertemanan bisa putus?
Karena kadang kita sama-sama berpikir,
"Ah... Mungkin dia lagi sibuk..."
Akhirnya gak jadi telpon?
Terkadang, kita berpikir takut mengganggu.
Lama-kelamaan jadi cuek.
Akhirnya muncul pemikiran,
“Ngapain sih aku yang hubungi dia duluan?”
Kalo sudah begini, cinta kasih
dalam pertemanan sudah berkurang.
Alhasil tidak ada lagi hubungan.
Semuanya jadi lupa.

Komunikasi sangatlah penting dalam hubungan
dengan teman, pasangan, keluarga maupun Tuhan.
Biar kita selalu dekat dengan semua.
Itu menjadi alasanku, kenapa aku menuliskan ini.
Ini tandanya, aku gak  pernah lupa sama kamu.

Tegur aku jika aku mulai sombong.
Tegur aku jika aku mulai angkuh.
Tegur aku jika aku mulai salah.
Karena aku masih sangat butuh teman seperti kamu hari ini, esok dan selamanya.
Aku minta maaf kepada semua yang pernah terluka
baik lewat ucapan dan perbuatanku.

Yoas Husada