BERSYUKUR



Kita sering mendengar seseorang mengatakan ingin mencari kebahagiaan.

Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang yang memiliki harta berlebih akan membeli kebahagiaan itu dan orang-orang yang kurang beruntung tidak akan mendapat kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka yang memiliki harta lebih.

Dan kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan berlomba untuk sampai dan berada paling dekat dengan tempat di mana kebahagiaan itu berada.

Untung saja kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia, sehingga kita tidak perlu membeli atau mencari kebahagiaan itu tidak perlu berlomba untuk mendapatkan.

Hanya dengan hati yang bersih dan ikhlas serta fikiran yang jernih, kita bisa merasakan kebahagiaan itu kapanpun, di manapun dan dengan kondisi apapun.

Oleh sebab itu, mari bersama kita ciptakan selalu kebahagiaan di hati dan fikiran kita, maka kita akan selalu menjadi orang yang bersyukur dan beruntung.

Kunci kebahagiaan milik orang-orang yang dapat bersyukur dalam setiap peristiwa hidupnya.

"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini."

Bersyukur adalah sebuah ketrampilan yang bisa dipelajari. Bersyukur bukanlah hasil dari suatu keadaan tertentu, melainkan hasil dari sebuah gaya hidup yang dilakukan dengan sengaja (butuh pembiasaan).

"Janganlah mengeluh karena tangan yang belum dapat menggapai bintang, tapi bersyukurlah karena kaki yang masih dapat menginjak bumi."

BUKAN



Bukan karena hari ini indah, maka kita bahagia. Melainkan karena kita bahagia, maka hari ini menjadi indah.

Bukan karena tak ada rintangan, maka kita menjadi optimis. Melainkan karena kita optimis, maka rintangan menjadi tak terasa.

Bukan karena mudah, maka kita yakin bisa.
Melainkan karena kita yakin bisa, maka semuanya menjadi mudah.

Bukan karena semua baik, maka kita tersenyum. Melainkan karena kita mau tersenyum, maka semua menjadi baik.

Tak ada hari yang menyulitkan kita, kecuali diri kita sendiri yang membuat sulit.

Bersyukurlah senantiasa dalam segala hal. Berbagi dan bantulah mereka yang membutuhkan uluran tanganmu. Dengan mengampuni seseorang, maka hidupmu akan diberkati berkelimpahan.

PEMENANG ATAU PECUNDANG?



Ketika kemalangan datang menenggelamkan hidup, apa reaksi Anda?

Mungkin Anda pernah mendengar ilustrasi berikut:
Kentang, telur dan bubuk kopi baru saja mengalami kemalangan yang sama, yaitu sama-sama dimasukkan dalam air mendidih. Yang berbeda adalah reaksi mereka masing-masing.

Kentang mula-mula keras, kuat dan tidak mau tunduk, tapi setelah melewati waktu yang cukup lama, ia menjadi lunak dan lemah.

Telur yang awalnya mudah pecah dan rapuh, akhirnya ia menjadi keras dan padat.

Lain halnya dengan bubuk kopi, semula ia tidak menarik, tapi ketika ia dimasukkan ke air panas, ia justru mampu mengubah air panas sekelilingnya menjadi kopi yang harum dan memikat.

Pesan moral,
Masuk ke kelompok mana Anda dalam ilustrasi tersebut?
Apa persoalan Anda hari ini?
Pengkhianatan?
Sakit penyakit?
Kegagalan?



Selamat! Itu berarti Anda masuk dalam panasnya air mendidih. Seperti ilustrasi di atas, hasil akhir ada di tangan Anda, karena hal itu bergantung pada cara Anda bereaksi terhadap masalah dan penyelesaiannya.

Maju dan keluar sebagai PEMENANG atau mundur sebagai PECUNDANG.

Orang yang bertahan dalam pencobaan akan menerima upahnya, dan semua ujian itu akan menghasilkan ketekunan. Respon positif dalam menghadapi masalah dapat menjadikan Anda lebih dari seorang PEMENANG!

MEMBANGUN CINTA



Mengapa orang menikah? Karena mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia?
Apakah karena jatuh cinta? Bukan. Mereka bahagia karena mereka terus membangun cinta.
Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi membangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup.

Mengapa jatuh cinta gampang? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.

Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...

Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan membangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai. Namun membangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel. Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg-uneg, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex, namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.
Apakah kondisi ini bisa diperbaiki? Tentu saja bisa, saat masing-masing mengingat komitmen awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan?

Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Mau punya teman hidup? Jatuh cintalah. Tetapi sesudah itu bangunlah cinta sejati Anda.