BE HAPPY


Kita menganut kepercayaan bahwa hidup akan jadi lebih baik kalau kita menikah, kalau kita punya anak, kalau anak kita laki-laki atau perempuan. Kemudian kita tidak sabar ketika anak-anak tidak cepat besar dan kita merasa bahwa beban kita masih panjang. Setelah itu kita kesal karena anak-anak kita yang sudah remaja mulai membangkang terhadap kita. Kita merasa bahwa kita seharusnya bisa lebih berbahagia kalau mereka penurut atau mereka segera dewasa.

Kita berkata kepada diri sendiri bahwa kebahagiaan kita baru akan lengkap kalau kita punya mobil yang lebih bagus, kalau kita punya rumah yang lebih lapang, kalau kita bisa berlibur kemana-mana, kalau kita sudah pensiun, dan seterusnya.

Padahal? Pada kenyataannya, kebahagiaan tidak terletak di luar sana, setidaknya ketika kebutuhan dasar sudah tercukupi. Kebahagiaan ada di dalam batin kita sendiri. Tidak ada saat yang lebih baik daripada saat ini juga untuk berbahagia. Kalau tidak sekarang, lalu kapan?

Kebahagiaan adalah suatu cara kita merespon berbagai stimulus eksternal. Kabar baiknya: kita BISA MEMILIH respon kita sendiri, tak pandang apa pun jenis stimulusnya. Inilah kekuatan pikiran yang paling dahsyat. Kita bisa menentukan dan memilih sendiri untuk berbahagia atau untuk tidak berbahagia. Stephen R. Covey, pakar konsep "7 Habits", mengatakan: "The most proactive thing we can do is to BE HAPPY."

Para bijak mengatakan: "There is NO WAY to happiness, since happiness is THE WAY itself." Tidak ada jalan menuju kebahagiaan, karena kebahagiaan adalah sang jalan itu sendiri. Jadi, kebahagiaan adalah suatu cara kita menyikapi perjalanan hidup, suatu proses, bukan tujuan akhir, bukan kalau ini dan itu sudah tercapai.

Jadi, tunggu apa lagi, barukah kita akan berbahagia: Kalau cicilan sudah lunas? Kalau sudah punya mobil? Kalau turun 10 Kg? Kalau naik 10 Kg? Kalau sudah menikah? Kalau sudah cerai? Kalau sudah punya anak? Kalau anak sudah besar? Kalau sudah pensiun? Kalau hujan? Kalau panas? Kalau panjang umur? Kalau sudah mati?

Pepatah lain mengatakan: "Happiness is not about TO HAVE, but about TO BE." Ya, banyak benarnya juga. Amankan kebutuhan dasar, dan selebihnya? Just be happy!

CINTA


Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih, tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru dan pilih yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.

Jangan pernah bilang “I love you” kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong.

Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya…

Cinta bukan “Ini salah kamu”, tapi “Maafkan aku”. Bukan “Kamu dimana sih?”, tapi “Aku di sini”. Bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok”. Bukan “Coba kamu gak kayak gini”, tapi “Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.

Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.

Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.

Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang. Lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.

Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargaimu. Kalau dia tidak “worth it” sekarang, dia tidak akan pernah “worth it” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Biarkan dia pergi…

DENGARKAN APA YANG TIDAK KU UCAPKAN


Sahabat, jangan terkecoh oleh penampilanku. Jangan terkecoh oleh topeng yang ku pakai. Ya..aku memakai topeng, aku memakai seribu topeng, topeng yang takut ku lepaskan, yang tidak satupun diantara topeng itu adalah diriku yang sebenarnya. Pura-pura adalah seni yang menjadi sifat keduaku. Untuk itu, jangan terkecoh oleh penampilanku.

Aku memberikan kesan bahwa diriku tentram, bahwa semuanya beres, baik di dalam batin maupun kehidupanku. Kepercayaan diri adalah ciri-ciriku dan sikap tenang adalah kebiasaanku. Wajah yang tenang dan menunjukkan bahwa akulah yang memegang kendali serta aku tidak membutuhkan siapapun itu yang ku tunjukkan. Tetapi jangan terkecoh oleh wajahku... Ku mohon...

Aku ngobrol santai denganmu dengan nada basa-basi. Aku katakan segalanya yang sebenarnya hal-hal yang tidak ada artinya, yang sama sekali lain dari pada seruan hatiku. Jadi, jika aku sedang berceloteh, jangan terkecoh oleh apa yang ku ucapkan. Mengapa? Demi keselamatanku. Karena aku memendam sesuatu yang harus ku ucapkan namun tidak bisa. Sejujurnya, aku tidak suka bersembunyi. Aku tidak suka permainan basa-basi yang ku mainkan ini.

Sebenarnya aku ingin tulus, spontan dan menjadi diriku sendiri; tetapi kamu harus menolong aku. Kamu harus menolong aku dengan mengulurkan tanganmu, sekalipun kelihatannya aku tidak menginginkannya atau membutuhkannya.

Setiap kali kamu bersikap baik serta lembut dan memberikan dorongan kepadaku, setiap kali kamu berusaha mengerti karena kamu sungguh-sungguh peduli, hatiku bersayap. Sayap kecil sih... Tapi bersayap. Dengan kepekaanmu dan simpatimu serta daya pengertianmu, aku bisa menanggung semuanya. Dengan cara itu kamu menghembuskan nafas kehidupan ke dalam diriku.

Pasti itu tidak mudah bagimu. Keyakinanku akan ketidakberhargaan yang sudah lama telah membangun sebuah dinding kuat. Tetapi kasih lebih kuat dari pada dinding itu dan disanalah letak pengharapanku. Tolong usahakan untuk merobohkan dinding itu dengan tangan-tangan yang kokoh, namun lembut, karena seorang anak itu peka, dan aku anak-anak itu.

Siapa sih aku? Mungkin kamu bertanya-tanya. Karena aku adalah setiap pria, setiap wanita, setiap anak-anak... Dan setiap orang yang kamu jumpai setiap hari.

Anda mungkin tidak pernah mendengar teman, saudara, ataupun orang-orang yang Anda kasihi mengatakan hal di atas. Namun itu adalah seruan hati mereka. Anda harus mendengarkan seruan hati mereka yang tidak terdengar oleh telinga jasmani ini. Dengarkanlah dengan hati Anda, karena mereka membutuhkan uluran kasih Anda.


SURAT DARI BAPA

Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab.
Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar,
tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu.
Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat,
ternyata perkiraanmu keliru.

Jangan putus asa! Bangkitlah!

Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari,

demikian juga dirimu. Kau adalah matahari
yang seharusnya memancarkan sinar, 
sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang
untuk melihat keindahan cahayamu.

Aku sering melihatmu marah ketika kamu melihat

orang lain berhasil. Untuk apa kamu menginginkan
keberhasilan orang lain? 
Bukankah Aku sudah menyediakan suksesmu sendiri?

Kamu tidak pernah mengejarnya, 

jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya. 
Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku 
yang dahsyat atas hidupmu,
melainkan tertuju kepada karya-Ku yang luar biasa
atas hidup orang lain.

Jadilah seperti air. Selalu mengalir melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas.

Anak-Ku, jangan mau dikalahkan oleh keadaan,

tetapi kalahkanlah keadaaan. 
Anak-Ku yang terkasih,

jangan sakit hati ketika kau ditegur, 
padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.

Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman. Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu. Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.

Bukankah untuk itu kau hidup? Untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya Aku?

Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi Aku.

ARTI MENCINTAI


Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu mencintai seseorang,
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi,
dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya?

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu sanggup melakukan apa saja
demi seseorang yang kamu cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli,
ataupun ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi?

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta,
tersenyum kala terluka,
menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah?

Aku pernah, aku pernah tersenyum meski ku terluka,
karena ku yakin Tuhan tak menjadikannya untukku


Aku pernah menangis kala bahagia,
karena ku takut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja

Aku pernah bersedih kala bersamanya,
karena ku takut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti

Dan aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki

Dan aku yakin Tuhan pasti telah menyiapkan
cinta yang lain untukku

Aku tetap bisa mencintainya,
meski ia tak dapat ku rengkuh dalam pelukanku,
karena memang cinta ada dalam jiwa,
dan bukan ada dalam raga...

WANITA


Ketika Tuhan menciptakan wanita, Dia lembur pada hari ke-6. Malaikat datang dan bertanya, “Mengapa begitu lama, Tuhan?” Tuhan menjawab: “Sudahkah engkau lihat semua detail yang Aku buat untuk menciptakan mereka?” “Dua tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini.”
Malaikat itu takjub. “Hanya dengan dua tangan? Impossible! Dan itu model standar. Sudahlah Tuhan, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya.” “Oh tidak, Aku akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit-Ku.”
“Oh ya… Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari.” Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita - ciptaan Tuhan itu. “Tapi Engkau membuatnya begitu lembut Tuhan?” “Ya... Aku membuatnya lembut. Tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang Aku berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.”
“Dia bisa berpikir?” tanya malaikat. Tuhan menjawab: “Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi.” Malaikat itu menyentuh dagunya... “Tuhan, Engkau buat ciptaan ini kelihatan lelah dan rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.” “Itu bukan lelah atau rapuh... Itu air mata,” koreksi Tuhan. “Untuk apa?” tanya malaikat. Tuhan melanjutkan: “Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.”
“Luar biasa, Engkau jenius Tuhan,” kata malaikat. “Engkau memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan-Mu ini akan sungguh menakjubkan!” “Ya mesti... Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya. Mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik. Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat. Cintanya tanpa syarat. Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang. Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa. Dia begitu bahagia mendengar kelahiran. Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita: Dia lupa betapa berharganya dia...”

JANGAN MENYERAH


Florence Chadwick adalah perenang wanita yang berambisi untuk menyeberangi Selat Catalina sejauh 26 mil. Hari itu, tampak hamparan es dan kabut yang begitu tebal ketika Florence memulai perjuangannya. Setelah hampir 16 jam berjuang, Florence menatap ke depan, namun dia hanya melihat kabut tebal. Dia tak dapat melihat daratan dan akhirnya memutuskan untuk menyerah.
Florence tak pernah mengira jika dibalik kabut itu daratan yang menjadi tujuan akhirnya hanya tinggal setengah mil lagi. Dia begitu menyesal karena harus menyerah justru di saat dia hamper berhasil. Florence menyerah bukan karena dinginnya air laut, bukan pula karena kelelahan, namun karena dia kehilangan tujuannya.
Melihat tujuan adalah hal penting bagi sebagian orang. Tuhan  melatih kita bukan hidup karena melihat, tapi hidup karena percaya. Sehingga bila kabut kehidupan membuat tujuan kita terlihat kabur dan samar, kita tetap percaya dan terus melangkah. Jika kita sudah begitu jauh melangkah , percayalah bahwa kemenangan sudah ada di depan mata. Jangan justru menyerah di saat terakhir. Ingatlah seberapa keras kita telah berjuang. Tetaplah bersemangat dan yakin di suatu titik, dibalik kabut itu ada kemenangan kita.
Selesaikan apa yang telah kita mulai. Jangan menyerah hanya karena kabut yang menutupi pandanganmu.

HARGAI APA YANG KITA MILIKI


Pernahkah Anda mendengar kisah Helen Keller? Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dalam kondisi buta dan tuli. Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dalam kondisi seperti itulah Helen Keller dilahirkan. Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya Helen Keller diberi pilihan, pasti dia akan memilih untuk lahir dalam keadaan normal.
Namun siapa sangka, dengan segala kekurangannya, dia memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang legendaris. Dengan segala keterbatasannya, ia mampu memberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan pula, seperti cacat, buta dan tuli. Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan seperti manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit dilakukan.
Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkan Helen Kehler:

"It would be a blessing if each person could be blind and deaf for a few days during his grown-up live. It would make them see and appreciate their ability to experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugerah bila setiap orang yang sudah menginjak dewasa itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja. Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar suara!
Sekarang, coba Anda bayangkan sejenak… Anda menjadi seorang yang buta dan tuli selama dua atau tiga hari saja! Tutup mata dan telinga selama rentang waktu tersebut. Jangan biarkan diri Anda melihat atau mendengar apapun. Selama beberapa hari itu Anda tidak bisa melihat indahnya dunia, Anda tidak bisa melihat terangnya matahari, birunya langit, dan bahkan Anda tidak bisa menikmati musik/radio dan acara TV kesayangan!
Bagaimana? Apakah beberapa hari cukup berat? Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja? Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada dalam diri kita!
Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah menghargai apa yang sudah kita miliki. Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain. Ya! Kemewahan untuk orang lain!
Coba Anda renungkan, bagaimana orang yang tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah kemewahan yang luar biasa baginya. Helen Keller pernah mengatakan, seandainya ia diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin akan mampu melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup dengan lebih baik. Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah! Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.

YANG TIDAK DAPAT DIRAIH KEMBALI


Di ruang tunggu sebuah bandara, seorang ibu muda terlihat tengah menunggu pesawat yang akan menerbangkan dirinya. Karena harus menunggu cukup lama, ia memutuskan untuk membeli buku untuk dibaca. Ia juga membeli sebungkus biskuit, sekadar untuk camilan dirinya di saat menunggu pesawat.
Ia kemudian duduk di salah satu kursi di ruang tunggu VIP. Sambil bersandar, ia mulai membuka dan membaca buku yang dipegangnya. Di kursi sebelah, yang hanya dipisahkan oleh sebuah meja kecil yang di atasnya tersaji sebungkus biskuit, duduklah seorang pria. Pria tersebut terlihat mulai membaca majalah. Ketika ibu muda mengambil sepotong biskuit dari bungkusan yang terletak di atas meja, pria tersebut mengambil sepotong juga. Si ibu muda merasa terganggu dengan perbuatan pria tersebut, namun ia diam saja. Ia hanya bergumam: “Huh... Menyebalkan! Ingin rasanya ku tampar saja mukanya!”
Setiap ibu muda tersebut mengambil sepotong biskuit, pria tersebut juga melakukan hal yang sama, sambil tersenyum kepada si ibu muda. Perbuatan pria tersebut benar-benar mengundang geram si ibu muda. Namun si ibu muda tidak bereaksi apa-apa, ia hanya menyimpan kedongkolan di dalam dada. Ketika biskuit tersisa satu potong, si ibu muda bergumam: “Coba saya ingin lihat apa yang akan dilakukannya...!” Kemudian si pria membelah biskuit tersebut. Ia mengambil separuh dan mempersilakan si ibu muda untuk menikmati yang separuhnya lagi.
Benar-benar keterlaluan! Kini, kekesalan si ibu muda benar-benar memuncak! Ia segera mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan tempat duduk tersebut, pindah ke ruang keberangkatan (boarding room).
Ketika ibu muda duduk di dalam pesawat, ia membuka tas jinjingnya untuk mengambil kaca mata. Betapa terkejutnya dia... Ternyata bungkusan biskuit miliknya ada di dalam tas jinjing, masih utuh! Ia kini menyesal dan benar-benar merasa malu! Ia merasa bersalah. Ia mengira bahwa biskuit yang dimakan tadi adalah miliknya... Ternyata bukan!
Pria tadi membagi biskuit antara dirinya dan si ibu muda tanpa merasa marah, terganggu atau pun merasa rugi... Sementara si ibu muda merasakan sebaliknya. Ia merasa bahwa biskuit tersebut adalah miliknya yang telah diserobot oleh pria tersebut, dan menyangka betapa si pria tersebut telah berbuat kurang ajar kepada dirinya.

Kawan,
Ada empat hal yang tidak dapat diraih kembali...
Batu... Setelah dilempar!
Kata-kata... Setelah diucapkan!
Kesempatan... Setelah berlalu!
Waktu... Setelah beranjak pergi!

HADAPILAH TANTANGAN


Dalam hidup, tantangan itu selalu ada. Apa pun profesi Anda, Anda akan selalu berhadapan dengan tantangan, atau Anda menyebutnya dengan nama “masalah”?
Terserah apakah Anda menyebutnya masalah atau tantangan, salah satunya akan selalu datang. Oleh karena itu, kita perlu memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Lalu bagaimana cara menghadapi tantangan? Silahkan lanjutkan membaca.

Pertama:
Yakinlah bahwa setiap Anda mengalahkan sebuah tantangan, Anda akan mendapatkan sebuah kepuasan tersendiri. Buktinya? Banyak orang yang sengaja mencari tantangan. Karena mereka sudah merasakan bagaimana kepuasan setelah menaklukan tantangan.
Anda tidak perlu seperti mereka, tidak perlu mendaki tebing yang terjal, melakukan aksi berbahaya, menyebrang selat dengan berenang, dan sebagainya. Anda bisa memilih tantangan yang memberikan manfaat bagi karir dan bisnis Anda. Saat Anda mengalahkan tantangan, maka karir dan bisnis Anda akan maju pesat. Contoh tantangan dalam bisnis: Menaikan pendapatan 2 kali lipat dalam 3 bulan. Berani?
Kadang tantangan datang tanpa kita cari. Bisa jadi datang dari persaingan yang tidak bisa kita hindari. Tidak perlu takut, tidak perlu mengeluh dan jangan dijadikan masalah atau hambatan. Itu adalah tantangan yang perlu Anda taklukkan.

Kedua:
Fokuslah pada tujuan Anda. Seorang pendaki gunung, dia fokus untuk sampai ke puncak. Dia tidak melihat ke bawah terus menerus. Fokus dia bagaimana sampai ke puncak dengan cara mengalahkan tantangan yang ada tepat di hadapan dia. Jika Anda fokus pada tujuan, pikiran Anda akan terpacu untuk mengalahkan tantangan. Bukan mengeluh.

Ketiga:
Kembangkan kreativitas Anda. Orang yang menyerah ialah orang yang tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Padahal, masih banyak ide yang bisa dilakukan. Tugas Anda ialah menggali ide-ide tersebut kemudian mencobanya untuk mengatasi tantangan di hadapan Anda.

Keempat:
Jagalah motivasi Anda. Mengatasi tantangan seperti mendaki gunung. Perlu energi yang besar. Oleh karena itu tingkatkan motivasi Anda dan jagalah agar tidak turun. Banyak orang yang kalah dari tantangan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat.

Kelima:
Langkah demi langkah. Bagaimana cara orang mendaki gunung tertinggi di dunia? Selangkah demi selangkah. Jadi meski tantangan Anda sebesar gunung bagi-bagilah menjadi rencana harian. Ambil tindakan setiap hari, fokus dan sabar.