PERAHU MAINAN


Seorang bocah laki-laki membuat sebuah perahu mainan. Dengan penuh kegembiraan dia membawanya ke danau yang tenang. Tetapi karena terbawa air, perahu itu menjauh darinya sehingga tidak terjangkau oleh tangannya yang pendek. Dalam keputusasaannya, dia minta tolong kepada seorang anak laki-laki yang lebih besar. Begitu terkejutnya dia ketika anak itu mengambil beberapa kerikil dan mulai melempari perahunya dengan batu itu.

"Hei, jangan lempari perahuku," seru bocah  itu, karena mengira anak itu tidak bermaksud menolongnya, tapi justru mau merusak perahu mainannya. "Coba lihat dulu. Perhatikan apa yg terjadi," kata anak itu. Ketika bocah itu memperhatikan dengan seksama, ternyata batu itu tidak mengenai perahunya, tetapi melampauinya.

Setiap kali batu itu memukul air, timbul ombak kecil yang mendorong perahu itu ke tepi danau. Setiap lemparan batu sudah direncanakan dan pada akhirnya perahu kecil itu berada dalam jangkauannya. Betapa gembiranya bocah itu. Mainan kebanggaannya telah kembali.

Terkadang hal-hal dalam kehidupan kita tidak bisa dimengerti. Kita merasa dihajar dan disiksa, tapi marilah kita menunggu sejenak, maka kita akan melihat bahwa setiap pencobaan atau hajaran itu seperti batu yang dilemparkan ke telaga kehidupan kita yang tenang. Apakah Anda sekarang mengalami hal tersebut?

"Setiap hajaran dan lemparan itu justru mendekatkan kita kepada Tuhan."

No comments:

Post a Comment