Seorang
kakek mengalami gangguan saluran kencing yang membuat ia tidak bisa buang air
kecil. Ketika penyakitnya makin parah dan kesehatannya makin memburuk, ia
terpaksa menjalani operasi. Operasi sukses dan si kakek kini sudah bisa buang
air kecil lagi. Menjelang diperbolehkan pulang dari rumah sakit, dokter pun
memberikan tagihan biaya operasinya.
Saat itu tiba-tiba sang kakek mulai menangis. Dokterpun bingung dan bertanya: "Kenapa menangis, Kek.? Jika biayanya terlalu mahal, kita bisa coba minta keringanan lagi." Tapi kakek itu menjawab: "Tidak, saya tidak menangis untuk itu, saya hanya teringat betapa selama 70 tahun sebelum ini, Tuhan membolehkan saya buang air kecil tanpa mengirimkan saya tagihan apapun."
Saat itu tiba-tiba sang kakek mulai menangis. Dokterpun bingung dan bertanya: "Kenapa menangis, Kek.? Jika biayanya terlalu mahal, kita bisa coba minta keringanan lagi." Tapi kakek itu menjawab: "Tidak, saya tidak menangis untuk itu, saya hanya teringat betapa selama 70 tahun sebelum ini, Tuhan membolehkan saya buang air kecil tanpa mengirimkan saya tagihan apapun."
Kita baru merasakan betapa berharganya anugerah Tuhan saat kita sudah kehilangan hal tersebut. Sebaliknya, kita memilih untuk lebih sering memikirkan apa yang belum kita miliki, tanpa menghargai apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kita lebih suka menghitung masalah daripada menghitung anugerah Tuhan yang sudah kita terima.
Renungkanlah, bukankah ada terlalu banyak hal berharga yang kita dapatkan secara gratis setiap harinya? Kesehatan, keluarga, pasangan hidup, waktu, kerukunan, kegembiraan dan terutama keselamatan yg kita dapat. Semua itu adalah hal-hal yang sesungguhnya tidak dapat kita beli dengan uang, bahkan tidak bisa kita dapatkan meski sekeras apapun usaha kita.
Itulah
alasan mengapa kita harus selalu bersyukur dalam segala hal kepada Tuhan,
karena Dia sungguh teramat sangat baik kepada kita.
No comments:
Post a Comment