Jika kamu tak bisa
melepaskan pandanganmu darinya, itu bukan CINTA, tapi KAGUM.
Jika kamu merasa betah berlama-lama dan berbagi cerita dengannya, itu bukan CINTA, tapi KESEPIAN.
Jika kamu bersedia mengorbankan segala hal demi menyenangkan dirinya, itu bukan CINTA, tapi KEMURAHAN HATI.
Jika kamu menerima pernyataan cintanya hanya karena kamu tidak ingin menyakiti perasaannya, itu bukan CINTA, tapi KASIHAN.
Jika kamu tidak bisa berhenti memegang dan merabanya, itu bukan CINTA, tapi NAFSU.
Jika kamu mengatakan kepadanya bahwa dialah satu-satunya hal di dunia ini yang kamu pikirkan, itu bukan CINTA, tapi GOMBAL.
Jika kamu tersenyum di kala ia bahagia dan menangis di kala ia terluka, itu bukan CINTA, tapi EMPATI.
Cinta adalah bahasa sederhana, seperti kata yang tak tersampai diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Cinta adalah bahasa sederhana, seperti isyarat yang tak sampai dikirimkan awan kepada angin yang menjadikannya hujan.
Cinta adalah kematian atas egoisme dan egosentrisme. Kadang menyakitkan, namun itulah harga yang pantas diberikan untuk sebuah cinta.
Hakikat mencintai bukan merubah apa yang kita cintai menjadi seperti apa yang kita inginkan, namun membiarkannya menjadi dirinya sendiri. Jika tidak, kita hanya akan menemukan bayangan impian yang kita ingin cocokkan dengan dirinya.
Cinta itu bagian dari hidup kita, karena cintalah kita bisa menghirup segarnya udara dunia. Karena cintalah kita bisa menikmati indahnya pelangi.
Namun bukan berarti kita boleh menghalalkan segala sesuatu demi impian yang ingin kita raih demi pencapaian ambisi pribadi lantas mengatasnamakan cinta..
Cintailah Tuhan, Cintailah Dia yang meminjamkan kita nafas kehidupan yang selalu dengan setia menunggu sapa cinta kita yang tak pernah berkurang kadar cintanya, yang tak pernah letih mendengar keluh kesah hamba-Nya meski terkadang lupa memuji-Nya.
Jika ada segenggam cinta yang kita miliki, maka seharusnya cinta itu kita berikan kepada Tuhan, bukan menduakannya dengan makhluk-Nya yang lemah.
Berikan cintamu sepenuhnya kepada-Nya.
Jika kamu merasa betah berlama-lama dan berbagi cerita dengannya, itu bukan CINTA, tapi KESEPIAN.
Jika kamu bersedia mengorbankan segala hal demi menyenangkan dirinya, itu bukan CINTA, tapi KEMURAHAN HATI.
Jika kamu menerima pernyataan cintanya hanya karena kamu tidak ingin menyakiti perasaannya, itu bukan CINTA, tapi KASIHAN.
Jika kamu tidak bisa berhenti memegang dan merabanya, itu bukan CINTA, tapi NAFSU.
Jika kamu mengatakan kepadanya bahwa dialah satu-satunya hal di dunia ini yang kamu pikirkan, itu bukan CINTA, tapi GOMBAL.
Jika kamu tersenyum di kala ia bahagia dan menangis di kala ia terluka, itu bukan CINTA, tapi EMPATI.
Cinta adalah bahasa sederhana, seperti kata yang tak tersampai diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Cinta adalah bahasa sederhana, seperti isyarat yang tak sampai dikirimkan awan kepada angin yang menjadikannya hujan.
Cinta adalah kematian atas egoisme dan egosentrisme. Kadang menyakitkan, namun itulah harga yang pantas diberikan untuk sebuah cinta.
Hakikat mencintai bukan merubah apa yang kita cintai menjadi seperti apa yang kita inginkan, namun membiarkannya menjadi dirinya sendiri. Jika tidak, kita hanya akan menemukan bayangan impian yang kita ingin cocokkan dengan dirinya.
Cinta itu bagian dari hidup kita, karena cintalah kita bisa menghirup segarnya udara dunia. Karena cintalah kita bisa menikmati indahnya pelangi.
Namun bukan berarti kita boleh menghalalkan segala sesuatu demi impian yang ingin kita raih demi pencapaian ambisi pribadi lantas mengatasnamakan cinta..
Cintailah Tuhan, Cintailah Dia yang meminjamkan kita nafas kehidupan yang selalu dengan setia menunggu sapa cinta kita yang tak pernah berkurang kadar cintanya, yang tak pernah letih mendengar keluh kesah hamba-Nya meski terkadang lupa memuji-Nya.
Jika ada segenggam cinta yang kita miliki, maka seharusnya cinta itu kita berikan kepada Tuhan, bukan menduakannya dengan makhluk-Nya yang lemah.
Berikan cintamu sepenuhnya kepada-Nya.
No comments:
Post a Comment