LILIN KECIL


Ada sebuah kisah tentang lilin kecil yang dibawa oleh seorang pria menaiki tangga yang cukup tinggi, menuju sebuah menara.

Di dalam perjalanan mereka menaiki tangga tersebut, si lilin kecil bertanya kepada pria yang membawanya, "Kita hendak kemana?"

"Kita akan naik lebih tinggi dan akan memberi petunjuk kepada kapal-kapal besar di tengah lautan yang luas."

"Apa? Mana mungkin aku bisa memberi petunjuk kepada kapal-kapal besar dengan cahayaku yang sangat kecil ini? Kapal-kapal besar itu tidak akan bisa melihat cahayaku," jawab lilin kecil lemah.

"Itu bukan urusanmu! Jika nyalamu memang kecil, biarlah! Yang harus kau lakukan adalah tetap menyala dan urusan selanjutnya adalah tugasku," jawab pria itu dengan semangat!

Tidak lama sampailah mereka di puncak menara dimana terdapat lampu yang sangat besar dengan kaca pemantul yang tersedia di belakangnya.

Pria itu menyalakan lampu besar dengan memakai nyala lemah dari si lilin kecil.

Dalam sekejap, tempat itu memantulkan sinar yang terang benderang, sehingga kapal-kapal yang ada di tengah laut melihat cahayanya. Luar biasa!

Dengan keberadaan dan keterbatasan kita, memang tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang berarti. Tapi satu hal yang harus kita ingat, bahwa hidup kita seumpama lilin kecil yang ada di tangan Tuhan yang Maha Besar. Segala kemampuan dan keahlian, hanya akan tetap seperti nyala lilin kecil jika kita tidak menaruh hidup ini di dalam tangan-Nya untuk Dia pakai menjadi alat-Nya yang mulia.

Sebaliknya, walau cahaya kita sangat kecil bahkan mungkin redup, tapi jika kita mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada-Nya, maka Dia sanggup menjadikan cahaya kecil kita menjadi cahaya besar yang membawa manfaat besar bagi banyak orang. Jangan memandang ketidakmampuan, keterbatasan, dan kelemahan kita, sebab Jika Dia mempercayakan sesuatu kepada kita entah itu suatu pekerjaan besar ataupun suatu pelayanan, percayalah bahwa kita ada di dalam tangan-Nya yang perkasa dan berkuasa.

No comments:

Post a Comment