Bukankah seharusnya ketika kita bersalah, kita mengakui kesalahan kita dan jika ada orang yang bersalah kepada kita, kita harus bersedia mengampuni?
Tidak mudah memaafkan atau mengampuni orang yang telah melukai, bersalah kepada kita, merugikan kita.
Orang yang ada hubungan keluarga saja sering kita sulit untuk memaafkan, apalagi orang yang tidak ada hubungan keluarga. Kita memang sering berhadapan dengan situasi sulit, dengan orang-orang sulit yang akhirnya membuat kita juga sulit mengampuni.
Betapapun sakitnya kita, luka hati kita sudah begitu parah, Tuhan menghendaki kita untuk mengampuni.
Kenapa kita harus mengampuni? Karena hanya dengan begitu Tuhan mau mengampuni kesalahan kita.
Ada saling keterkaitan yang amat erat antara "pengampunan manusia" dan "pengampunan Tuhan", ada hubungan sebab-akibat antara kesediaan kita mengampuni dengan kesediaan Tuhan mengampuni kita.
Bila kita tidak mengampuni, maka siksaan akibat rasa benci, sakit hati dan dendam begitu mengikat dan menekan kita. Ikatan itu akan lepas bila kita bersedia mengampuni.
Tidak mudah memaafkan atau mengampuni orang yang telah melukai, bersalah kepada kita, merugikan kita.
Orang yang ada hubungan keluarga saja sering kita sulit untuk memaafkan, apalagi orang yang tidak ada hubungan keluarga. Kita memang sering berhadapan dengan situasi sulit, dengan orang-orang sulit yang akhirnya membuat kita juga sulit mengampuni.
Betapapun sakitnya kita, luka hati kita sudah begitu parah, Tuhan menghendaki kita untuk mengampuni.
Kenapa kita harus mengampuni? Karena hanya dengan begitu Tuhan mau mengampuni kesalahan kita.
Ada saling keterkaitan yang amat erat antara "pengampunan manusia" dan "pengampunan Tuhan", ada hubungan sebab-akibat antara kesediaan kita mengampuni dengan kesediaan Tuhan mengampuni kita.
Bila kita tidak mengampuni, maka siksaan akibat rasa benci, sakit hati dan dendam begitu mengikat dan menekan kita. Ikatan itu akan lepas bila kita bersedia mengampuni.
No comments:
Post a Comment