Jika perkataan saya bisa membuat orang yang mendengarnya bahagia mengapa saya harus mengeluarkan kata-kata yang tidak baik?
Jika saya masih memiliki tenaga, waktu dan dana untuk menolong orang yang membutuhkan mengapa seringkali saya menunda melakukannya dengan beribu alasan?
Jika saya bisa tersenyum dan ramah pada setiap orang, bahkan orang yang membenci saya, mengapa saya memilih untuk cemberut dan bersikap kasar?
Jika Bapa di sorga sudah mengampuni kesalahan saya, mengapa saya masih mengeraskan hati menyimpan kesalahan orang lain terhadap saya?
Jika saya bisa mengendalikan emosi supaya orang lain tidak terluka, mengapa saya memilih untuk dikendalikan olehnya?
Jika menelepon orang tua dapat membuat mereka merasa diperhatikan, mengapa terkadang saya malas melakukannya?
Jika yang ada pada saya lebih dibutuhkan oleh orang lain, mengapa saya tidak mau melepaskannya?
Jika hidup saya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengapa harus saya sia-siakan?
No comments:
Post a Comment