Ketika bertemu seseorang yang
membuat kita tertarik, itu bukan pilihan, itu
kesempatan. Bila kita memutuskan untuk
mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.
Ketika kita memilih bersama seseorang walau apapun yang terjadi, justru di saat kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita, dan tetap memilih untuk mencintainya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.
Ketika kita memilih bersama seseorang walau apapun yang terjadi, justru di saat kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita, dan tetap memilih untuk mencintainya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang sebagai kesempatan dalam hidup kita. Tetapi cinta yang dewasa, mencintai dengan komitmen di hadapan Tuhan dan manusia adalah pilihan.
Mungkin kesempatan mempertemukan pasangan jiwa kita dengan kita, tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan dan manusia.
Kita berada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai, tetapi untuk belajar mencintai orang yang belum sempurna dengan cara-cara yang sempurna.
Belajarlah mencintai dan menyayangi
pasangan kita yang belum sempurna dengan cara yang sempurna, karena pasangan
kita adalah belahan jiwa kita… Agar jiwa kita pun menjadi sempurna di hadapan
TUHAN. Takdir yang mempertemukan. Rancangan yang indah telah disiapkan oleh-Nya.
No comments:
Post a Comment