PARADOKS KEHIDUPAN



Gobind Vashdev - Sadarilah paradoks kehidupan ini. Seperti untuk membangun kita perlu menggali terlebih dahulu, begitu pula untuk menumbuhkan kita perlu menanam.
Pada tingkatan fisik untuk melepaskan rasa sakit, kita perlu menyadari dan merasakan rasa sakit itu. Juga pada tingkatan bathin, untuk merelakan kesedihan dan kemarahan pergi, kita perlu memeluknya hingga cair.
Seperti kupu-kupu yang hanya bisa terbang setelah berpuasa dalam kepompongnya, begitu juga manusia yang kesadarannya sudah melangit, pastilah ia telah mengendapkan dirinya cukup dalam.
Semakin rendah hatimu semakin terang sinarmu, semakin tinggi hatimu semakin redup jiwamu.
Mereka yang paling kaya adalah mereka yang paling sedikit keinginannya, sementara yang miskin adalah yang paling banyak mempunyai keinginan.
Dengan melepas kita menerima arus semesta, dengan menggenggam kita menghambatnya.
Untuk melihat kita perlu menutup mata, untuk mendengar kita perlu menutup telinga, dan untuk benar-benar hidup tidak ada lain, kita harus mati.
Matilah sebelum kematianmu tiba.

No comments:

Post a Comment