batam.tribunnews.com - Nilai rapor Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat bersekolah di SMAN 6 Solo, Jawa Tengah, termasuk bagus. Orang nomor wahid di Indonesia itu lulus dari SMAN 6 Solo sebagai siswa Jurusan IPA pada 1980. Begitulah hasil penelusuran TribunSolo.com dari beberapa sumber secara terpisah di Solo.
Sumber yang pernah melihat buku induk sekolah dan rapor Jokowi mengungkapkan, tidak ada nilai merah - angka lima ke bawah - dalam rapor Jokowi di SMAN 6 Solo. Jokowi, antara lain, mendapatkan nilai 90 untuk mata Pelajaran Kesenian.
Jokowi yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, memperoleh nilai 90 untuk Kesenian tatkala semester IV atau saat duduk di kelas 2 SMA. Sumber lain mengungkapkan, Jokowi juga memperoleh nilai 9 untuk mata pelajaran Geografi, yaitu saat kelas 1 (semester II). Adapun saat lulus (semester VI atau kelas 3), Jokowi mendapat nilai di atas rata-rata. Jokowi mendapatkan nilai 8, antara lain, untuk Pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Agung Wijayanto (45), Kepala Sekolah SMAN 6 Solo, ketika diwawancara TribunSolo.com tak bersedia menyebut nilai-nilai Jokowi selama bersekolah di SMAN 6 Solo. Agung hanya mengatakan bahwa nilai rapor Jokowi bagus. Dia mengaku bangga memiliki Alumnus yang rapornya bernilai bagus sekaligus menjadi Presiden RI.
"Nilainya (Jokowi) bagus, SMAN 6 Solo patut berbangga," kata Agung kepada TribunSolo.com, Senin (4/4/2016) siang.
Satriani dan Daryatmo, guru SMA Presiden Jokowi, mengungkapkan testimoni tentang Jokowi semasa SMA.
Berikut ini adalah sifat-sifat dan penilaian kepada Presiden Jokowi berdasarkan testimoni Satriani dan Daryatmo:
1. Pendiam.
2. Rendah hati.
3. Tidak pernah bolos sekolah.
4. Tidak bandel, teman-temannya banyak yang bandel.
5. Sederhana.
6. Menghormati guru.
7. Sopan.
8. Santai.
Selain testimoni di atas, Satriani menambahkan bahwa Jokowi mendapat nilai bagus pada Pelajaran Kimia.
"Pak Jokowi adalah anak IPA dan nilai kimianya bagus," tambah Satriani kepada TribunSolo.com, Jumat (1/4/2016).
Ada cerita unik dibalik pertemuan Presiden Jokowi dengan guru SMA-nya, Satriani. Jokowi bertemu dengan gurunya saat bersekolah di SMAN 6 Surakarta itu saat Jokowi mengundangnya di Jakarta. Undangan Jokowi adalah dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional di Istora Senayan, Selasa (24/11/2015).
Cerita unik tersebut berasal dari celoteh lelucon Jokowi kepada Satriani. Jokowi bercanda bahwa nilai kimianya dahulu saat SMA bagus.
"Pak Jokowi saat itu berkata dirinya merasa sungkan untuk mengatakan nilai kimianya bagus di depan umum," imbuh Satriani.
Cerita unik tersebut ada saat Jokowi mengundang 9 gurunya di SMAN 6 Solo dan 2 gurunya di SMPN 1 Solo ke Jakarta. Satriani merasa terharu oleh rasa hormat yang masih dimiliki Jokowi.
"Kami (guru) merasa terharu saat Jokowi tetap hormat dengan membungkukkan pundak dan kepalanya saat bersalaman dengan guru-guru," jelasnya.
"Dia adalah orang besar (Presiden), namun tetap rendah hati kepada guru-gurunya," tambah Satriani.
http://
No comments:
Post a Comment