UANG
Erizeli Jely Bandaro - 13 November 1861. Seorang Pendeta bernama Watkinson menulis surat kepada pemerintah Amerika agar pada mata uang Amerika diberi tulisan "In God we trust". Alasannya adalah "No nation can be strong except in the strength of God" (Tidak ada bangsa bisa kuat kecuali kekuatan berasal dari Tuhan). Itulah sejarahnya mengapa pada mata uang dollar ada tulisan "In God We trust". Ketika itu sang pendeta hanya mengingatkan kepada pemerintah Amerika, tapi tidak memberikan cara bagaimana menempatkan hanya Tuhan yang wajib dipercaya.
Teman saya di China pernah bercerita ketika Deng ditunjuk sebagai presiden China, dia mengundang seluruh tokoh masyarakat dari golongan agama untuk memberikan masukan atas rencana reformasi ekonomi China. Salah satu tokoh agama yang beragama Islam memberikan saran agar jangan sampai China menjadikan uang sebagai Tuhan. Kalau itu terjadi, bukan hanya Partai Komunis yang akan hancur, agama pun bisa hancur. Tokoh agama itu bukan hanya memberikan peringatan, tapi juga memberikan saran bahwa negara harus berkuasa atas uang dan memastikan uang tidak liar sebagai alat perbudakan.
Berjalannya waktu, Amerika berkali-kali mendulang nestapa akibat krisis moneter. Negara selalu jadi pesakitan dan rakyat menjadi korban, sementara orang kaya semakin kaya. Mengapa? Amerika tidak punya cara bagaimana berkuasa atas uang. Walau di dalam mata uang ada tertulis "In God we trust", namun uang dikendalikan oleh pasar dan menjadi Tuhan baru bagi rakyat Amerika. Sementara China, berapa kurs RMB sebenarnya? Berapa jumlah pasti devisa China? Rakyat tidak tahu kecuali negara. Makanya uang tidak bisa diperdagangkan secara umum. Simpan uang di bank, kena pajak progressive, Semakin banyak semakin besar pajak. SImpan uang di rumah, semakin lama semakin rusak, karena kertas uang dibuat dengan kualitas mudah rusak. Simpan di luar negeri, tidak boleh. Ya, uang benar-benar omong kosong.
Bila Amerika semakin lama semakin tersandera dengan hutang, namun China semakin lama semakin menikmati financial freedom. Pejabat China berkata kepada saya bahwa bIla Anda men-Tuhan-kan uang, maka Anda akan disandera oleh uang sehingga kehilangan akal sehat. Seharusnya uang hanya alat ekonomi dan fungsinya bukanlah ekonomi, tapi sosial. Dengan begitu, maka uang tidak menumpuk di bank memanjakan orang menikmati hasil ( bunga) tanpa kerja, tapi di industri yang menampung angkatan kerja dan menghasilkan barang yang murah untuk mensejahterakan semua orang. Itulah pemahaman tentang uang bagi China! Bagaimana dengan kita?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment