Tidak semua orang memiliki nasib
baik. Tidak semua orang memiliki nasib buruk. Ada yang dari muda sampai tua
nasibnya tidak pernah baik. Ada yang sejak muda sampai tua nasibnya baik terus,
semua lancar. Sebagian orang mengatakan itu "sudah ditakdirkan", ada
juga orang yang mengatakan itu "buah dari karma masa lalu".
Tapi kita tidak bisa bilang "menyerah" kepada nasib. Sebaliknya kita harus secara proaktif berusaha untuk hidup lebih baik. Sebab kita tidak tahu kapan nasib baik/buruk akan datang.
Kalau nasib buruk sedang menimpa, ya diterima saja seperti kita harus membayar hutang. Tidak perlu marah atau dendam; yang penting adalah merasa lebih ringan dan berterima kasih karena "deposit karma buruk" kita sudah berkurang sebagian.
Kalau nasib baik sedang datang, ya diterima juga dengan baik seperti baru membuka celengan/tabungan. Tidak perlu gembira berlebihan, dihambur-hamburkan, takabur. Gunakan untuk modal berbuat baik lebih banyak lagi.
Tidak perlu memaksa diri, tidak perlu meniru-niru orang lain. Setiap orang punya garis/jalan kehidupan yang berbeda. Yang penting adalah tidak putus asa! Selalu ada jalan untuk memecahkan masalah hidup yang tidak pasti ini, karena yang pasti cuma kematian.
Hiduplah seperti air mengalir. Kalau sedang lancar ya O.K., kalau sedang tersumbat ya mesti bersabar. Kalau harus terjun, ya lakukan saja semuanya dengan santai. Maju terus, tidak menyerah dalam situasi apapun.
Menggerutu membuat wajah kita tidak enak dilihat; marah-marah membuat tekanan darah menjadi naik. Sebaliknya bersikap tenang dan lebih sabar itu jauh lebih baik, nikmati saja apa yang datang dan apa yang pergi seperti melihat debu beterbangan di udara.
Tapi kita tidak bisa bilang "menyerah" kepada nasib. Sebaliknya kita harus secara proaktif berusaha untuk hidup lebih baik. Sebab kita tidak tahu kapan nasib baik/buruk akan datang.
Kalau nasib buruk sedang menimpa, ya diterima saja seperti kita harus membayar hutang. Tidak perlu marah atau dendam; yang penting adalah merasa lebih ringan dan berterima kasih karena "deposit karma buruk" kita sudah berkurang sebagian.
Kalau nasib baik sedang datang, ya diterima juga dengan baik seperti baru membuka celengan/tabungan. Tidak perlu gembira berlebihan, dihambur-hamburkan, takabur. Gunakan untuk modal berbuat baik lebih banyak lagi.
Tidak perlu memaksa diri, tidak perlu meniru-niru orang lain. Setiap orang punya garis/jalan kehidupan yang berbeda. Yang penting adalah tidak putus asa! Selalu ada jalan untuk memecahkan masalah hidup yang tidak pasti ini, karena yang pasti cuma kematian.
Hiduplah seperti air mengalir. Kalau sedang lancar ya O.K., kalau sedang tersumbat ya mesti bersabar. Kalau harus terjun, ya lakukan saja semuanya dengan santai. Maju terus, tidak menyerah dalam situasi apapun.
Menggerutu membuat wajah kita tidak enak dilihat; marah-marah membuat tekanan darah menjadi naik. Sebaliknya bersikap tenang dan lebih sabar itu jauh lebih baik, nikmati saja apa yang datang dan apa yang pergi seperti melihat debu beterbangan di udara.
No comments:
Post a Comment