MENERIMA APA ADANYA


Mengapa kita kecewa? Mengapa kita sedih, iri dengki, marah, benci, sakit hati dan dendam? Karena kita tidak bisa menerima sesuatu yang terjadi!

Sebuah teguran kecil bisa sangat menyinggung perasaan kalau kita tidak bisa menerima. Semakin kita tinggi hati, maka akan semakin sulit menerima teguran/kenyataan. Sebuah makian/cacian pedas sekalipun tidak terasa menyakitkan kalau kita menerima.

Kejadian sebesar apa pun akan menjadi kecil dan ringan jika hati mau menerima, sebaliknya kejadian sekecil apapun akan menjadi besar dan menakutkan kalau hati menolak.

Kemiskinan, kesakitan dan kesulitan hidup bukan masalah bagi orang yang berani dan tulus menerimanya, tapi akan menjadi masalah yang amat mengerikan bagi mereka yang hatinya terus memberontak, melawan, tidak terima dengan apa yang terjadi.

Ketidakikhlasan menerima apa yang terjadi menjadi penyebab kekecewaan, kemarahan, kesedihan, sakit hati, kebencian, frustrasi, dst.

Mengapa ada orang yang hidupnya senantiasa tenang dan damai? Karena dia menerima apa pun yang terjadi padanya!

Belajarlah dari apa yang terjadi dan terimalah realita hidup dengan hati yang bersyukur, keberanian dan ketulusan menerima membuat hati menjadi tenang, ceria dan gembira.

Sebuah kunci kecil bisa membuka pintu rumah yang besar, demikian dengan hati orang yang bersyukur dan percaya, ia memiliki kunci untuk menikmati hidup yang tenang dan damai.

No comments:

Post a Comment