KEBAIKAN PASTI AKAN KEMBALI PADA KITA




Ada cerita tentang seorang petani Skotlandia yang mendengar tangis seorang anak kecil yang terperosok ke dalam lumpur. Tanpa menunggu lama, si petani tersebut langsung menolong dengan mengeluarkan anak tersebut dari dalam lumpur. Keesokan harinya ayah si anak datang untuk menyatakan terima kasih pada sang petani. Dia adalah orang kaya dan menawarkan berbagai hal pada si petani, namun petani tersebut menolaknya. Akhirnya orang kaya itu menyekolahkan anak si petani dan menanggung semua biayanya. Ia disekolahkan di Universitas St. Mary’s Hospital Medical School di London. Si anak petani memanfaatkan kesempatan itu dengan belajar sungguh-sungguh. Anak itu bernama Sir Alexander Fleming yang menemukan obat Penisilin. Bertahun-tahun kemudian anak si orang kaya diserang penyakit Pneumonia dan obat yang mampu menyelamatkan nyawanya adalah obat Penisilin. Anak orang kaya tersebut bernama Sir Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris 1940-1945 dan 1951-1955).
Kita melihat bagaimana kebaikan itu kembali kepada mereka yang sudah memberikan kebaikan. Kalau kita yang berbuat kebaikan, pasti suatu ketika kebaikan itu akan kembali kepada kita. Sebagaimana benih yang ditaburkan akan menghasilkan buah, demikianlah setiap perbuatan baik yang kita lakukan akan membawa kebaikan bagi kita sendiri. Setiap hari merupakan kesempatan untuk berbuat baik. Marilah kita menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk berbuat kebaikan bagi banyak orang. Jangan ditunda karena hal itu tidak akan terulang lagi. Hari ini kalau ada orang yang membutuhkan uluran tangan Anda, bantulah karena saat itu tuhan membutuhkan Anda sebagai partner-Nya. Hari-hari ini jangan terlalu banyak mengurusi urusan orang lain, tapi kita belajar mengurus hidup kita dengan baik. Sadarlah bahwa kita tidak "lebih baik dari orang lain"; untuk itu  teruslah menabur kebaikan, karena apa yang kita tabur pasti akan kita tuai. (Kej. 8:22)

No comments:

Post a Comment